“Hai rey” sapa James “Hai jugaa” jawab reyna “mau maghrib gini kamu mau kemana? Awas lohh.. Nanti kamu diculik hehe” “ahh cuma ke warung depan kok” “mau kutemani?” tanya James “tidak james, kamu pulang saja. Aku tahu kamu lelah sehabis les musik kan? Pasti berat benda yang kamu gendong itu” jawab rey penuh perhatian. “hmm benar juga. Ya sudah aku pulang duluan yaa reyy, sampai ketemu besok” ucap james sembari meninggalkan rey “iyaa, dadaa~”
Ddrrttt ddrrttt drrttt… handphone james bergetar, tanda sang mama meminta james untuk menjemputnya di rumah sakit.
Ketika di perjalanan pulang… “Nak?” tanya ibu “iya maa? Kenapa?” “kamu jangan pernah berbicara dengan reyna, jangan menyapanya dan jangan pernah mengenalnya lagi.” “loh loh kok gitu? Mama kenapa sih?” “nurut kata kata mama kalau kamu masih anak mama!” “baiklah maa, james minta maaf” jawab james sedih
Sesampainya di rumah, james masih bingung dengan perkataan mamanya. James terus menggerutu kenapa bisa mamanya berbicara seperti itu.
Tok tok tok… “james.. Keluar nak, makan dulu” kata mama James membuka pintu berjalan menuju meja makan. Lengkap di atas meja itu. Ada sayur bayam, ikan balado, tahu tempe goreng, dan segelas susu. James makan sambil ditemani mama.
Ditengah james makan dia memberanikan diri untuk bertanya ke mama tentang perkataan mama sore tadi. “maaa, james bingung. Maksud mama bilang tadi apa ya soal reyna?” tanya james terbata bata “Nakk.. Kamu yakin ingin mama ceritakan?” ujar mama justru semakin membuat james penasaran “iya ma,” “baiklah, kuharap kamu tidak terkejut. Seminggu yang lalu, bertepatan dengan kebakaran di rumah reyna. Seluruh korban meninggal dilarikan ke rumah sakit tempat mama bekerja. Menurut penyelidikan polisi, Ibu, ayah, dan adik laki laki reyna semua mati terpanggang karena terkunci di sebuah ruangan penuh kertas. Dan menurut pihak forensik setelah diautopsi seluruh jasad korban memiliki luka lebam di belakang telinga. Sehingga pihak forensik menyimpulkan bahwa sebelum terjadi kebakaran mereka sengaja dipukul dengan benda tumpul sebelum akhirnya terkunci dan terbakar di ruangan tersebut. Dan bukan menfitnah reyna. Bukankah reyna suka menulis? Dan ruangan itu penuh kertas? lalu kenapa bisa terkunci?? Kemanakah reyna saat kejadian itu terjadi? mama hanya tidak ingin terjadi sesuatu padamu james.” “Dan… Reyna kembali tanpa perasaan sedih atau terkejut sekalipun. Disaat semua orang kebingungan memadamkan api, reyna hanya berdiri melihat kobaran api yang luar biasa besarnya itu. Juga ketika keluarganya akan dimakamkan. mama tidak melihat ada raut wajah sedih disana, reyna justru terus tersenyum. Bukankah itu suatu hal yang aneh james?” lanjut mama
Seketika james terdiam tak mampu berkutik lagi. James terus menatap makanannya tanpa menyentuhnya sama sekali. Lalu tiba tiba james bangun dari tempat duduknya berjalan menuju kamarnya. Braakkk!! Suara hentakan pintu yang sangat kuat. Dengan perasaan bingung mama membereskan meja makan, lalu menyelesaikan laporan di ruangannya.
Menatap langit langit kamar, sambil mendengarkan alunan musik melodi semakin membuat james berpikir keras. Kepalanya penuh dengan pertanyaan 5W + 1H.
Tiba tiba james mencium bau amis anyir dari salah satu sudut kamarnya. James mencari sumber bau itu, lalu menemukan setetes darah yang terlihat masih segar. James memberanikan diri untuk mencari dari mana asal darah itu. James berkeliling kamarnya namun tidak menemukan apapun.
Kriinnggg… pukul 07.00 pagi alarm hp james berbunyi waktunya james bersiap untuk ke sekolah. Seperti biasa mama sudah lebih dulu berangkat bekerja dan james mengambil minum di lemari pendingin. Tertulis di pintu “jangan lupa sarapan dan membawa bekalmu, salam sayang mama” james tersenyum lalu berjalan menuju sekolah.
Wuusss… Angin bertiup lembut menyibak poni james. Bersamaan dengan itu james melihat seorang wanita berdiri di ujung sebuah jalan sempit, diapit 2 tembok tinggi. Sunyi, sepi, lembab dan kumuh. Wanita itupun balik menatap james, tak disangka wanita itu adalah reyna. James terkejut lalu berlari mendekati reyna. “kamu ngapain disini?” tanya james tergesa-gesa Namun tak sepatah katapun keluar dari mulut reyna. James memperhatikan reyna, bajunya penuh bersimbah darah, dan reyna menitikan airmata. Pikiran james sudah jelas macam macam. Melawan rasa takut, james memberanikan diri memeluk reyna.
Jleebbb!! Secepat kilat, tak terasa sebuah bilah tajam menusuk perut james. Tanpa jeda, tanpa rasa aliran cairan merah terus keluar dari perutnya. Seketika tergeletak tubuh james dan dilihatnya wajah reyna yang tertawa bahagia. “apa yang dikatakan oleh mamamu, itu benar. Akulah yang membunuh semua keluargaku. Akulah yang membakar seluruh isi rumahku. Akulah yang sudah lama menunggu untuk membunuhmu. Sekarang tinggalah mamamu yang siap menjemput ajal. Hahahaha” seru reyna “apa salahku rey? apa salah keluargaku?” tanya james terbata bata “tidak ada. Aku hanya senang melakukannya. Setelah semua kebaikan yang telah kalian lakukan. Aku hanya ingin bersenang senang”
Cahaya semakin meredup. James semakin lemas dan tak sadarkan diri. Tiba tiba seorang wanita cantik menghampirinya.. “Nak james?” “iya saya, kenapa ya?” “tolong berikan ini kepada reyna, setelah itu dia tidak akan mengganggu siapapun lagi. Atau bahkan melakukan kesenangannya lagi. Tolong yaa nak james” ucap wanita itu lembut Belum sempat james menjawab, wanita itu menghilang meninggalkan senyum bersama seorang laki laki dan adik kecil laki laki. sebuah cahaya yang menyilaukan mata james ketika sadar, james berdiri tergopoh menuju pintu keluar. Sementara seorang wanita memanggil namanya dengan penuh rasa khawatir namun tak dihiraukan. “Reynaa!!!” sekeras mungkin james memanggil reyna
Reyna datang, kali ini. Reyna berdandan cantik, menggunakan dress merah menyala dengan rambut yang terikat. “aku punya sesuatu untukmu, ambilah” ujar james sambil memberikan musicbox. Reyna membuka musicbox itu, lalu menangislah dia melihat foto keluarga yang ada di dalamnya. Reyna berlari menjauhi james dan hilang ditelan gelap malam.
“kamu sudah tahu belum? soal james kemarin itu?” “sudah sudahh.. Hii ternyata serem ya. Aku ga percaya reyna yang melakukan semuanya” “iya. Dia wanita yang cantik tapi mematikan”
“permisii, maaf semua ada berita duka. Teman kita reyna… Dia meninggal. Jasadnya ditemukan menggantung di pohon beringin belakang sekolah. Semoga dia tenang di alam sana yaa. Amiinnn”
James yang mendengar kabar itu, langsung berlari menuju pohon beringin. “Reynaaa!!!” teriak james
Seorang wanita cantik yang ada di mimpi james kala itu datang, sambil tersenyum dia berterima kasih kepada james. Dan hilang begitu saja. Lalu reyna datang. Kali ini dia menggunakan dress putih, bersih, wangi dan sangat cantik. Tanpa mengatakan apapun reyna memeluk erat tubuh james dan perlahan memudar pergi. James hanya bisa tertunduk, tetes bulir putih jatuh dari matanya, dan angin lembut kembali menyibak poni james.
TAMAT
Cerpen Karangan: Salsabilla Nanda Asri Agustin Blog / Facebook: Salsabilla Nandaa