Siapa yang tidak kenal dengan Anita. Dia anak kelas XI IPA yang selalu jadi pusat perhatian di sekolahku. Parasnya yang ayu, rambut panjang tergerai dengan tinggi semampai serta kulit putih bersih ditambah dengan tutur kata yang lembut khas gadis jawa, selalu mampu membuat siapapun betah berlama-lama dengannya, termasuk aku. Ya, aku memang menyukainya sejak kami duduk di kelas X.
Tapi sayang, ia hanya menganggapku tak lebih dari seorang teman sama seperti yang lainnya. Ia lebih memilih Satria, sahabatku. Meski gaya berpacaran mereka tak seperti kebanyakan orang -selalu bersama dalam setiap kesempatan- tapi tetap saja setiap kali melihat mereka bersama, selalu muncul rasa benci yang membakar dalam hatiku.
Pernah suatu ketika, saat aku terpaksa menjadi penghuni perpustakaan lantaran tugas biologi yang diberikan Bu Rizka, aku melihat mereka sedang asyik duduk bersama dalam satu meja. Membaca buku yang sama dan sesekali terdengar tawa canda di antara mereka. Ufth, menyebalkan sekali, rasanya ingin aku datangi meja mereka lalu meluapkan segala ketidak sukaanku pada hubungan mereka.
Sejujurnya ada rasa iri dalam hati saat aku melihat Satria. Bagaimama tidak, ia memiliki wajah yang tampan bahkan paling tampan di sekolahku. Selain tampan ia juga kapten basket sekolah, wajar jika banyak wanita yang menyukainya. Termasuk Anita, yang lebih memilihnya sebagai pacar.
Dan aku sadar, siapalah aku. Laki-laki yang tak seberapa tampan, tanpa prestasi membanggakan berharap bisa bersanding dengan Anita. Wanita tercantik di sekolah dengan segudang prestasi dan pekerti yang bagus. Diizinkan menjadi temannya saja sudah beruntung, tak perlulah berharap lebih jauh lagi.
Cukuplah aku menjadi pemuja rahasianya, yang selalu mendoakan segala kebaikan untuk kehidupannya.
Cerpen Karangan: Nenih Blog: penggemarsenja08.blogspot.co.id Nenih Maxy, bisa dihubungi via instagram @nenihs08