Jam 22.35. Aku masih berkutat dengan laptopku. Aku sedang menonton film favoritku. Walaupun sudah kutonton berkali-kali aku tetap tidak bosan dengan ceritanya. Cerita yang sangat bagus, namun sayang film ini memiliki ending yang ‘menggantung’ karena sebulan sebelum film ini tayang perdana sutradaranya, Ellie, dikabarkan meninggal dunia.
Pintu kamarku terbuka, mama masuk ke kamar membawakan susu dan kue. “Dimakan ya nak, ini kue buatan kakakmu. Kamu pasti suka” “Iya ma” jawabku. “Pintunya jangan lupa ditutup ya ma, bentar lagi aku mau tidur” Mama langsung menutup pintunya.
Beberapa saat kemudian jam sudah menunjukkan pukul 23.05. “Udah malem nih, aku tidur dulu ah. Nontonnya lanjut besok aja” pikirku.
Saat aku hampir terlelap dalam mimpi, tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki seseorang. Semakin lama suaranya makin jelas dan tajam. Untuk sesaat aku berpikir mungkin itu hanya halusinasiku saja, tapi makin lama suara langkah kaki itu terdengar jelas. Aku takut. Aku pun bersembunyi dibalik selimut.
‘Itu siapa?… Apa jangan-jangan… ada pencuri? Atau… pembunuh?’ ‘Nggak, nggak, jangan negatif thinking. Ayolah El, coba positif thinking. Mungkin itu cuma suara langkah kaki mama, kakak, atau mungkin Gheo’ ‘Ya.. Ini pasti Gheo, dia kan emang sering banget ngisengin aku’
Pintu kamarku terbuka, aku terkejut. Hampir saja aku berteriak. Nafasku mulai tak beraturan, tanganku juga gemetaran. Samar-samar aku melihat seseorang bertubuh kecil memakai jaket abu-abu. Dia membawa pisau yang tajam, seperti baru diasah. Bukan hanya itu, dia juga membawa sebuah karung besar. ‘Yaampun… Dia ini siapa?’
Nafasku mulai kembali normal saat dia pergi keluar dan menutup pintu kamarku. Aku pun beranjak dari kasur. Ternyata barang-barangku masih utuh dan rapi, tidak ada satupun yang ia sentuh. “Jadi.. dia bukan pencuri dong, syukurlah kalo gitu” “Tapi… pisau sama karung tadi buat apa?”
Keesokannya.. Jam 11.05. “Aku kok masih kepikiran sama orang yang semalam ya?” “Duh.. Gimana kalo dia apa-apain mama atau kakak, gimana nih?” “Gheo juga, gimana kalo dia sampe apa-apain Gheo?” Pikiranku mulai tak karuan. Hingga aku tak menyadari keberadaan mama di sampingku.
“Loh.. Mama nangis? Mama kenapa?” “Mmm… Mama ketemu sama orang itu? Orang yang pake jaket abu-abu?” “Mama nggak kenapa-napa kan?” “Gheo sama kakak gimana, mereka nggak diapa-apain kan sama orang itu?”
Mamaku berdiri kemudian membuka lemari bajuku dan memasukkan semua bajuku ke dalam koper. “Kita mau pindahan ya ma?” “Kita mau pindah kemana?”
Mama tetap saja menangis, sesaat kemudian Gheo datang dan berusaha menenangkan mama. Setelah mama tenang, mama dan Gheo pun bersiap-siap untuk pergi. Membawa koperku dan kakak.
“Loh.. Mama, Gheo, kalian mau keluar kok nggak ajak-ajak sih?” “Kakak juga, kenapa kakak nggak dibangunin? Biar kita bisa pergi berempat” Mereka tetap saja diam.
“Gheo, kakak bangunin kak Nayla dulu ya, biar kita berangkat rame-rame” Gheo tetap diam, sambil menatap koperku dan kakak secara bergantian.
“Huhh!? Aku ngomong dari tadi nggak di dengerin?!! Berasa transparan aku tuh”
Mau tak mau aku harus berangkat dengan mereka, biarlah kak Nayla di rumah sendirian. Toh ini balasan karena kak Nayla semalam nggak ngijinin aku nonton film di laptopnya.
Panti Asuhan Kasih Ibu. “Haa?!? Panti asuhan? Ngapain kita ke panti asuhan?” “Waduh mana aku nggak bawa uang lagi”
“Adik-adik disini kita mau kasih hadiah buat kalian, semoga kalian suka ya” kata Gheo sambil membuka koper milikku dan kakak. “Makasih kak..” ucap anak-anak panti.
“Gheo!!! Itu kan bajuku sama kak Nayla, kenapa kamu kasih ke mereka?” “Emang sih bajuku udah banyak yang nggak muat, tapi seenggaknya izin dulu lah kalo mau kasih bajuku ke mereka” Lagi-lagi Gheo tetap diam, tak menjawab.
“Kalo mau ngisengin aku jangan segininya lah” ucapku, merengut.
Sampai akhirnya pandanganku tertuju pada mama yang memberikan jaket abu-abu milik kak Nayla ke salah satu anak panti. “Hh-hah!? Jaket abu-abu? Kok.. mirip… ”
Cerpen Karangan: Septia Annisa Facebook: Septia Annisa Bocil SMP yang hobi nulis dan membaca.
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 11 Februari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com