Seperti kata orang, cinta itu tulus dari dalam hati.. Dan inilah kisahku, kisah yang membuatku teringat akan sesuatu. Masa lalu.
Namanya era lebih tepatnya vanes era mawarni. Dia cewek yang juek dan jutek, dia sangat benci apa yang namanya cinta. Benci sekali, sampai ia tak mau jatuh cinta lagi setelah pengalamannya yang susah move on selama 6 tahun pada temanya tion. Setiap hari era selalu memuji muji tion, kasih kado hadiah. Hingga bermuncullah gosip bahwa era suka tion, era membiarkan gosip tersebut karena itu memang kenyataan sampai suatu hari ketika ia bertemu sosok baru dalam hidupnya..
“Woy er!!” panggil cowok itu “Apa?” “Bagi dong jajannya” “Idiiihh.. Beli sendiri” era langsung pergi meninggalkan cowok yang sangat dibencinya itu. “Cowok itu belagu banget, sok yes lah, sok kegantengan lah” pikir era. Apapun era suka, asalkan nggak ada kaitanya sama cowok ngeselin itu titik. Sedang cowok itu secara diam diam memandangi era dengan berfikir “Apa salahku sampai kau cuek begitu sama aku ra?” pertanyaan itu terus muncul ke novan cowok yang sangat dibenci era..
Sedang disisi lain era merasa akhir akhir ini temannya yang bernama nista sering membicarakan novan “Kamu tau nggak? Novan itu baik, jujur, perhatian” Dan kata kata itu hanya dianggap sebagai angin lewat oleh era karena setahunya novan adalah cowok yang kasar, sok, belagu, boss dan sombong. Sampai akhirnya ia menutup mata dan hatinya bahwa selama ini novan menyukainya. “Udah deh, sumpek gue dengernya!! Novan novan novan!! Ngga ada cowok laen apa? Risih deh gue” dan begitulah sikapnya jika berkaitan sama novan.
Disisi lain novan nggah menyerah buat ngedapetin era karena dia tuh sayang banget sama era. Tiap hari selalu dia sempatin buat perhatiin era “Hy ra?” tanyanya suatu hari Meskipun tidak dibalas era sama sekali tapi dia tetap tersenyum dan bersabar tiap hari selalu deketin era bagaimanapun caranya. “Ihh apaan sih van!! Kembaliin buku aku” “Bodo amat hahaha makanya jadi cewek tuh tinggi, kejar aku kalo bisa” Dan mau ngga mau demi ngedapetin bukunya era mengejar novan.. “Siniin buku aku!!” “Bodo”
Dan tanpa sadar era pun mencintai novan. “Ngga mungkin gue suka sama cowok itu, nggak!!!” teriaknya dikamar suatu hari. Sampai akhirnya mau nggak mau dia mencintai novan. Namun karena dia tau bahwa novan disukai temannya sendiri maka akhirnya dia memutuskan buat melupakan dan ngebenci novan. Sekarang dia justru perhatian ke putra buat ngelupain novan. Sedangkan novan yang tau bahwa era yang juga mencintainya dan justru sekarang malah cuek dan ngejauhin dia juga yang sekarang makin perhatian sama putra membuatnya jadi bingung.
“Era, kalau kamu suka aku! Kenapa kamu ngejauhi aku dan justru deket sama putra? Kenapa? Kamu nggak mau mengakui perasaanmu? Kenapa ra? Aku benci kamu ra! Aku benci kamu!” novan nggak bisa berkata kata apa lagi, membenci orang yang dicintainya bukanlah hal yang mudah dan sangat sulit. Begitupula era yang hanya bisa menangis saat novan deket sama nista, hanya tetesan air mata yang mampu menjelaskan kesedihan era saat itu. “Maaf novan, kamu hanya pantas buat nista dan bukan aku”
Setelah beberapa bulan akhirnya era berhasil melupakan novan dan memutuskan untuk pindah sekolahan dan rumah supaya tiap hari dia ngga ketemu sama novan dan juga nista yang sekarang sudah berstatus ‘pacaran’ Sakit memang…
Lalu setelah 2 tahun tidak berjumpa dua orang itu ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya dulu. Saat era berjalan jalan di pantai ia terkaget karena melihat novan dan nista berjalan bersama dan bergandengan tangan. “Novan, nista? Semoga mereka tidak melihatku disini”
Namun harapan era musnah novan justru melihatnya dan mengejarnya meninggalkan nista yang saat itu dipegang tanganya, era hanya bisa berlari menghindar dari novan. Tapi nggak bisa, novan justru lebih cepat dari era. Dengan cepat ia menangkap tangan era. “Era!! Tunggu!!” “Hiks hiks lepasin aku van!” “Nggak! Kamu menjauh dari aku, kenapa?” “Hiks hiks” “Jawab aku ra!! Aku sayang sama kamu, sayang banget!! Bahkan sampai sekarang aku masih sayang sama kamu” “Ngga van, kamu lebih cocok sama nista. Bukan sama aku!” “Kamu ngomong apa sih? Aku tuh ngga bisa lupain kamu 2 tahun ini tau!! Kamu juga cinta kan sama aku? Kamu sayang kan sama aku? Tapi kenapa kamu lakuin ini semua ra? Kenapa?” “Pergi van!! Aku ngga suka sama kamu!! Aku benci kamu van!! Benci!! Pergi sana!!” Dengan cepat era mendorong novan dan berlari meninggalkan novan yang sedang disusul oleh nista.
Era hanya bisa bersembunyi di balik pohon kelapa dan menatap novan yang tidak menanggapi nista yang berusaha mengejarnya “Maafin aku van, aku mencintaimu selalu selamanya, kamu yang telah mengertikanku artinya cinta dan kesetiaan, makasih fan aku mencintaimu” Dan sejak itu kisah mereka berakhir dengan air mata
Tamat
Cerpen Karangan: Shela Triani Blog / Facebook: Shela Triani