Di bangku kelas 2 SMP, Nanda, dan tari adalah teman dekatku. Kita bertiga berada dalam satu ruang kelas yang sama. Aku duduk dengan tari, sedangkan nanda duduk dengan nimas.
Suatu hari saat bel istirahat berbunyi, kita bertiga membeli coklat di koperasi sekolah. Saat separuh coklat milik nanda hampir habis karena ia lahap, ketua kelas kita yang namanya juna datang menghampiri nanda dan menggodanya dengan meminta coklat milik nanda, nanda membalas godaan juna dengan memberikan separuh coklatnya kepada juna. Seketika seisi kelas bergemuruh, mereka heboh berkata bahwa nanda suka juna.
Hanya karena separuh coklat, dan karena isu itu akhirnya nanda dan juna menjadi jauh. Mereka seperti dua orang yang sedang bertengkar, tak pernah ada kata terucap dari bibir mereka. Sampai kenaikan kelaspun tiba. Yah, aku tetap dengan teman-temanku yang ada di kelas 2 smp. Sekolah tidak melakukan pengacakan lagi. Aku, nanda, dan tari sangat suka menggoda ketua kelas kami selama 2 tahun ini. Iya juna, entah kenapa.
Suatu ketika, nanda dan juna tak lagi merasa canggung, mereka berbincang-bincang seperti tak pernah ada masalah. Entah kenapa, aku mulai merasakan api kecemburuan di dalam hatiku, merasa tak suka melihat juna dekat dengan nanda. Apalagi saat aku tau bahwa tari sedang menelepon juna, hatiku terluka, aku menangis dibelakang mereka tanpa mereka tau. Hingga suatu saat, aku benar-benar tak bisa memendam rasa sakit hati ini.
Aku memutuskan untuk menjauh dari nanda dan tari. Hingga akhirnya tari mengetahui bahwa aku mencintai juna. Tiba-tiba, juna ikut jauh. Dia yang biasanya menghiburku, menyapaku, tak lagi ada. Juna berubah, dia dihasut oleh tari dan nanda. Aku tak bisa berbuat apa-apa, aku hanya bisa melihat apa yang telah sahabatku lakukan padaku.
Hari demi hari kulewati sendiri, setiap hariku hanya ada pemandangan tari, nanda, dan juna yang tertawa lepas tak peduli dengan penderitaanku dan perasaanku.
Sahabat, tak kusangka. Kau hianati janji dan kau merebut cintaku dariku. Terimakasih atas kebahagiaan yang pernah kau berikan padaku dan penderitaan yang kau ciptakan untukku.
Juna, kau tau? Aku sangat mencintaimu!
Cerpen Karangan: Deva Putria Arifianti Blog / Facebook: Deva Putria Arifianti Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia Aku ingin bahagia 🙂