4 tahun yang lalu Di sebuah tempat menimba ilmu (TPQ). Ada satu cowok yang sangat tampan. Dia kakak kelasku di sekolah dan satu angkatan di TPQ. Awal-awal aku cuma mengagumi dia, tapi lama kelamaan saat aku smp aku baru menyadari jika rasa kagum itu berubah menjadi suka. Tetapi aku lebih suka memendamnya sendiri, teman-temanku tidak ada yang tau.
Pada suatu pagi bertepatan dengan hari ulang tahunku, aku berniat menghubungi teman alumni TPQ angkatanku termasuk dia untuk makan-makan dalam rangka merayakan ulang tahunku. Satu persatu temanku kuhubungi agar bisa datang ke acaraku, hingga tinggal satu yang belum kuhubungi yaitu dia.
Aku mencari kontaknya yang kuberi nama “my crush”. “Assalamualaikum, nanti sore free nggak?” “Waalaikumsalam Free kok, emang ada apa?” “nanti Dateng ya ke acara ulang tahunku” “Iya, jam berapa?” “sekitar jam 5” “ok, siapa aja yang kamu undang?” “alumni TPQ aja” “ohh”
Akhirnya dia bisa datang ke acara ulang tahunku, perasaanku sangat senang karena nanti bisa bertemu dengan dia. Aku sudah jarang bertemu, bertegur sapa bahkan chat wa saja tidak. Dia sudah sibuk mengejar cita-citanya.
Sore harinya teman temanku datang semua termasuk dia. Aku sangat bahagia dia datang, karena dia itu tipe orang yang sangat susah untuk diajak berkumpul. Aku sesekali mencuri pandang ke arahnya. Sedetik kemudian, mata kami bertemu aku segera mengalihkan pandanganku ke arah lain.
“Gimana kabar kalian semua?” Tanya Nabila “Alhamdulillah baik” jawab mereka yang ada di sana “Kita udah lama ya nggak kumpul kumpul kayak gini, kalau aja nggak ada acara pasti nggak akan kumpul” ucap Armand “Iya, udah lama terakhir mungkin kumpul saat bukber tahun lalu” sahutku “Iya betul banget” sahut tamanku yang bernama Zara “Gimana kalau kita ngadain acara bukber lagi saat bulan puasa” tanya Dinda “Boleh” jawab semuanya termasuk dia
Dan selanjutnya mereka semua asik bercanda gurau. Sekitar jam setengah 7an acara pun selesai.
Hari-hari terus berlalu tetapi perasaan menyukai itu tak kunjung menghilang malahan rasa ingin memiliki itu bertambah besar. Ingin mengungkapkan tapi rasa malu bertambah takut ditolak selalu hinggap, dan sampai hari itu teman temanku belum ada yang tahu. Teman temanku itu tipe orang yang suka menjahili, mengejek, tidak bisa menyimpan rahasia. Jadi jika aku menceritakan aku tidak yakin rahasiaku bisa aman dan aku tidak dijahili.
Waktu terus berlalu, aku mendengar jika dia sudah mempunyai pacar. Pacarnya cantik, dengar dengar sih pacarnya satu kelas dengan dia. Perasaan saat itu campur aduk antara sedih dan kecewa, sedih karena cowok yang aku idam idamkan selama ini malah bertemu dengan dambaan hatinya dan kecewa kenapa bukan aku yang di posisi perempuan itu. Tapi itu semua salahku juga karena tidak berterus terang kepadanya bahwa aku menyukainya, malah menyimpan rasa itu sendirian.
Dan mulai saat itu aku mencoba untuk menghilangkan rasa itu. Aku memblokir semua sosial medianya, berpapasan saja aku tidak menyapanya. Semua yang bersangkutan dengan dia sudah tidak aku pedulikan.
*Janganlah kamu memendam rasa suka sendirian, karena rasa suka itu harus diungkapkan meskipun akhirnya menyakitkan buat kamu.*
Tell One Of Your Best Friends So He Can Help You
Cerpen Karangan: Regita Cahyani Pelajaran SMPN 1 PURI REGITA CAHYANI/28/IX-H