“Iya Syil. Gimana?” tanya Reza kembali “Hmm ka-kalo saya hm saya simple Za, yang mau membimbing saya ke Jalan-Nya. Juga mau belajar bareng bareng, saling mengingatkan” jawab Syila “Kaya gua ya Syil?” tanya Reza
Allahu…
Baru juga tadi lelaki bernama Azzam mempermainkan hatinya katanya “Bercanda” terus sekarang Reza, Dahlah
Syila Pov Aku kaget ketika Reza bertanya akan hal itu. Apa Reza….? Ah ga tau ah pusing.
“Syil” sapa Reza “Eh iya?” tanyaku langsung “Gimana?” tanya Reza kembali Seketika sahabatku bernama Nabila datang menghampiri kami. “Et Dah Lu Za, Za. Pede banget sih lu? Naksir lu ya sama bestie gue?” tanya bila “E-eh apaan? Nih ya neng Bila yang cantik kalo dilihat dari sedotan, salam dulu kek, maen nerobos aje lu” ucap Reza. “Nih” Bila memberi satu buah yang ku tau itu buah salak. Aku bingung. Apa maksud Bila? “Apaan?” tanya Reza bingung sambil mengangkat sebelah Alisnya “Maa Syaa Allah. Damagenya keren banget si Reza, Ganteng lagi. Tapi sayangnya dia nyebelin”-Batin Nabila “WOY” Panggil Reza dengan teriak “Eh?” jawab aku dan Bila bersama “Eh ah eh ah eh. Gimana sih lo? Napa malah salak?” tanya Reza yang masih bingung “O-oh lah. Ini kan mau lu? Katanya salak tadi bilang. Nih gua kasih. Dapet dari hajatan nikahan kemarin. Syil. Nih” kata Bila menjelaskan sambil memberikan salaknya padaku dan Reza
Allahu…
Punya sahabat kok gini amaat yaa.. Eh Astaghfirullaah ngga deh ngga. Wkwk. Reza menepuk jidatnya sepertinya sama denganku. Haha
“Bila. Weh. Salam woy salam. Gua bilang salam. Salam dulu kek gitu. Bukan salak, pusing palaku” ucap Reza kesal sekaligus mendramatisir. Hadeeh “Eh. Hehe. Lupa. Assalamu’alaikum sobat sobatku” Salam Bila “Wa’alaikumussalaam nah gitu dong” jawab Reza “Wa’alaikumussalaam” jawabku
Acara yang ditunggu tunggu akhirnya mulai juga. Setelah tamu undangan yang katanya dosen baru disini akhirnya datang juga.
“Baik. Para Mahasiswa dan Mahasiswi sekalian, acara utama kita sudah mulai tiba. Kita sambut dosen baru kita hari ini, kepada pak Muhammad Azzam Mubarak dipersilahkan” ucap MC yang merupakan panitia dari acara tersebut. Azzam? Namanya sama kaya mas Azzam yang tadi ketemu, batin Syila
“Syil. Maa Syaa Allah. Ganteng banget dosennya” ucap Nabila “Masih gantentan gua kemana mana kali.” sahut Reza PD “Idiih PD nya mulai aktif ya bund” jawab Bila
“Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh” ucap Azzam memberi salam “Wa’alaikumussalaam Warahmatullaahi Wabarakaatuh.” Jawab mereka serempak. “Baik. Mahasiswa dan mahasiswi sekalian, perkenalkan nama saya ‘Muhammad Azzam Mubarak’ umur saya 23 tahun. Saya harap kita bisa bekerja sama dalam kegiatan belajar mengajar. Terimakasih” Ucap Azzam memperkenalkan diri
Seketika… Deg
Allahu..
I-itu kan.. Mas Azzam. Yang tadi. Ya Allah apa bener dosen baru itu yang nantinya akan menjadi dosenku juga dosen pembimbingku itu dia? Kalau iya, aku maaluuuu-bathin Syila
“Syil. Kok bengong?” tanya Reza “Eh ngga kok. Gapapa” jawab Syila “Syil” bisik Bila “Hm” sahut Syila “Kenapa sih?” tanya Bila kepo “Itu Bil. Pak Azzam yang itu, dia mas Azzam yang tadi pagi aku debat sama dia” jawab Syila “Hah? Serius?” tanya Bila penasaran “Hu’um. Makanya aku kaget” ucapnya “Parah sih Syil. Jangan jangan jodoh lagi” ucap Bila yang membuat Syila kaget. “Heh!!” tegur Syila spontan dan membuat beberapa orang menatap mereka berdua terutama Rezza dan ya, dosen itu. Azzam.
‘Gadis itu’ bathin Azzam Entah kenapa hati Azzam berbunga bunga. Tak menyangka ternyata seorang perempuan yang baru saja ia temui, bertemu lagi. Sorot mata Azzam bertemu dengan milik Syila. Mereka saling bertatapan dan tanpa sadar Azzam menarik bibirnya tersenyum.
‘Astaghfirullaah’ bathin Syila yang langsung menundukan pandangannya “Astaghfirullaah” ucap Azzam beristighfar karena telah menatap gadis itu.
Kini Syila sedang merenung. Sedang berada di fase cemas. Karena ternyata dosen baru itu ialah Azzam. Seorang lelaki yang baru ia temui sebelum ke kampus.
“Assalamu’alaikum” salam seseorang memasuki ruangan “Wa’alaikumussalaam warahmatullaahi wabarakaatuh” ucap mahasiswa mahasiswi itu serempak. Ya, ternyata yang datang adalah Azzam. Lelaki yang sudah 2 kali syila temui. Terlihat dari pandangan pandangan mahasiswi yang menatap Azzam dengan kagum. Bagaimana tidak? Ia tampan, tinggi, putih, berwibawa. Tapi dia datar dan dingin.
“Pak” panggil salah satu mahasiswi yang diketahui bernama fani “iya?” jawab Azzam “bapa ganteng” ucapnya sekali lagi Huuuuuu Mahasiswa dan mahasiswi itu menyoraki Fani. Bahkan ada yang menertawainya.. “Saya lelaki. Salah jika anda mengatakan saya cantik” jawab Azzam yang masih dengan muka datarnya Smua orang di dalam ruangan itu tertawa termasuk Syila. Ia tertawa tetapi hanya sebentar. Manis-batin Azzam yang tak sengaja melihat Syila yang duduk di depan paling pojok.
“Bapa ternyata lucu juga yaa. Hahaha” ucap Reza. “Saya tidak melawak dan tak ada yang lucu. Apa yang saya katakan benar.” ucapnya sambil menatap tajam Reza . Dia yang sudah ketakutan akhirnya hanya menunduk ketakutan. Smua mahasiswa dan mahasiswi pun tiba tiba diam. Bahkan Fani pun merasa malu.
“Oke. Langsung saja kita perkenalan dari kalian. Karena tadi saya sudah memperkenalkan diri saya. Maka waktunya kalian memperkenalkan diri. Silahkan dari absen pertama” ucap Azzam mengintruksi
Seorang Mahasiswi yang merasa terpanggil akhirnya maju. Ya. Dia. Asyila, ia lalu maju dengan kaki yang bergetar karena gugup . Bukan, ia bukan gugup karena malu dengan trman temannya. Ia seorang yang sangat pandai dalam public speaking, tapi, ingatkah kalian? Ia sempat beradu mulut dengan Azzam. Yang tenyata dosen baru dia sekarang.
Azzam yang faham betul dengan gerak gerik Syila, mencoba mencairkan suasana. Ia akan profesional dalam hal ini. Walau kenyataannya ia juga gugup. “Silahkan perkenalkan diri kamu” ucap Azzam Syila menoleh sesaat. Dan akhirnya dengan menghela nafas sebentar, ia mulai memperkenalkan diri.
“Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh” ucap Syila memberi salam “Wa’alaikumussalaam warahmatullaahi wabarakaatuh.” jawab mereka serentak “Perkenalkan nama saya Asyila Mufidatu Rasyidah. Biasa dipanggil Syila. Terimakasih” ucapnya singkat dan padat. Kalau itu saya sudah tau-bathin Azzam
“Ekhem. Hmm cita cita? Hobi?” tanya Azzam Smua orang menganga tak percaya. Baru kali ini ada doesen yang bertanya seperti itu. Berbeda halnya dengan Nabila yang terkikik geli melihat tingkah dosen bru itu. Ah entah kenapa ia menyangka kalau Azzam menyukai Syila pada pandangan pertama. Hanya saja ia menggunakan cara yang salah.
“Hmm. Cita cita saya ahli sastra Arab pak. Hmm banyak sih. Saya ingin jadi istri yang sholihah untuk suami saya nanti” ucapnya tenang, tanpa unsur cari perhatian atau apapun itu. Azzam yang melihatnya terpana seketika. Senyum itu, yang sangat sulit untuk dilupakan oleh Azzam Mahasiswa dan mahasiswi kecuali Syila, bingung terhadap sikap Azzam yang tiba tiba telinganya memerah saat Syila mengatakan hal tersebut.
“Pak.” panggil mahasiswi itu “hm?” jawabnya “Bapa salting?” tanya nya polos
Allahu…
Bisa bisanya dia.. Beberapa orang menahan tawanya melihat tingkah dosen barunya itu.
Cerpen Karangan: Yeni Sri Wulandari Blog: Jeniwulandari2711.blogspot.com Seorang wanita yang sangat menginginkan menjadi penulis. Sudah beberapa karya yang ia muat, hanya menyalurkan hobi saja
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 3 April 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com