Mentari pagi ini begitu cerah, kulihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 07.00 aku masih bermalas-malasan untuk beranjak dari tempat tidur. Tapi hangatnya mentari pagi yang masuk ke jendela kamarku menyadarkanku bahwa malam sudah berganti dengan pagi yang indah. Lalu bergegas aku menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Hari ini aku tidak ada kuliah pagi tapi pagi ini aku akan ke perpustakaan untuk mencari referensi buku-buku untuk membuat tugas.
“Pak, ada buku Management International?”, tanyaku kepada Pak Budi petugas perpustakaan “ada di rak 1 mas, di belakang”, Jawab Pak Budi.
Bergegas aku menuju rak 1 yang ada dibagian belakang. Ketika aku menuju rak 1 kulihat ada cewek cantik, putih, imut duduk sendirian sedang mengetik dengan laptopnya. Aku berusaha mencari perhatiannya dengan mondar-mandir jalan didepannya. Sayangnya dia dengan cueknya tak menggubrisku.
Akhirnya kuberanikan diri untuk duduk di bangku sebelahnya yang kebetulan kosong. Aku sibuk membolak-balikkan lembar per lembar dari buku yang kubaca dan membuat sedikit kegaduhan dengan harapan dia melirikku. Tapi malah dia beranjak menuju rak 2 yang ada di seberangku. Dia mengambil buku yang ada di rak paling atas tapi tubuhnya yang mungil membuat dia kesulitan mengambil buku di rak paling atas. Buku yang dia ambil terjatuh dan hampir mengenai kepalanya. Aku langsung bergegas berlari dan membantunya. Dan aku tersipu malu akhirnya aku bisa berkenalan dengan dia.
“Andre”, kataku sambil mengulurkan tangan untuk berkenalan “Kirana”, jawab dia dengan senyum yang manis
Namanya Kirana sesuai dengan parasnya yang cantik karena Kirana berarti cantik. Dia mahasiswa semester akhir yang sedang menyusun skripsi dan aku… aku adalah Andre Mahasiswa S2 Jurusan Managemen.
Sejak pertemuan pertama di perpustakaan aku jadi rajin ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah dan tentu saja berharap bisa bertemu dengan dia. Setiap kali bertemu selalu aku sempatkan untuk mengobrol dan kami janjian untuk sekedar ngopi.
“Kir, biar lo gak suntuk ngerjain skripsi, sore ini kita ngopi yuk?”, kataku dengan penuh harap Tak disangka dia mengiyakan ajakanku.
Hari ini begitu cerah, secerah hatiku. Di sore itu matahari seolah tersenyum lebar dari arah barat, senyumanya ditujukan kepadaku. Di café aku memilih duduk di sudut dan Kirana mengikutiku. Kami duduk berhadap-hadapan dan saling diam. Tiba-tiba seorang bartender datang menanyakan pesanan seolah hendak memecah keheningan. “Ice Hazelnut Coffee”, kataku. Sedangkan Kirana memilih Hot Cappucino
3 bulan sudah aku kenal dengan Kirana. Semakin hari aku semakin suka dengannya. Tapi aku tidak berani mengatakan langsung kepadanya. Dan akhirnya aku hanya berani mengirimkan pesan melalui e-mail:
Dear Kirana Sejak pertemuan kita diperpustakaan membuatku ingin mengenalmu. Paras wajahmu yang cantik selalu membayang-bayangi langkahku setiap hari. Apakah ini pertanda aku jatuh cinta padamu? Jika jawabnya “Ya”, bolehkah aku memintamu untuk menjadi kekasihku?
Love, Andre
Sejak kukirimkan e-mail, aku tidak berani menghubungi Kirana melaui telephone genggam ataupun whatsapp. Aku takut dewi cinta tidak berpihak padaku.
2 Hari setelah kukirim e-mail tiba-tiba dia mengirim pesan. “Mas Andre kemarin kirim email ya, maaf baru membacanya”. Begitu tulis pesannya melalui whatsapp. Dan akupun membalas maaf kirana aku kemarin kirim e-mail yang gak penting. Menurut Kirana gimana? Kulihat dia sedang “mengetik” tapi lama sekali terkirim dan membuat jantungku terasa mau copot. Ting.. ting… 15 menit kemudian kuterima whatsapp dan benar sekali seperti yang aku takutkan. Dia menolakku. Sepontan perasaanku seperti kehilangan balon berwarna hijau yang membuat hatiku sangat kacau.
“Kita ini baru kenal 3 bulan apakah sudah sepantasnya kita bicara cinta? Kita bagaikan baru mengenal kulit-kulitnya saja” begitu kata Kirana
Malam ini langit terlihat gelap diselimuti awan tebal berwarna hitam yang menandakan akan turun hujan deras dan akhirnya hujan pun turun dengan deras menemani hancunya hatiku. Aku duduk melamun di dekat jendela kamar sambil memandangi gelapnya langit dan aku teringat setelah hujan pasti akan turun pelangi yang indah. Aku melamun dan memikirkan pesan yang dikirimkan Kirana apakah maksudnya karena kita baru kenalan sehingga dia belum menerima cintaku? Aku akan menunggu sekian lama untuk kembali menyatakan cintaku padanya
6 bulan setelah penolakan itu aku beranikan diri untuk kembali mengatakan kalo aku benar-benar sayang padanya. Dan benar sekarang dia menerima cintaku tapi aku tidak tahu apakah dia benar menerima cintaku dengan tulus atau hanya karena kasian dengan aku? Entahlah hanya dia dan Tuhan yang tahu…
Hampir 9 bulan aku mengenalnya dan aku tidak ingin jauh darinya. Kehadirannya dalam hidupku membuatku semangat dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah. Tapi perpisahan itu tidak dapat dihindari. Kirana sebagai mahasiswa akhir telah menyelesaikan kuliahnya dan dia mendapatkan biasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di London.
“London, berapa lama” kataku “Paling lama 18 bulan” jawab Kirana singkat Aku sontak memperhatikan wajahnya. Pancaran sinar matanya menampakkan raut keceriaan. Kirana tampak riang dan gembira. “Aku bahagia melihatmu senang tapi dibalik kebahagianmu tahukah kamu kalo hatiku menderita?”, desisku dalam hati
Kemudian aku duduk, diam, tertunduk dan memalingkan wajah darinya. Sesekali aku memandang ke atas melihat bulan dan bintang yang bersinar menghiasi malam yang syahdu. Tak terasa air mata ini jatuh ke pipi tapi buru-buru aku hapus.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, Sudah 2 bulan Kirana berada di London dan lama kelamaan tidak ada kabar. Aku mencoba menghubungi Kirana. “Nomor yang anda tuju tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi”. Dan kucoba terus berkali-kali untuk mengubunginya tapi tidak pernah bisa. Aku coba untuk mengirm e-mail
Dear Kirana Kalo kamu membaca e-mailku. Semoga kamu mau membalanya. Aku merindukanmu. Love, Andre
Ternyata dapat balasan otomatis: address not found, your message wasn’t delivered to… because the address couldn’t be found or is unable to receive mail. Aku sangat bingung dan takut kehilangan Kirana. Tidak tahu lagi aku harus bagaimana. Keadaan inilah yang selalu kutakutkan, jarak dan waktu yang memisahkan kita membuat semakin jauh hati kita, apalagi cintanya hanya abu-abu, buram, dan hampir tak nampak. Kirana… kenapa cintamu ini seperti kembang api, bersinar indah tapi kemudian redup.
Aku jadi ingin cepat-cepat menyelesaikan kuliahku. Aku sudah tidak betah lagi di kota ini tanpa Kirana. Pagi ini Pesawat Boeing 77 mengantarkanku menuju Jakarta dan meninggalkan Yogya. Ya… Yogyakarta kota sejuta penuh kenangan dan sekaligus mengandaskan cintaku.
Pagi ini aku kembali pada rutinitas seperti sebelum melanjutkan kuliah di Yogya. Bangun pagi untuk mengejar kereta dari Bogor menuju Jakarta. Langitpun hari ini masih seperti kemarin, berhiaskan awan tebal dan hitam sebagai pertanda akan turun hujan.
Sesampai di kantor aku seruput kopi hitam untuk menghangatkan badanku sambil mendengarkan lagu “Sesuatu di Yogya”. Lagu ini benar-benar mengingatkanku bagaimana cinta yang pernah aku rajut bersamanya. Kirana, kamu seperti angin yang sekedar singgah kemudian pergi.
Tiba-tiba ponselku bergetar tanda ada whatsapp masuk menyadarkanku dari lamunan, eh gak tau nya dari seorang kawan lama yang tinggal satu kost ketika di Yogya. Kini dia bekerja sebagai asisten dosen di kampus “piye kabare dab?” kata dia dengan menggunakan Bahasa prokem Yogya yang artinya apa kabar. “baik”, jawabku singkat “aku tadi melihat Kirana datang ke kampus sepertinya dia ada urusan di kampus” “oya?” Jawabku penasaran. “Tapi dia datang dengan seorang cowok”, lanjut dia
Kabar dari seorang kawan ini hanyalah membuat hidupku semakin terpuruk. Sakitku saat ini bukan hanya tentang kepergianmu tetapi tentang siapa yang bersamamu setelah aku.
Pagi ini rintik hujan menemani kesedihanku, hati ini terasa sangat perih seperti ada goresan luka dan hujanpun tak akan mampu mengobati luka yang begitu mendalam. Kirana… seandainya waktu bisa aku ulang kembali, aku akan memilih untuk tidak pernah mengenalmu
Cerpen Karangan: Bunga Blog / Facebook: Erna Audrey
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 3 Februari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com