“PERGI KALIAN DARI SINI!!.” Teriak kakek itu. “Maaf kek, kami hanya mau mengambil bola kami kek” Kata anak laki-laki itu. “TIDAK BOLEH, POKOKNYA KALIAN PERGI DARI TAMAN INI DAN JANGAN PERNAH MENGINJAKAN KAKI DI TAMAN INI. Mengerti?” “Tapi kek?” “Pokoknya tidak boleh, sekalinya sudah ada di Taman akan selalu ada di Taman.” “Bola kami kek?” “Sudah pergi saja, sebentar lagi sudah mau malam”
Bocah laki-laki itu dan tiga temannya yang merupakan saudaranya sendiri melihat langit yang sudah mulai gelap, karena itu mereka hanya bisa pasrah dan langsung pamit dengan Kakek.
Nama bocah laki-laki itu adalah Salmon dan nama tiga saudaranya adalah Teri, Kakap, dan Bawal. Mereka semua adalah anak dari seorang nelayan, mereka tinggal di dekat pantai dimana setiap malam Ayah mereka pergi bersama dengan nelayan lainnya untuk berlayar mencari ikan dan tiba keesokan harinya membawa banyak ikan yang diantaranya adalah ikan Teri, Kakap, Bawal dan Salmon bila mereka beruntung. Karena terinspirasi dari hasil tangkapan ikan yang Ayah mereka dapat, Ayah mereka menamakan mereka sesuai dengan hasil tangkapan ikan.
Keesokannya Salmon, Teri, Kakap, dan Bawal masih penasaran kenapa Kakek itu tidak mau membiarkan mereka pergi ke Taman yang berada di samping Rumahnya. “Menurut kalian apa kita harus mencari tahu?” Usul Teri. “Mencari tahu apa Ter?” Kata Salmon. “Rahasia di Taman Kakek itulah” Balas Teri. “Rahasia?!!” Kata Salmon, Kakap, dan Bawal bersamaan. “Iya benar, karena kita tidak boleh masuk ke Taman Kakek. Sudah jelas pasti ada rahasia yang disembunyikan oleh Kakek itu.” Jelas Teri. “Sebenarnya kita tidak boleh ganggu, tapi aku juga penasaran.” Kata Kakap. “Iya, kata mama Taman Kakek itu sebenarnya punya Kakek itu.” Kata Bawal. “Benarkah?.” Kata Salmon. “Iya Mon. Karena Taman Kakek itu satu tanah dengan Rumah Kakek itu Mon.” Jelas Bawal. “Ya sudah, sore nanti kita ke sana saja tapi diam-diam.” Usul Teri lagi. “SETUJU.” Balas Salmon, Kakap, dan Bawal.
Dimulailah rencana mereka untuk memasuki Taman Kakek secara diam-diam. Mereka berempat pergi ke Rumah Kakek itu dengan menaiki sepeda mereka masing-masing, karena Rumah Kakek itu cukup jauh dari Desa yang Salmon, Teri, Kakap, dan Bawal tinggali.
Saat sudah sampai mereka berempat melihat Rumah Kakek sepi yang berarti Kakek sedang tidak berada di Rumahnya. Mereka berempat langsung menuju ke Taman yang berada di samping Rumh Kakek, dari luar Taman Kakek dihalangi dengan pagar yang tinggi, juga rapat, dan juga ditutupi oleh daun yang menjalar keluar sehingga dalam Taman Kakek tidak bisa terlihat dari luar, karena takut ada hal yang tidak diinginkan mereka berempat juga membawa tongkat untuk melindungi diri dari apa yang ada di dalam Taman Kakek, meski begitu mereka tetap memanjat pagar tersebut dan berhasil masuk.
Saat berada di dalam Taman Kakek mereka cukup terkejut, karena di dalam Taman Kakek terlihat sangat bagus dibandingkan di luar Taman Kakek. Taman Kakek sendiri terlihat luas sehingga mereka berempat menyusuri sembari melihat-lihat sekitar dan juga mereka ingin mencari bola mereka. “Bagus sekali.” Kata Salmon “Iya berbeda dengan luarnya ya” Kata Teri. “Tapi kenapa harus dirahasiakan coba?.” Kata Kakap “Iya padahal Taman ini kan bagus banget.” Kata Bawal yang memuji Taman itu.
Saat terus menyusuri sambil melihat hijaunya pohon-pohon, juga melihat bersihnya Taman Kakek karena tidak ada sampah. Mereka tiba-tiba kaget karena Kakek muncul dari depan mereka. “KALIAN KENAPA BISA DISINI?.” Teriak kakek. “Maaf kek, kami hanya ingin mencari bola kami kek.” Kata Salmon, sementara temanya ketakutan. “Maksud kalian bola ini?.” Kata Kakek itu sambil menunjukkan bola yang di tangannya. “IYA.” Seru mereka ber-empat.
Setelah itu Kakek memberikan bola itu ke Salmon, lalu Kakek mengajak mereka ke Rumahnya dimana mereka meminum es teh yang disediakan oleh kakek. “Kek?.” Kata Teri. “Iya.” Balas Kakek “Kenapa Taman indah seperti itu dirahasiakan?.” Tanya Teri. “Iya kenapa kek, padahal aku bakal selalu kesana jika Taman itu dibuka Kek.” Kata Bawal.
“Bukannya Kakek tidak mau membiarkan orang masuk, tapi Kakek hanya ingin orang bisa menjaga dan merawat Taman Kakek seperti Kakek sendiri. Kakek sendiri tidak suka Taman Kakek berantakan, kasihan Alam. Belum lagi kebiasaan membuang sampah sembarangan yang susah dihindari.” “Iya juga sih” Kata Kakap. “Tapi lumayan Kek, kalo Taman Kakek di buka orang-orang yang di pantai bisa main ke sini juga, soalnya pantai juga panas.” Kata Bawal. “Iya Kek benar banget itu.” Kata Salmon.
“Tapi apa kalian mau merawat Taman Kakek?” “Tenang saja Kek, kami semua ini anak yang suka bersih-bersih.” “Iya Kek, lihat saja sepeda kami yang mengkilap” Kata Bawal sambil menujuk sepedanya. “Kalian janji akan selalu menjaga dan merawat Taman Kakek, bila Kakek membuka Taman Kakek.” “KAMI JANJI!!” Teriak mereka ber-empat, karena senang.
Kemudian Taman Kakek tidak menjadi rahasia lagi, karena sesuai dengan janji mereka Kakek membuka Taman Kakek, banyak pengunjung dari Desa Pantai mengunjungi Taman Kakek ada yang untuk bermain, berkumpul, dan bersenang-senang. Orang yang mengunjungi Taman Kakek juga selalu menjaga dan merawat Taman Kakek. Sehingga Taman Kakek terawat dan asri yang dimana itu membuat Kakek bahagia, Kakek sendiri mengakui bahwa Kakek sudah lama tidak melihat orang dan juga tidak bersenang-senang bersama mereka semenjak kepergian istrinya tercinta dimana Kakek banyak menghabiskan waktu dengannya membuat Taman, karena kepergian istrinya Kakek menjadi tertutup dan menutup Taman. Namun sekarang Kakek sudah bahagia lagi, Kakek juga berteman dengan Salmon, Teri, Kakap, dan Bawal. Bersama mereka membantu Kakek merawat dan mejaga Taman Kakek yang sebelumnya adalah Taman rahasia.
Terkadang menyimpan rahasia untuk diri sendiri belum tentu membuat kita bahagia, tapi sebagian rahasia juga tidak perlu diungkapkan.
Cerpen Karangan: Shofa Nur Annisa Deas Blog / Facebook: lovinpluie
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 29 Mei 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com