Saat kau kembali padaku seaakan semuanya berubah seketika bunga yang layu kembali mekar, aku sangat bahagia dan juga sedikit takut akan kehilanganmu lagi. Aku takut kamu meninggalkanku lagi seperti waktu itu. Akankah kau meninggalkanku lagi demi sosok yang lebih indah dipandang.
Malam ini kau menanyakan perasaanku lagi dan aku menanyakan perasaanmu, perasaan kita memang sama. Kau benar-benar kembali di kehidupanku. Meskipun yang kembali tak akan sama pada awalnya. Namun dari sekian banyak pria yang pernah hadir di hidupku setelahmu memang tak ada sepertimu.
Beberapa hari kita lewati bersama, seperti biasanya komunikasi lancar dan kamu tetap romantis kayak dulu meskipun sekarang kita sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing kita hanya berbicara di telpon saat malam hari.
Sebulan berlalu hubungan kita, kau berencana untuk pulang dan menemuiku menghabiskan waktu bersamaku di tahun baru yang akan datang. Aku sudah menunggumu dari satu tahun yang lalu. Entah mengapa aku merasa itu tidak akan pernah terjadi, kita tidak akan pernah bertemu untuk selamanya dan hubungan kita akan putus kembali.
Perasaan ini tak pernah salah dan pada akhirnya kau berpling dariku demi cinta pertamamu. Tadi pagi jam 08:01 tanggal 10 Oktober 2018, aku mengecek akun FACEBOOK Ardi. Ternyata tidak ditemukan lagi dan setelah aku memakai posel kakakku mencari namanya aku menemukannya sedangkan di akunku aku tidak menemukan namanya. Ardi memblock pertemananku dengannya. Dalam hatiku berkata “kau memilih dia yang pernah meninggalkanmu sedangkan aku yang selalu ada dan mengisi waktu kosongmu, kau tega memperlakukanku seperti benda yang kau ambil saat kau butuhkan”.
Aku pun menanyakannya lewat WHATSAPP yang isinya, Aku: kenapa kamu memblockku di facebook? jujur, kalau ada yang lain beritahu aku, aku gak akan marah jika kamu berkata jujur.
Ardi: facebook aku ada yang block dan aku tidak bisa membukanya? Aku: kenapa Cuma aku? Aku mengirimkan screenshot akunnya lewat ponsel kakakku Ardi: ada seseorang yang aku tunggu-tunggu selama ini, sudah 10 tahun aku menunggu dan mencari dia. Kemarin dia sudah datang ke rumahku bersama keluarganya tapi aku tidak ada Aku: maksudnya? Perasaanku tidak pernah salah, Kamu dijodohkan kan? Ardi mengirimkan isi chatnya dengan wanita itu
Aku: maaf selama ini aku hanya mengganggu hubungan kalian Ardi: aku tidak dijodohkan, dari kecil kami saling cinta hingga saat ini Aku: anggap saja perkenalan kita adalah hadiah terindah dariku. Semoga kalian bahagia Aku menangis Ardi: kan kamu sudah bilang kita pacaran saja, aku kabulkan Aku: iya sih.. ini mungkin hadiah ultahku untuk besok 😀 Makasih sayang Aku berusaha tetap tegar meskipun dalam hatiku begitu sakit Ardi: aku hanya tidak mau bilang langsung karena aku takut menyakiti hati seorang wanita. Aku: hahaha… sekarang juga aku sakit hati, mending kamu bilang dari awal biar aku tidak mengejar. Aku sudah mencoba melupakanmu kemarin, terus kamu menelwponku malam itu Malam itu Ardi menelponku membahas tentang perasaanku sama dia saat itu
Aku memutuskan untuk sendiri lagi dan inilah pesan terakhirku padanya, “aku berjanji tidak akan pernah kembali di kehidupanmu lagi dan tidak akan pernah mengusik kehidupanmu lagi, sayonara”.
Aku sadar mencintai dalam diam itu lebih indah dan cinta yang indah tak harus memiliki, cukup melihat orang yang kita sayangi bahagia dengan pilihannya meskipun itu menyakitkan. Aku berusaha setegar mungkin melawan perasaan sakit ini, aku ikhlas karena aku yakin suatu hari nanti akan kutemukan sosok yang menyayangiku dengan tulus dan takut kehilanganku.
Cerpen Karangan: Ridha Farida Blog / Facebook: Rie Dha Michael