Namaku Siti Alhuluu Ibtisamah, aku biasa dipanggil manis oleh para sahabatku. Mereka memanggilku seperti itu karena kata Alhuluu Ibtisamah memiliki arti “senyuman manis” hehe (tersenyum). Aku kuliah jurusan Ekonomi syariah di salah satu Universitas di Kota tempatku tinggal.
Alhamdulillah jika sedang tidak ada halangan aku dan para sahabatku (Zulaikha, Hindun, Milan, dan Hajar) dapat menjaga ke istiqomahan kami dalam melaksanakan Sholat dhuha, itu kami lakukan setelah selesai mata kuliah pagi. Kami sengaja tidak mengambil mata kuliah jam 10 supaya dapat melaksanakan Sholat dhuha dengan khusyuk dan bisa nangkring di paviliyun mesjid dengan enjoy sampai adzan dzuhur hehe, baru nanti pada jam 1 siang kami kembali masuk kuliah.
Siang itu setelah selesai mata kuliah pagi, seperti biasa kami pergi ke mesjid Al-mustaqimah (mesjid kampus) untuk melaksanakan Sholat dhuha. Memang pada setiap jam 10, mesjid ini selalu ramai oleh mahasiswa dan mahasiswi yang melaksanakan sholat dhuha dan membaca Alqur’an. Jalan masuk untuk perempuan adalah lewat pintu belakang, sedangkan jalan masuk untuk laki-laki lewat pintu samping.
Setelah aku selesai sholat dan berdo’a, “manis, kami ke paviliyun duluan yaa!”, ucap Zulaikha, “iya manis, kami duluan”, timpal Hindun, “iya, aku mau lipat mukena dulu”, balasku, Kemudian para sahabatku itu beranjak pergi duluan menuju paviliyun mesjid.
Setelah selesai melipat mukena dan memasukkannya ke dalam tas, aku bergegas, tetapi tidak sengaja pandanganku mengarah kepada seorang laki-laki yang masuk lewat pintu samping. Subhanallah.. laki-laki itu tampan sekali, terlihat seperti seorang model, Semakin keren dengan jaket jeans yang dia pakai. Aku seperti tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya, dan jantungku… jantungku berdebar lebih kencang, ada apa ini… Astaghfirulloh, apa yang telah aku lakukan!! Dengan segera aku berdiri dan beranjak menyusul teman-temanku menuju paviliyun.
Di paviliyun kami mengobrol segala hal mulai dari pelajaran kuliah sampai obrolan yang ngawur, kami rutin melakukan kegiatan seperti ini hehe.
“hey, coba cek grup chat, ada tugas dari bu Fatimah”, ucap Milan memberitahu, “serius mil?”, tanyaku kecewa, “ah, baru aja selesai tugas yang kemarin, sudah ada tugas lagi”, timpal Hajar yang sepertinya juga kecewa, “serius nis, coba deh kamu lihat di grup”, jawab Milan, “ya sudah kita jalani aja, kalau kita saling bantu kan tugasnya jadi mudah”, ucap Zulaikha bijak. “iya, ini kan bukan uas hehe”, balas Hindun.
Kami memang selalu bekerjasama saat ada tugas dari dosen, karena kami bersahabat hehe.. Kecuali saat UAS, tidak boleh bekerjasama. Eh, ternyata si laki-laki tampan yang tadi terlihat jelas dari jendela diluar, aku kembali memandanginya, dia terlihat sedang menunaikan sholat, subhanallah..
“hey manis lagi lihatin siapa?”, tanya Hajar mengagetkanku, “eh tidak, bukan siapa-siapa kok”, jawabku..
Keesokan harinya seperti biasa kami kembali melaksanakan sholat dhuha di mesjid Al-mustaqimah, dan pandanganku kembali tertuju pada laki-laki berjaket jeans yang kemarin, iya hari ini dia ada lagi..
Hari-hari berikutnya aku lagi-lagi melihatnya, dan sejenak aku khilaf, niatku pergi ke mesjid adalah karena ingin melihatnya, bukan karena niat ibadah, Astaghfirulloh.. Aku rasa dia telah mencuri hatiku.
Malam harinya, aku terus memikirkan laki-laki tampan tadi.. Pikiranku benar-benar kacau, kemudian aku teringat sesuatu.. Hah aku lupa, aku belum mengerjakan tugas dari bu Fatimah. teman-teman yang lain sudah mengerjakan bagiannya masing-masing, tinggal aku yang belum mengerjakan.. Apalagi aku kebagian soal yang paling sulit heuuuuhh..
Hp ku berbunyi, ada pesan masuk dari temanku, Kyra, lebih tepatnya teman saat SMA, aku dan Kyra adalah teman dekat, tapi saat kuliah kami memilih jurusan yang berbeda.. “lu, lagi ngapain?”, tanya Kyra di chat, “lagi mau ngerjain tugas nih Ky, susah banget”, balasku. “tugas apa? Sini aku lihat, siapa tahu aku bisa bantu hehe”, “serius ky?”, “ih kamu kok ragu gitu sama temen sendiri, huh”, “bukannya ragu ky..”, “ehh jangan salah, meskipun aku dari jurusan teknik, insya’alloh aku bisa bantu kok”, “iya deh ky, makasih”. Kemudian aku mengirimkan soal tugasnya kepada Kyra..
“ih susah banget lu soalnya hehe”, “hmmm iya, tidak apa-apa ky”, “eh aku punya temen, dia jago banget lho masalah agama.. Aku coba dulu tanya ke dia ya”, “oh oke ky, maaf kalo ngerepotin”.
Beberapa menit kemudian Kyra mengirim sebuah jawaban yang sangat bagus dan sangat memuaskanku, aku sangat berterimakasih padanya.. Dan kepada temannya.. Pintar banget deh kayaknya teman Kyra ini.
Keesokan harinya, “hey, aku keluar dulu sebentar yaa.. Mau menemui temanku dulu”, ucapku kepada para sahabatku yang sedang nangkring di paviliyun mesjid, “eh iya nis, hati-hati”, balas Zulaikha, “hati-hati nis”, timpal Hindun. Aku segera beranjak pergi, aku akan menemui Kyra di kursi sekitaran mesjid..
“Assalamu’alaikum Ukhti cantik”, ucapku, “wa’alaikumsalam, eh lulu.. Duduk lu”, balas Kyra, “ih kamu cantik banget..”, lanjutnya memujiku, “alhamdulillah Ky, ah kamu berlebihan deh”, balasku tersipu, “serius ih, eh mana teman-teman kamu yang katanya sering manggil kamu “manis”? Hehe”, tanya Kyra, “ada di mesjid tuh, mau ketemu? Yuk aku ajak kenalan sama mereka”, jawabku, “hmm nanti aja lu”, balas Kyra,
“eh Ky, aku sangat berterimakasih banget sama kamu, kamu udah nolongin aku menjawab soal yang semalam, makasih yaa”, ucapku bahagia, “iya sama-sama lu, lagian itu kan jawaban dari temen aku, bukan dari aku”, balas Kyra, “eh temen kamu itu kayaknya pintar bang…”, belum sempat aku meneruskan bicaraku, aku melihat si laki-laki tampan, “neel!”, sapa Kyra pada seseorang, “eh Kyra, Assalamu’alaikum Ky.. Aku duluan yaa”, “iya Wa’alaikumsalam”, Hah? ternyata Kyra mengenal si laki-laki tampan itu, dan aku melihat, sekilas dia tersenyum padaku.. Senyuman yang sangat menawan..
“itu siapa ky?”, tanyaku pada Kyra, “Igneel, temen sekelasku..”, jawab Kyra, “Eh dia lho yang semalam jawab soal dari kamu”, lanjutnya, Deg, lagi-lagi jantungku berdetak lebih kencang, “se..serius?”, tanyaku lagi, “serius lu.. dia aneh lho, penampilannya keren kayak artis.. Tapi aslinya dia itu kalem dan pendiam, jago banget ilmu agamanya lu.. Curang benget kan lu hehe”, jawab Kyra. “hehe, ada juga ternyata orang yang seperti itu”, ucapku terkagum-kagum,
Subhanallah, kali ini aku benar-benar yakin kalau hatiku telah dicuri olehnya (Igneel), oleh segala hal yang ada pada dirinya.. Lagian, perempuan mana yang tidak tertarik pada laki-laki yang tampan, kalem dan rajin ibadah. Tentu sebagai perempuan normal aku sangat suka padanya.. Igneel, Aku pengagummu..
“mau gak kenalan sama dia???”, tanya Kyra Aku hanya terdiam, tersenyum penuh arti..
Bersambung.
Cerpen Karangan: Ay Rahmatillah Blog / Facebook: Rahmat Illahi Ai