“Apakah jatuh cinta itu bisa berkali kali?”. Apakah manusia itu bisa jatuh cinta berkali kali dengan orang yang sama? Pertanyaan yang selalu kutanyakan hingga sekarang. Padahal masih banyak manusia yang ada di dunia ini mengapa bisa manusia mencintai orang yang sama terus menerus.
Aku selalu menatap lurus pertanyaan ini. Rasanya salah aku mencintai orang yang sama selama hampir 2 tahun. Padahal kalau dipikirkan itu sangat bodoh mengapa bisa aku mencintainya terus menerus? Emang ada orang sebodoh diriku di modern seperti ini? Cuman aku. Tetapi jika bisa aku akan mencari pengganti dia secepat cepatnya, agar aku bisa melupakannya.
Hari hari sudah kulewati dengan perasaan sedih. Apalagi aku sama dia mengambil satu jurusan yang sama. Aku bisa bertemu dengannya setiap hari dan itu menyakitkan. Tetapi aku tidak memikirkan hal itu karna bisa aja aku sama dia beda kelas.
Aku datang lebih awal karna aku emang anak yang rajin jadi aku datang lebih awal. Bel sudah berbunyi menandakan waktu sudah masuk ke kelas. Aku penasaran kenapa bangku sebelahku kosong? Padahal kan ini hari pertama masuk sekolah. “Aku tidak terlalu memikirkannya si tapi aku penasaran” batinku merenung.
“maaf bu saya telat masuk karna saya kesiangan” aku pun terkejut karna aku mendengar suara yang mirip sekali dengan suara dia. “baiklah kamu boleh duduk” jawab guru yang ada di kelasku. Aku pun terkejut karna aku sama dia satu kelas dan satu bangku. “waduh kalau seperti ini aku bisa aja mencintai dia sekali lagi” batinku dengan perasaan sedih.
“eh Cindy ga nyangka kita satu kelas, mana satu bangku lagi” kata dia dengan tersenyum “eh iya zaa aku ga nyangka banget” jawabku dengan senyum terpaksa. “Kenapa aku bisa sebangku sama dia sih? Mana dia ganteng banget lagi” aku menatapnya terus menerus. “eh ngapain kamu menatap terus menerus,? saya ganteng ya?” kata dia dengan angkuh “kepedean banget kamu” kataku. “tapi emang ganteng banget si” batinku “halah jujur aja saya emang ganteng kan?” jawab dia “ga usah kepedean zaa kamu itu jelek di mataku?” Jawabku dengan nada dingin
Reza diam saja karna mungkin kata kataku menyakiti hatinya. Tapi aku tidak menghiraukannya, lagi pula kenapa dia mempertanyaakan hal yang sudah ada jawabannya. Aku tahu dia itu ganteng banget banget sampai aku tidak berminat untuk mencari pengganti. Tapi aku juga harus bisa melupakannya seperti janjiku dulu.
Hari hari demi hari sudah berlalu, bukannya aku melupakannya tapi kini aku semakin mencintainya. entah apa yang ada di pikiranku. Aku semakin sakit hati karna temenku satu kelas yang bernama Alana juga mencintai Reza. Dan itu sangat menyakitkan, mengapa bisa dia juga mencintai Reza. tapi Reza belum tau kalau Alana menyukai dia.
Saat aku di rumah aku membuka handphoneku berbunyi terus menerus. Aku mendapat pesan dari Alana. “woy cin, aku rasanya ingin sekali confes ke Reza tentang perasaanku ini” pesan dari Alana. Aku terkejut membaca pesan tersebut mengapa bisa? Temanku menyukai orang yang sama denganku? Aku sangat sedih membaca pesan dari Alana, aku sedih karna bisa aja Reza menyukai Alana. Tapi sudahlah emang aku siapanya Reza? Mengapa aku harus cemburu? Aku pun membalas pesan dari Alana.
“ya confes aja ga baik memendam rasa cinta berlebihan” jawabku “tapi aku takut ditolak sama dia” jawab Alana “mengapa harus takut, kan kamu Cuma confes ke dia” jawabku “oh oke” jawaban Alana
Aku sangat sedih pada malam itu. Aku rasanya sangat putus asa. Aku galau banget mengapa bisa? Sahabatku sendiri menyukai cowo yang aku sukai hampir 2 tahun? Kata sambil mengusap 5 tetes air mataku.
Handphoneku kembali berbunyi terlihat pesan dari Alana. “eh cin, aku ga nyangka Reza juga menyukaiku” pesan dari Alana. Melihat pesan tersebut hatiku hancur berkeping keping. Entah apa yang harus aku perbuat selain menangis. Mengapa bisa orang yang aku cintai selama bertahun tahun menyukai temanku.
Malam itu sungguh menyakitkan bagiku, aku harus merelakan dirinya untuk orang lain. Tapi itu bisa kujadikan hikmah bahwa jangan mencintai seseorang secara berlebihan apalagi sampai mencintainya berkali kali.
Cerpen Karangan: Anisa’ ul khoiroh Blog / Facebook: nixzsa