Aku tengah berjalan bersama teman-temanku menuju teras toko di depan gerbang sekolah kami. “Nay, aku duluan ya” pamit april yang sudah dijemput oleh ibunya.
Aku berdiri, di atasku, sudah dekat dengan ujung atap teras toko ini. Tanganku menampung tetesan hujan yang mereda. Namun, awan masih menghitam dan udara masih mendingin.
“Rara, itu loh” Suara Putri terdengar. Putri dan Rara berdiri sedikit di belakangku. “Woy, Malik. Malik, woy.” Aku sedikit tersentak karena Rara berteriak begitu keras. Aku mengerti arah teriakan dua temanku itu. Yap, kutemui sesosok ciptaan tuhan yang membuatku ingin mengamatinya.
Memang ia berdiri lumayan jauh dari tempat Rara berteriak. Namun, hanya berseberangan dengan jalan. Ia diam masih menunggu jemputannya. Tak sedikitpun ia merespon Putri dan Rara yang iseng karena mengakui ketampanan laki-laki itu yang sekarang kutahu namanya, Malik.
Saat istirahat… Aku tak sengaja menatap matanya yang saat itu juga ia menatapku. Ya, Malik sosok laki-laki yang pernah kuamati di bawah rintikan hujan sore saat itu. Aku mengakui, ia tampan matanya mampu membuatku terdiam dan senyumnya indah. Oh tidak Nayla, kamu jangan menyukainya, huft.
Nayla Az Zahra. Aku saat ini kelas 9 SMP. Aku bersekolah di sekolah islam yang memisahkan antara kelas laki-laki dan perempuan. Di lingkungan sekolah, jarak kami sangatlah jauh. Pacaran?, pastinya dilarang. Yap, dosa sudah jelas, mendekati zina bahkan berzina, dan pastinya melanggar perintah Allah swt.
Mencari tahu mengenai seseorang, tak begitu sulit bagiku. Muhammad Malik. Yap aku menemukan nama panjangnya. Ia sosok yang lumayan pintar, dan bukan termasuk golongan anak-anak nakal kelewatan.
“Apa dia tahu namaku?. Oh Ya Allah susah banget ya nahan hasrat untuk mengenalnya. Oke Nayla, kamu harus kuat. Kamu harus lebih baik lagi. Malik, aku harap suatu saat kita saling menyayangi” Aku berdialog sendiri ya tepatnya monolog, di meja belajarku malam itu. Dengan mata tertutup yang menengadah ke atas. Mengembangkan senyum dan berkhayal berjodoh dengannya.
~ Sebuah harapan akan terbit dengan indah ketika terbenam sebuah rasa.
Cerpen Karangan: Nasywa N.A. Hai, aku Nasywa Impian ku, ingin melihat sebuah karya tulisku terbit indah di cerpenmu.com Cari Instagram ku ya!!! @nasy_a_31