Asal usul adanya ikan pari dan cumi-cumi.
Ada seorang pemuda yang bernama Sungging Plabangkara, yang ingin melamar putri dari Raja Tisna Boja,karena sebelumnya Sungging Plabangkara menjalin kasih dengan Putri Tisna Wati, tapi karena Raja Tisna Boja tidak menyukai pemuda itu maka dia akhirnya mengajukan sebuah kudangan (permintaan),kepada pemuda tersebut.
Sungging Plabangkara adalah seorang pemuda yang tampan, serta memiliki keahlian dalam melukis apa saja,orang bilang dia seseorang yang sakti karena dapat melukis apa saja tanpa ada yang tertinggal.
Raja Tisna Boja adalah raja dari Kerajaan Yanti Pura, Raja Tisna Boja memiliki istri yang bernama Permaisuri Boja Wati, dan memiliki anak yang bernama Putri Tisna Wati.
"Kedatangan saya kesini ingin melamar Putri Tisna Wati" ujar Sungging Plabangkara.
"Baiklah, tapi saya minta kepadamu untuk menggambarkan apa saja yang terdapat di dunia!" ujar sang Raja Tisna Boja.
"Yang pertama saya minta kamu melukiskan apa saja yang terdapat di kedalaman" ujarnya lagi.
"Saya menyanggupi tapi saya minta untuk di sediakan alat-alat untuk melukis" ujar Sungging Plabangkara.
Raja Tisna Boja akhirnya menyuruh pelayan untuk menyiapkan alat-alat,untuk Sungging Plabangkara melukis.
Setelah semua alat-alat yang di butuhkan untuk melukis telah siap, kini Sungging Plabangkara mulai melukis, dia dengan cekatan dan dengan keseriusan dia melukis apa saja yang ada di kedalaman.
Raja Tisna Boja melihatnya melihatnya dari kejauhan tempatnya duduk, Raja Tisna Boja tidak meyakini bahwa Sungging Plabangkara akan bisa menyelesaikan kudangan (permintaan) yang dia ajukan.
Tidak terlalu lama kini Sungging Plabangkara telah menyelesaikan lukisannya, menunjukannya kepada Raja Tisna Boja.
"Saya sudah selesai melukisnya" ujar Sungging Plabangkara.
Setelah Sungging Plabangkara mengatakan itu, dia memperlihatkan lukisannya pada Raja Tisna Boja, Raja Tisna Boja yang melihat lukisan dari Sungging Plabangkara dia kaget tidak percaya, dia akhirnya turun untuk melihat lebih jelas lagi, dia nambah terkejut dengan lukisannya yang sangat mirip dengan apa yang ada di kedalaman, lukisannya seperti terlihat nyata.
"Yang kedua saya minta kamu melukis semua yang ada di dalam lautan!" ujar Raja Tisna Boja.
"Saya menyanggupi" ujar Sungging Plabangkara.
Akhirnya Sungging Plabangkara mulai melukis apa saja yang ada di dalam lautan, Sungging Plabangkara tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan lukisannya, setelah selesai dia langsung memperlihatkannya kepada Raja Tisna Boja.
Reaksi yang di tunjukan oleh Raja Tisna Boja,sama seperti saat pertama kali melihat lukisan yang kedua dari Sungging Plabangkara, dia tidak percaya dengan lukisan Sungging Plabangkara yang terlihat seperti nyata.
"Ada satu ikan yang tidak ada di sini" ujar Raja Tisna Boja.
"Ini ikannya" ujar Sungging Plabangkara, dia mengerti ikan apa yang di maksud dengan Raja Tisna Boja, Sungging Plabangkara akhirnya menunjuk ke lukisan itu untuk melihatkan ikan yang di bilang tidak ada oleh Raja Tisna Boja.
Setelah mengamatinya, Raja Tisna Boja meminta untuk menggambar kan semua isi yang ada di langit sampai ujung.
"Baiklah sekarang yang terakhir kamu melukis semua isi yang ada di langit hingga sampai ujung" ujar Raja Tisna Boja.
"Saya menyanggupi tapi saya minta untuk di buatkan layangan,untuk mempermudah saya melukis di atas"ujar Sungging Plabangkara.
Hingga akhirnya Raja Tisna Boja membuatkan layangan untuk Sungging Plabangkara, setelah layangannya jadi, Sungging Plabangkara langsung terbang menggunakan layangan tersebut.
Sungging Plabangkara melukis semua isi yang ada di langit hingga ujung, tapi Raja Tisna Boja berencana untuk memutuskan tali layangan itu.
"Aku akan memutus tali layangan ini, saya khawatir Sungging Plabangkara akan bisa melukis isi semua yang ada di langit" gumam Raja Tisna Boja.
Hingga akhirnya Raja Tisna Boja memutus kan tali layangan, sehingga layangan terjatuh dan Sungging Plabangkara ikut terjatuh.
Permaisuri Boja Wati dan Putri Tisna Wati yang melihat itu kaget, dan Putri Tisna Wati akhirnya menangis,melihat apa yang dilakukan oleh ayahnya pada kekasihnya.
Layangan nya terjatuh di lautan dan menjadi ikan pari, ikan pari itu berbentuk seperti layangan dengan ekor yang panjang menyerupai benang, itu karena dulunya sebuah layangan yang di kenakan Sungging Plabangkara terjatuh di laut hingga akhirnya menjadi ikan pari.
Tempat tinta yang berisi tinta itu terjatuh juga di lautan dan menjadi ikan cumi-cumi, ikan cumi-cumi memiliki tinta karena tempat tinta yang berisi tinta, yang di gunakan untuk melukis Sungging Plabangkara terjatuh di lautan, hingga itu menjadi cumi-cumi, makanya cumi-cumi mengeluarkan tinta hitam.
Dan pena yang di gunakan untuk melukis terjatuh di negara China, makanya negara China orang-orang nya dari yang kecil hingga dewasa, laki-laki dan perempuan semuanya bisa menulis.
Sedangkan Sungging Plabangkara terjatuh di embel (lumpur hidup), Sungging Plabangkara di tolong oleh bidadari.
Hingga pada akhirnya Sungging Plabangkara hidup bersama bidadari yang telah menolongnya dari embel (lumpur hidup).
Itulah cerita singkat dari asal usul ikan pari dan cumi-cumi.
----------SELESAI----------