Di pagi hari yang cerah aku dengan semangat berjalan di lorong lorong sekolah yang masih sepi, karena hari ini adalah hari pertamaku untuk menginjakkan kaki di kelas 8.
Oh ya perkenalkan namaku sherly. Saat pembagian lokal, aku tak percaya kalau aku satu kelas dengan orang yang aku cintai, yap! dia orang yang aku cintai dari kelas 7.
Waktu terus berlalu, aku kagum melihat perubahan di dirinya, karena di kelas 7 dia terkenal nakal, tapi sekarang tidak, dia jadi anak yng teladan..
Suatu hari, wali kelas kami meminta aku, temanku, aldy untuk membantunya menghias lokal, itu adalah suatu hal yang tak bisa kulupakan, karena pada hari itu aku merasa bahagia bisa dekat dengannya..
Semakin hari aku dan aldy semakin dekat, tapi kedekatan itu hanya sebentar, ada PHO diantara kami, yaitu teman aldy sendiri, dia menjelek jelekkanku kepada aldy, sehingga aldy menjauh dariku. Hubungan yang sebelumnya dekat menjadi jauh, sangat jauh, malahan kita sering bertengkar hanya gara gara hal sepele, yaitu pulpen..
“Hey itu penaku!!” teriak aldy, “Enak aja, ini penaku!” balasku “Kembalikan penaku!!”
Pertengkaran diantara kami terjadi, guru yang saat itu mengajar kami berbicara pada kami berdua, tapi kami tidak mempedulikannya kami masih tetap bertengkar, penanya dengan penaku sama, tidak ada bedanya..
Dia sangat cuek, cuek bangat, dulu chat aku langsung dibalas, tapi sekarang tidak, sudah bermenit menit aku menunggu chat darinya, tapi apa hasilnya, semua yang kuharapkan tidak terjadi…
Bela mengatakan kalau temanku, sekaligus sahabatku, yaitu laras dia juga mempunyai perasaan yang sama sepertiku ke aldy, dia suka sama aldy dan aku gak percaya itu, aku temui si laras dan aku tanya langsung ke laras apa benar yang dikatakan bela, aku kaget mendengar jawabannya, yaitu “benar”, dan yang anehnya lagi laras gak tau aku nyimpan perasaan yang sama seperti perasaannya ke aldy, aku harus hati hati, laras gak boleh tau kalau aku juga suka sama aldy.
Laras menjadikanku tempat curhatnya, mendengar setiap kata demi kata yang diucapkan laras, telingaku serasa disambar petir, hatiku rasanya hancur, menurut pendapat laras, aldy juga suka sama dia, jadi aku? Haruskah aku masih menyimpan perasaan ini untuknya, aku mencoba move on darinya, tapi itu gak bisa, dan telah kucari pelarian untuk melupakannya, itu juga gak bisa, terlalu dalam cintaku padanya aldy…
Jadi, aku merelakan yang seharusnya direlakan, aku gak mau cinta ini terlalu dalam dan berujung dengan sakit, sakit yang aku rasakan, aldy, aku mencintaimu, dan tidak akan melupakanmu, i love you aldy.
Cerpen Karangan: Sherly Remalia Putri Blog / Facebook: Sherly Remalia Putri