Cinta? Iya, awalnya aku memang meganggap rasa ini dengan sebutan cinta. Ahh, tanpa aku sadari aku berpikir terlalu kerdil dalam memaknai kata cinta ini, dengan detik demi detik, hari demi hari bahkan tahun demi tahun telah berlalu aku tersadar yang aku rasakan ini bukanlah cinta melainkan sebuah obsesi semata. Karna cinta yang aku definisikan saat ini bukanlah perihal ucapan I Love You atau ungkapan cinta dari seorang laki-laki kepada perempuan setiap waktunya saja lalu menjalin hubungan pacaran dengan mengatas namakan cinta diatasnya saja. tapi Cinta itu suci, yang harus dijaga dan dimuliakan.
Aku mungkin tidak seperti Khadijah yang mengatakan cintanya kepada Muhammad S.A.W, dan aku mungkin tidak seperti Fatimah Az-Zahra yang bisa menyembunyikan cintanya kepada Ali Bin Abi Thalib, tetapi akan kuperjuangkan kau pada sepertiga malamku di hadapan Tuhanku.
Kubentangkan sajadah biruku untuk bercengkrama dengan Tuhanku, sembari kubisikkan pada bumi “Ya Allah, jika kelak aku jatuh cinta, cintailah aku pada seseorang yang menahkodai lalu melabuhkan cinta-Nya agar khelak kekuatan cintaku pada-Mu akan semakin kuat dan romantis”.
“Ya Allah, jika memang aku akan jatuh hati pada seorang laki-laki, maka izinkanlah aku untuk menyentuh hati seseorang yang benar-benar tertaut pada-Mu agar aku tidak lagi terjatuh pada jurang cinta yang semu, karna aku yakin ketika ku bumikan semua do’a ku di sepertiga malam ini akan diaamiinkan di langit sana oleh para malaikat-Mu.”
Aku tau hal ini memanglah sulit, terkadang aku juga iri pada mereka yang setiap hari keluar berdua bersama pasangannya, bertelponan lalu bersenda gurau menghabiskan gelapnnya malam. Namun, aku tau pada saat ini cara bercinta yang paling nyaman dan romantis itu di do’a, karna dalam do’a aku dapat melakukan apa yang ingin aku pinta, bercerita tanpa ada batasan oleh waktu, bercerita tanpa jaim-jaim tanpa ditutupi bahkan bisa menangis tanpa disuruh menyudahi, dan Dia-lah yang mampu mengubah takdir.
“sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, seorang muslim berdo’a kepada Allah, bila dunia dan akhirat pada waktu itu, Allah pasti akan memberikan pekadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.” (An Nawawi)
Aku masih duduk termenung memandangi sajadah biruku yang masih terbentang semabari aku berpikir, banyak sekali orang termasuk aku yang selalu membicarakan Tuhan (Allah), tapi sedikit sekali waktu yang aku luangkan untuk berbicara dan bercerita kepada Allah.
Maafkan aku yang diam-diam lancang melakukan hal manis di sepertiga malam bersama Tuhanku yang menyertakan namamu didalamnya. dan Maafkan jika yang aku selalu menyebut namamu dalam tahajjudku dan bercerita tentangmu dalam do’a panjangku sembari aku merayu Tuhanku untuk dipersatukan cinta yang suci ini dengan ikatan yang suci menuju Ridho-Nya bersamamu.
(Gusri.A.Wd)
Cerpen Karangan: Gusri A.Wd Facebook: @gusri ayu Nama: Gusri A.awd Status: Mahasiswa Motto Hidup: QS.MUHAMMAD:7
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 17 Desember 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com