Hai namaku Nabila aku adalah anak perempuan yang mempunyai trauma tentang percintaan dan enggan membuka hati untuk orang lain tetapi entah kenapa aku bisa mencintai orang lagi yaitu teman sekelasku ini kisahku.
Pada saat kenaikan kelas 9 SMP aku bertemu seseorang yang bernama Kelvin dia teman sekelasku aku dan dia bangkunya dekat dan kita juga sering ngobrol pada suatu hari guruku mengumumkan bahwa kursinya dibuat berkelompok satu kelompok 4 orang Aku satu kelompok sama Kelvin dia laki laki sendiri di kelompoku waktu itu keesokan harinya ada tugas kelompok dan pada waktu itu aku disuruh temenku untuk mencari nomernya aku pun mencarinya dan berhasil menemukan nomornya pada waktu itu aku juga takut itu bukan nomornya akhirnya aku wa dia dan bertanya apakah itu nomernya atau tidak.
“Save Nabila” kataku “Iya” jawabnya “Ini bener nomernya Kelvin kan?” tanyaku “Iya” jawabnya Setelah itu aku memberikan nomornya ke temenku dan setelah itu kita tidak pernah chatan lagi karena bagiku kalau gak penting ngapain ngechat.
Setelah beberapa hari kemudian aku dan dia waktu itu satu kelompok dan kerja kelompok di rumahnya temenku pada waktu itu sesampainya aku di rumah temenku pada waktu itu kami juga semakin deket.
Keesokan harinya temenku bercanda bahwa aku suka sama Kelvin padahal nggak ahirnya aku cerita bahwa aku punya trauma soal percintaan dan sekarang aku ingin fokus sekolah dulu pada waktu itu temenku juga agak gak percaya ahirnya aku juga cerita bahwa aku pernah suka sama sesoorang tetapi dia tidak suka aku dan ahirnya kita jadi asing ahirnya temenku sedikit mengerti.
Hingga suatu hari kita kerja kelompok lagi di rumah temanku pada waktu itu aku melihat wajahnya entah kenapa aku mulai penasaran sama dia aku sempat memotonya pada waktu itu tetapi aku hapus.
Pada saat ada tugas kelompok kita tidak sengaja jalan barengan pada waktu itu anak kelas sebelah dan temenku sekelas yang ada di sekitar sana cie cie kepada kita akhirnya dia lari karena malu aku biasa saja waktu itu karena aku juga masih trauma dengan masa laluku untung pada waktu itu yang melihat cuman sedikit karena yang lain pada waktu itu ada kegiatan kerja bakti di sekolahku.
Pada waktu itu aku ahirnya aku cerita kepada sahabatku Vina tentang kejadian tadi dan kejadian sebelum sebelumnya hingga Vina membalasnya begini “Hati-hati nanti cinlok loh” kata Vina “Nggak nggak mungkin aku masih trauma dengan masa laluku gak mungkin cinlok” jawabku “Tapi hati-hati nanti cinlok loh” kata Vina “Nggak akan aku aku akan memastikan itu” jawabku
Keesokan harinya temenku berusaha ngedeketin aku sama dia hal itu semakin membuatku risih entah kenapa temen temenku selalu berusaha ngedeketin aku sama dia tetapi hal itu membuatku semakin risih hingga suatu hari ada temenku kelas lain bertanya kepadaku
“Kamu itu tipenya kayak gimana biar aku cariin?” kata anggun “Sebenarnya Kelvin itu tipeku tapi aku nggak suka dia” jawabku “Kelvin tapi kamu kok bisa gak suka sama dia padahal dia juga tipemu” tanya anggun “Karena aku punya trauma di masa laluku sehingga aku enggan untuk membuka hati untuk orang lain” jawabku “Trauma? Emang dia seistimewa apa sih Sampe kamu nggak mau buka hati lagi?” Tanya anggun “Dia cowok yang ganteng Sholeh baik dia juga tipeku banget dia lebih ganteng juga dari pada Kelvin” jawabku “Oooo pantes kamu gak bisa lupain dia” kata anggun
Setelah itu aku sama anggun pergi ke kelas masing masing sesampainya di kelas waktu itu ada tugas kelompok membuat video sesampainya di rumah temenku kita membuat video pada waktu itu kita tidak fokus membuat video karena dia tertawa tertawa terus sehingga hal itu membuatku semakin jengkel.
Setelah membuat video selesai kita makan bersama waktu itu aku semakin ada rasa penasaran sama dia ahirnya pada waktu itu aku foto dia awalnya ingin aku hapus tetapi tidak jadi dan keesokan harinya bangku kita digeser dan pindah aku sekarang di sebelah dia entah kenapa aku menjadi bersemangat waktu itu.
Pada saat bangkuku di sebelah dia aku sama dia sering bercanda sehingga temenku sering mencie cie pada kami itu membuatku semakin risih aku jadi agak gak suka kalau dia sebelahku.
Seminggu kemudian bangku kami bergeser lagi dan aku sebelah dia lagi dan hal itu semakin membuatku risih ahirnya aku cerita tentang ini ke sahabatku Vina dan meminta saranya
“Aku lama lama jadi risih duduk sebelahnya Kelvin” kataku “Lah kenapa padahal dia gak ganggu kamu Lo?” Tanya vina “Kayak kita kalau bangkunya sebelahan selalu di cie ciein padahal kayak aku gak suka dia dan aku masih trauma dengan masa laluku” jawabku “Udah sabar aja kalau gak kamu menghindar aja darinya emang kamu masih gak mau buka hati lagi? udah lama banget Lo kamu gak buka hati udah 3 tahun” tanya Vina “Aku akan berusah menjauhi dia kalau soal buka hati lagi aku gak mau lagi takutnya kayak Angga dulu kejadianya dan kalau pun aku suka sama orang lagi paling juga gak bertahan paling cuman perasaan penasaran doang” jawabku
Mulai dari situ aku mulai memikirkan perkataan Vina untuk menjauhi dia aku sudah berusaha jauhi dia tapi gak bisa hingga saat bangku kita di geser akhirnya bangku kita gak sebelahan lagi aku suka hal itu karena lama kelamaan kalau aku sebelah dia aku semakin risih.
Tetapi hari hari berlalu kita semakin deket dan aku mulai bisa membuka hati lagi untuk orang lain setelah traumaku aku mulai menyukainya waktu itu aku tidak pernah mengungkapkannya karena aku takut kejadian dulu terulang kembali hingga suatu hari dia mengetahui bahwa aku suka sama dia dan pada akhirnya dia menjauhiku sama kayak dulu, hal ini membuat aku semakin sedih dan traumaku semakin bertambah lagi.
Hari hari berlalu ahirnya rasa suka itu hilang secara perlahan lahan ya itu sudah kuduga karena sebelum ini aku juga suka sama orang tapi tidak bertahan lama dan pada akhirnya aku harus mengikhlaskan dia kembali.
Cerpen Karangan: Mahsya Nabila Fitri