“Ini yang kamu mau?” Tanyaku dengan tegas. “Iya!” Jawabnya singkat lalu pergi, aku langsung menggapai tangannya “Tapi kenapa? Kenapa harus begini? Kenapa disudahin? Kenapa 3 tahun itu harus berhenti sampai disini? Aku nggak tau lagi kenapa kamu memilih begini dan tersesat bersama dia”. “Kamu yang salah, kamu selama ini nggak bisa ngertiin dia, kamu nggak bisa ngebuat dia berubah dan masih seperti ini” saut seseorang, “kamu bener bener sahabat brengsek” jawabku dan beralih bertanya secara jelas meminta penjelasan pada seseorang yang akan meninggalkanku, “Aku salah selama ini, aku salah membuat kamu meyakini hubungan ini selama 3 tahun, aku yang salah dan kamu nggak harus minta maaf, karna disini semua aku yang salah. Dan hanya perlu 1 hal untuk kamu ketahui dan yakin kenapa ini semua harus berhenti karna aku menemukan yang lebih baik dan bisa membawaku pulang!” jawabnya langsung pergi dan menggandeng seseorang brengsek itu, aku hanya terpaku terdiam dan menangis.
Kejadian itu membuatku terbungkam, tidak bisa berpikir lagi, tidak bisa membuatku berbuat apalagi.
Aku Rosè dan aku sudah berpacaran dengan Daniel selama 3 tahun. Aku tinggal dan kuliah di kampus yang sama dengan Daniel di Jakarta, Dan keputusan Daniel untuk mengakhiri semua ini berawal dari bertemunya kita dengan sahabat sahabatku dari Lampung yang kebetulan sedang berada di Jakarta untuk pekerjaan dia adalah Jenny dan Rama, setelah kita berempat bertemu dan memperkenalkan Daniel pada mereka, aku menimbulkan ide agar kita liburan saja ke Bangka Selatan karena kebetulan pada saat itu aku libur semester, Daniel sempat menolak tapi aku berhasil membujuknya.
Dan tiba saatnya kita berangkat menuju Bangsel, selama 5 hari di sana kita liburan yang sangaat menyenangkan walaupun sepertinya Daniel merasa acuh dan tak nyaman. Dan pada saat pagi aku melihat Daniel sedang bertengkar dengan Jenny, aku menghampiri mereka dan bertanya apa yang terjadi tapi mereka malah pergi ke arah masing masing, aku sempat bingung namun Rama menghampiriku dan berkata bahwa di seberang hotel yang kita inap ada sebuah pulau kecil yang menarik dan akhirnya kita berempat kesana menggunakan perahu.
Aku berencana membuat Jenny dan Daniel berbaikan dan merasa nyaman satu sama lain, dan aku menyuruh mereka untuk beli ikan bakar. Namun, sampai malam tiba aku dan Rama menunggu di sebuah penginapan mereka tak kunjung kembali dan tiba tiba aku menemukan gelang milik Daniel jatuh di tanah, “Astaga, Jenny ceroboh banget, gelang bolak balik selalu jatuh” saut Rama saat melihat gelang itu, “Jenny? Ini punya Jenny?” Tanyaku kaget, “iya itu punya Jenny” jawab Rama dan sempat membuatku berpikir panjang. Aku sangat panik sampai tak bisa tidur walaupun Rama sudah menenangkanku.
Saat pagi tiba aku langsung mencari mereka ke tempat penjualan ikan bakar, dan aku mendapati mereka sedang tidur berpelukan bersandar di sebuah pohon, mereka terbangun dan menyadari aku dan Rama berada disitu. Daniel menjelaskan “Aku dan Jenny tersesat, kita sama sama nggak tahu arah balik”. “Iya aku tau” jawabku singkat dan hanya menyembunyikan kesedihanku. “Jenny, dia mantanku saat aku tinggal di Lampung, dan dia patah hati terhebatku yang kamu tau, dan aku sudah peringatin kamu untuk gak usah liburan dengan mereka, aku sudah peringatin kamu Rosè. Aku sekarang tersesat dan aku nggak tau kemana aku harus pulang. Kamu, seseorang yang aku harap bisa membuatku lupa akan dia tapi malah membuatku kembali akan ke semua itu”. “Iya aku tau, aku yang salah. Aku minta kamu kembaliin gelang ini ke seseorang yang telah membuat kamu tersesat, cuma ini yang aku bisa lakuin buat kamu agar kamu bisa pulang. Aku tunggu kamu di dermaga, perahu terakhir jam 4” jelasku singkat, lalu aku pergi.
Aku menunggu di dermaga dengan Rama, namun Rama ingin pergi sebentar. Aku menunggu Daniel hampir 3 jam, dan perahu terakhir sudah hampir berangkat. Tiba tiba Daniel datang bersama Jenny. Aku hanya memasang wajah dengan penuh harapan. Dan kejadian itu bermulai… dan benar sahabat brengsek itu adalah Jenny dan seseorang yang akan meninggalkanku adalah Daniel.
Rama datang menghampiriku seakan dia tau segalanya yang terjadi. “Aku tau apa yang terjadi, aku tau sejak awal kamu kenalin Daniel ke aku dan Jenny kalau dia mantan pacarnya Jenny, Jenny sama sekali belum bisa move on dari Daniel dan masih selalu memakai gelang cinta mereka, Daniel adalah patah hati terhebat Jenny karna suatu hal mereka harus berpisah” Cerita Rama dan langsung membuatku nangis terisak isak.
“Tapi satu hal yang kamu harus tau Rosè, aku tau sejak awal Daniel selalu serius dengan kamu bahkan dia ikut liburan ini walaupun ada seseorang yang sudah membuatnya hancur. Tapi kamu Rosè, kamu bisa membuatnya yakin dan memandang hal yang berarti bagi dia” kata Rama. Aku langsung bangkit dan mengatakan bahwa aku harus balik ke hotel sekarang juga untuk memperjuangkan cintaku, akhirnya kita menumpang perahu milik tukang ikan bakar yang akan pulang.
Saat sampai di hotel, aku mencari Jenny dan Daniel ternyata mereka sudah tidak ada di kamar dan staff hotel mengatakan bahwa mereka sudah check out dan ke bandara untuk naik penerbangan malam. Aku dan Rama langsung menuju bandara dan bertanya pada staff bandara dan staff bandara berkata bahwa penerbangan terakhir Jakarta sudah berangkat. Aku langsung lemas dan duduk di bangku, sedangkan Rama langsung balik ke hotel karena suatu hal.
Disaat itu aku hanya terduduk, terdiam, lemas, dan tidak bisa berpikir. Tiba tiba seseorang menghampiriku dan berkata “Kenapa di sini?” Tanyanya. Aku mendongak dan melihat bahwa seseorang itu adalah Daniel. Aku langsung kaget dan bahkan menangis.”Aku sudah kembaliin gelang itu, Jenny memang orang yang mungkin bisa dibilang sangat berarti bagiku, tapi buat apa berarti kalau harus terus membuatku tersesat dan nggak tau arah jalan pulang. Saat kamu lihat aku dan Jenny bertengkar di hotel itu karena dia meminta untuk kembali bersama, dan disitulah aku mulai tersesat tapi saat kita akan naik pesawat, aku baru sadar kalau aku punya seseorang yang bisa membuat luka ini tertutup, membuat aku nyaman, dan selalu membuat segala keputusan itu berarti, itu kamu Rosè. Jennt sudah berangkat ke Lampung, dan dia juga hanya bilang semoga keputusanku ini terbaik. Dan aku sekarang sudah pulang” jelasnya. Saat mengdengarkan penjelasan itu aku menangis, dan saat ini aku bahagia sekali.
Akhirnya Daniel melamarku disaat itu juga..
Cerpen Karangan: Sheila Nurjannah Alfata Blog / Facebook: Sheila Alfata Hello readers, Kalau mau aku buat cerpen lagi tinggal add instagram aku dan DM aku yaa di @sparrow8899 Thank you readers..