Hembusan angin pagi mengawali hari seorang gadis berkerudung putih dengan mantel dan ransel abunya, mengiringi jalan pijak untuk menempuh perjalan yang sudah ia idamkan, setelah dua tahun lalu menghabiskan waktu di rumah, belajar dan melakukan rutinitas tak jauh dari jarak luar lingkungan.
Hiruk piruk jalanan dan kondisi sekitar menjadi pengawalan bagi ia, suara-suara burung saling bertahutan dan kabut yang mulai menipis mengharuskan ia merapatkan mantelnya untuk lebih kuat melindungi dingin yang masih mendera.
Sebuah sekolah terkenal di daerahnya mulai terlihat dari kejauhan dengan gedung yang menjulang, dan lingkungan yang dipenuhi dengan keunikan di sekitarnya.
Suara riuh tak jadi hambatan untuk terus melangkah ke jalan yang sudah ia inginkan, terlebih melihat orang-orang dengan keasyikan dan keseruan masing-masing, tak luput dari pandangannya pun mulai terlihat seseorang yang melambaikan tangan kepada remaja itu, lalu ia mulai melangkah perlahan lalu tak urung membalas sapaan, lalu tak lupa memberi sebuah senyuman.
Udara yang tadinya dingin, mulai tergantikan oleh udara yang lumayan panas, dengan beberapa ketua Osis membantu untuk membuka acara, yaitu acara MPLS hari pertama.
Dan sebuah tepukan riuh mengiringi acara yang semakin menguras energi itu, dimana para peserta diwajibkan mengikuti acara yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu bermain game sebagaimana game ketika MPLS.
Seorang pemuda mulai mengalihkan atensi ia untuk menatap pemuda itu, pemuda yang mungkin sedikit berbeda dengan pemuda yang lainnya, putih bersih, dan sepertinya lulusan pesantren, setelah tak sengaja gadis itu mendengar identitas pemuda itu, pemuda itu bernama rizal, ya muhammad rizal al-bani dan benar saja, ia lulusan dari pondok pesantren.
Mungkin pemuda itu menjadi orang pertama yang dapat mengalihkan arah pandangan gadis itu dengan debaran jantung yang tak karuan, mata yang tak bisa ia alihkan untuk menatap pemuda itu.
Dan dengan segala pertimbangan, gadis itu menempatkan nama pemuda itu di hatinya, dan akan bersembunyi dalam asa untuk tak berlebihan Mengagumi.
Cerpen Karangan: Oktoviayyy Blog / Facebook: Spywln III