Senin pagi begitu cerah, dan banyaknya juga orang orang yang mulai bersekolah, kuliah, juga bekerja. Diawali dengan “Bismillah. Senyuman. Dan Tawakal. Dan diakhiri dengan Hamdalah. In Syaa Allah Hari Mu Berkah” Itu juga yang dilakukan dengan biasa oleh seorang gadis bernama “Asyila Mufidatu Rasyidah” Ya, dia mempunyai Prinsip seperti itu.
“Ummi. Syila berangkat dulu ya” ucap Syila “Iya. Hati hati ya. Pulangnya jam berapa nanti?” tanya Zulaykha(Ibunda Asyila) “Kisaran jam 2 siang mi. Kenapa?” tanya syila penasaran “Ah nggak, nanya aja. Kalau bisa kamu ikut ummi sama abi makan ya nanti. Kita makan diluar” Ujar Zulaykha memberi tau “Loh, tumben Ummi. Ada apa emang?” tanya Syila yg semakin penasaran “Ngga. Yaudah. Berangkat sana. Nanti kesiangan” ucap Zulaykha “Oke ummi. Syila Pamit ya. Assalamu’alaikum” Salam Syila sambil mencium tangan Ummunya. “Wa’alaikumussalaam Warahmatullaahi Wabarakaatuh” Jawab Zulaykha.
Asyila Pov Hari ini aku akan berangkat ke kampus. Ya, aku kuliah. Umurku 18 tahun. Mungkin kalian bingung, diumurku ini aku sudah masuk kuliah. Dan aku hanya tinggal menunggu 1 semester lagi dan aku Wisuda.
Aku berangkat jalan kaki. Walaupun jaraknya jauh, uang yang sering abang kasih selalu kutabungi agar tak membebani pikiran orangtuaku.
Tiba-Tiba… Byurrrrr “Astaghfirullah” ucapku kaget. Ya, aku kena cipratan oleh salah satu mobil yang entah milik siapa. Saat itu suasana baru selesai hujan. Setelahnya mobil itu berhenti dan datang seorang pria yang kuyakini dia pemilik mobil itu.
“Astaghfirullah. Maaf de maaf, saya ga sengaja” ucap pria itu “Ade? Maaf ya OM. Saya sudah besar. Tolong jangan sebut ade kecuali keluarga saya” Ucapku tak terima. “Kamu juga manggil saya om. Emang saya sudah terlihat tua?” ucapnya “Hmm e.. Enggak sih. Hehe. Maaf maaf” ucapku kikuk Ya. Dia tampan, putih, kulit bersih, dan sangat awet muda. Kutebak umurnya antara 22-25.
“Jadi?” Ucapnya “Apa?” tanyaku bingung Dia tersenyum dan berkata “Maukah kau menjadi istri saya?” ucapnya spontan Deg Ku termenung bingung. Apa maksudnya? “H-hah?” tanyaku lagi.
Azzam Pov “Jadi?” tanyaku “Apa?” tanyanya bingung Aku tersenyum dan berkata “Maukah kau menjadi istri saya?” ucapku spontan Aku perhatikan sepertinya dia bingung. Haha. “H-hah?” tanyanya lagi. Hahaha. Lucu sekali. Menggemaskan. Mukanya yang ku tau sedang banyak pertanyaan dalam pikirannya juga kebingungan.
“Hahaha.” aku tergelak sudah. Sekian lama menahan tawa ini. Haha “Kenapa mas? Eh eh, bentar, mas serius ngajak saya nikah? Ih kok bisa? Mas suka saya? Dari kapan? Oh ya kalau memang serius mas bisa bilang langsung ke orangtua saya” ucapnya yang terlihat menggemaskan. “Haha. Engga lah. Saya bercanda tadi.” ujarku Dia diam membeku. Seketika aku lihat air matanya mengalir.
“Eh eh, kenapa? Kok nangis?” tanyaku bingung sekaligus panik. “Mas. Mohon maaf sebelumnya. Saya tegaskan disini. Jangan bercanda soal cinta mas apalagi dalam pernikahan. Bukan saya baperan. Siapa sih wanita yang ga kaget saat dengan tiba tiba diajak menikah. Apalagi dengan lelaki yang baru ditemuinya” ucapnya yang panjang dengan air mata membuatku tertegun. Tak menyangka reaksinya akan seperti ini. “Maaf. Saya tidak bermaksud menyakiti hatimu” ucapku tulus “Baju saya basah juga kotor. Sedangkan saya sudah terlambat gara gara obrolan bercanda ini” ucapnya lagi “Maaf. Saya minta maaf de..” ucapku terhenti karena tak tau namanya
Asyila Mufidatu Rasyidah. Satu nama lengkap yang baru saja ku tau dari id card yang dikalungkan di lehernya dengan kata “PANITIA”
“De Syila” ujar lelaki itu “Iya gapapa mas. Saya juga minta maaf, telah keterlaluan memarahi mas” jawab Syila meminta maaf Hati pria itu terenyuh mendengar penuturan lembut. Berbeda saat tadi Syila marah.
“Nama saya Azzam. Muhammad Azzam Mubarak.” ucap Azzam sambil menelangkupkan tangannya. “Iya mas Azzam. Hmm kalo gitu saya pamit permisi ya mas. Assalamu’alaikum” ucap Syila pamit “Wa’alaikumussalam. Tunggu!” cegah Azzam “Kenapa mas? Saya sudah terlambat” ujarnya “Saya antar. Kamu mau berangkat kuliah kan?” tawar Azzam “Ga perlu mas. Kalau gitu saya permisi. Assalamu’alaikum” Salamnya lagi “Wa’alaikumussalaam. Hati hati” ujar Azzam
Asyila akhirnya sampai di Kampusnya. Suasana begitu ramai karena hari ini kampus mengadakan acara peringatan Ulang Tahun Kampus yang ke 35 tahun.
“Assalamu’alaikum” Salam Syila pada temannya “Wa’alaikumussalaam Ya Allah. Syila. Kenapa telat siiih. Kamu lupa kalau hari ini kita ada acara? Dan kamu juga jadi panitia disini.. Terus baju kamu kenapa kotor gini? Basah juga. Duuuh astaghfirullah. Apa yang sudah terjadi?” tanya Nabila sahabat Asyila dengan runtun. “Sabar bil. Sabar. Aku akan ceritain semuanya sama kamu” jawab Asyila menenangkan Asyila pun menceritakan semuanya dengan sangat detail.
“Astaghfirullah. Syila. Maaf. Aku gatau. Tapi kamu gapapa kan? Lagian siapa sih cowo itu bisa bisanya becanda masalah ginian sama kamu” ucap Bila emosi “Sabar bil sabar. Emang sih pertama nya aku kesel sama mas Azzam. Cuma ya di lain sisi aku juga salah.” ucap Syila “Yaudah. Sekarang kamu gapapa kan? Kita langsung ke tempat acara ya” ajak Nabila Acarapun dimulai. Selain acara ulang tahun kampus yang ke 35 Tahun. Ini juga acara penyambutan dosen baru.
Asyila Pov Saat ini aku sedang sibuk karena menjadi panitia di kampusku ini. Dan katanya sih ada penyambutan dosen baru. Ah sudahlah..
Tiba tiba.. “Syila” panggil seseorang Aku pun menengok. Dan ternyata dia adalah pak Ardhan. Dosen muda disini. “Assalamu’alaikum” salamnya sembari tersenyum “Wa’alaikumussalaam. Ada apa ya pak?” tanyaku penasaran “Kamu bisa gantikan dulu Nabila sebagai penjaga tamu undangan? Nabila sedang mengurusi properti” ucapnya “hmm baik pak. In syaa Allah saya bisa.” ujarku “terimakasih ya syil.” ucapnya “iya pak. Kalo gitu saya ke depan dulu. Assalamu’alaikum” ucapku sembari pamit “wa’alaikumussalaam.”
Saat Asyila duduk sembari melihat data tamu. Tiba tiba ada yang memanggilnya. “Syila” panggilnya “eh. Rezza” ya. Dia adalah Rezza. Teman Syila juga Nabila. “Lo disuruh gantiin Nabila ya?” tanya nya “iya. Kok kamu tau?” tanya Asyila “iya. Tadi gue sempet denger dikit sihh.” jawabnya “hmm. Oh ya Za. Saya mau nanya. Itu tamu undangannya masih banyak?” tanya Asyila penasaran. “iya Syil. Beuh. Tuh tamu ada yang telat katanya. Makanya yang jadi jaga tamu disini kudu ekstra sabar dah. Kaga bisa liat tuh dosen baru kalo kata anak cewe” kata Reza panjang lebar Selama itu-bathin Syila
“Eh iya Syil. Hmm gua mau nanya” ucap Reza “Eh iya Za. Silahkan” jawab Syila “Suami idaman lo gimana?” tanya Reza “Hah?”
Cerpen Karangan: Yeni Sri Wulandari Blog: Jeniwulandari2711.blogspot.com
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 4 Oktober 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com