Hai namaku afifa umur 25 tahun. Aku mau cerita sedikit tentang sesuatu yang mungkin sebenarnya adalah hal wajar tapi menurut aku ini sedikit agak aneh karena ini terjadi berulang. Jadi gini, hal yang paling aku ingat adalah waktu aku masih duduk di kelas 3 SMP dimana waktu itu tanggal 26 april 2012 adalah hari terakhir ujian nasional buat aku sama teman-teman seangkatan aku. Biasanya kalau ujian sudah selesai pasti ada hari tenang kan ya dimana siswa masih harus masuk sekolah walaupun sudah tidak ada kegiatan belajar mengajar.
Nah disini aku dan empat temanku yaitu efy, siska, vera, janah punya rencana mau jalan-jalan di hari minggu kita berencana mau mengajak teman yang lain termasuk DEKI yang juga sekelas sama aku tapi dia nggak mau ikut katanya mau ada acara sendiri sama temannya.
Okay, jadi si deki ini anak cowok satu kelas sama aku termasuk teman dekat juga si karena biasanya kita kalau bermain atau belajar bareng ada lima orang aku, evy, vera, siska, janah dan si deki. Dia berperawakan cungkring kulit agak putih dan mata agak sipit, baik tapi sering dibully teman-teman cowok di kelas karena dia anaknya polos saking polosnya bisa dibilang bodoh karena setiap mata pelajaran dia agak kesulitan apalagi kalau mata pelajaran matematika sampai guru mapel tersebut nggak jarang memarahinya apalagi kalau dia mendapat pertanyaan pasti dijawab dengan kata LUMAYAN.
“bisa nggak dek?” “Lumayan bu” “ngerti nggak dek?” “Lumayan bu” Apapun pertanyaannya dia jawab LUMAYAN.
Kembali ke topik, sebenarnya aku lupa kapan tepatnya ini terjadi yang jelas setelah ujian dan sebelum pengumuman kelulusan. Sekitar jam 3 sore cuaca gerimis, aku tertidur sama sekali nggak mendengar kalau hp aku bunyi ada sms dan panggilan masuk. Tiba-tiba efy teman sekelasku yang rumahnya juga dekat denganku lari ke kamar membangunkanku. “Fi… fi… bangun. cepat!!” “Hemmm, kenapa?” “coba cek hp kamu ada yang telpon nggak? Katanya deki kecelakaan.” “ha!! Yang bener kata siapa?”
Aku buru-buru cek hp aku dan ternyata banyak sms dan panggilan tak terjawab dari teman-teman yang kasih kabar hal tersebut. Deki kecelakaan tertabrak truk saat berkunjung ke tempat wisata atau apa aku lupa sama teman-temannya dan meninggal. Aku syok banget dan nggak menyangka aja dia meninggal diusia yang masih sangat muda.
Keesokan harinya aku dan teman sekolah serta para guru berkumpul di sekolah kemudian melayat bersama ke rumah almarhum. Di sana dia sudah dikafani dan siap untuk disholati tapi sebelum itu ada guru mapel bahasa inggris yang menangis dan mendekat dan mengelus almarhum beliau ini termasuk guru yang sayang dengan almarhum deki karena kepolosannya. Di sini aku berdiri diam tanpa sadar air mataku menetes mengingat deki yang dulu ceria dengan kepolosannya sering bertingkah bodoh sering dibully temannya kadang dia juga mengeluh sering dimarahi mamanya dan hal yang paling aku ingat terakhir kali saat selesai ujian terakhir, di parkiran saat akan pulang aku mengajaknya untuk ikut jalan-jalan dengan yang lain tapi dia menolak dan tertawa memamerkan sebuah boneka yang akan diberikan kepada temannya.
Beberapa hari kemudian di acara perpisahan kelulusan aku melihat mama almarhum deki yang hadir untuk mengambil ijazah dan lagi aku merasa sedih dan kasihan ternyata umur deki hanya sampai untuk menyelesaikan ujian sekolahnya saja.
Hari demi hari bulan demi bulan. Aku sudah jarang berkomunikasi dengan teman-temanku karena aku melanjutkan sekolah di luar kota sedangkan teman-temanku melanjutkan sekolah di kota kelahiran. Aku mulai sibuk dengan kegiatanku dan teman-teman baruku begitu juga teman-teman SMP KU yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing dan teman barunya masing-masing. Jika teman yang masih hidup saja mulai melupa karena jarak apalagi teman yang sudah meninggal sudah beda alam.
Mungkin ada beberapa kali aku bermimpi bertemu almarhum deki tapi aku lupa dan tak menghiraukan karena mimpi adalah hal wajar yang dialami setiap manusia.
Tiga tahun berlalu, aku selesai sekolah menengah akhir kemudian bekerja dan menikah di tahun 2017. Aku mulai berpikir selama setelah deki meninggal sampai tahun 2017 itu entah sudah berapa kali aku bermimpi bertemu dengannya tapi aku melupakan mimpi itu dan tidak menghiraukannya lagi.
Tahun 2018 aku mulai sadar aku sering bermimpi bertemu dengan teman lamaku itu yang sudah lama meninggal dunia tapi aku diam saja. Kemudian bermimpi lagi dan aku bercerita pada suamiku. “pi, aku kok sering banget mimpi ketemu teman lamaku yang sudah meninggal ya padahal itu sudah lama banget” “siapa emangnya?” “Dia deki cowok teman sekelas waktu smp” “kamu pacaran dulu kali sama dia” “ya kali bocah smp masih ingusan sudah pacaran” “mungkin kamu pernah jahat sama dia” “ya Alloh pi aku nggak pernah jahat ya sama orang”
Sejenak aku berpikir… “Eemmm apa dia gak pernah ada yang ziarah ke makam ya pi?” “ya nggak tau. Coba kamu kerumah keluarganya” jawab suamiku “lah aku kan bukan siapa-siapaanya masa iya tiba-tiba datang terus ngomong kaya gitu? Takut keluarganya tersinggung kali” “emangnya kamu kamu mimpi gimana?”.
Jadi, selama aku mimpi bertemu dia, seolah aku sedang bermain dengan dia dan teman yang lain memainkan permainan anak-anak jaman dulu dan paling aku ingat dan membuat aku sedih aku bermimpi sedang bermain di tempat ramai aku dan dia berjalan tapi dia berjalan lebih cepat di depanku dan aku berusaha mengejarnya dan berteriak padanya “tunggu aku”. Tapi, dia cuma menoleh ke arahku dan tersenyum kemudian menghilang di depanku. Aku terbangun dari tidurku menangis dan bertanya pada diri sendiri “kenapa aku selalu bermimpi bertemu dia apa dia mau mengajak aku mati juga?”.
Waktu semakin berlalu sampai tahun 2021 walaupun tidak sesering dulu tapi sesekali dia pasti akan hadir dalam mimpiku dan dalam setiap mimpi memperlihatkan seakan aku dengan dia sedang bermain permainan anak-anak jaman dulu. Setiap aku bermimpi aku selalu bilang pada suamiku aku mimpi bertemu dia lagi”.
Hari ini aku terbangun dari tidur siangku tepat jam 11.44 wib tanggal 28 januari. Dan hari ini pertama aku bertemu lagi dengan dia di tahun 2022. Dalam mimpi itu aku melihat diri ku yang sedang duduk sendiri tiba-tiba menyebutkan sebuah nama “DEKI” kemudian berpikir dan mengingat “apa yang aku ucapkan siapa deki itu kenapa aku menyebutnya?”
Lalu aku menoleh ke arah pintu yang terbuka sedikit di situ ada keluar anak laki-laki yang aku tidak ingat dia siapa tapi aku pernah mengenalnya dia tersenyum dan say hello ke arahku tapi sorot matanya seakan mengatakan “JANGAN LUPAKAN AKU”. Disitu aku agak bingung dan ingat “oh dia deki? Dia datang lagi?” Dan aku terbangun mendengar kucingku mengeong disampingku kemudian hp ku berbunyi, aku menjawab telpon dari suamiku sambil berpikir “kenapa aku bermimpi dia lagi?”
Aku pernah mendengar penyebab terjadinya mimpi itu karena 3 alasan 1. Karena pikiran kita sendiri 2. Karena gangguan jin 3. Karena Alloh
jika mimpi karena pikiran itu tidak mungkin karena aku tidak pernah memikirkannya. Entah karena 2 alasan lainnya dan tidak tau maksud dari mimpi itu aku berharap tidak memimpikannya lagi karena aku selalu bergidik dan bertanya-tanya sendiri dan semoga almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisiNya amiin
Alfatihah untuk almarhum temanku DEKI NURMALI semoga diampuni semua dosanya dan diterima segala amal ibadahnya amiin amiin YRA.
Cerpen Karangan: Afifa Blog / Facebook: Cunong
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 7 Februari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com