Sepi adalah satu-satunya caraku untuk menikmati lara. Aku bebas menangis dengan cara yang kuinginkan, aku bebas berteriak dan meluapkan segenap rasaku yang sekian lamanya kubiarkan terpendam dalam kebisuan. Sepi adalah bayangan yang tak bersosok. Yang tak pernah meninggalkanku saat kamu menjauh dariku. Saat kamu berpaling dariku, saat aku tak menemukanmu disisiku atau bahkan saat aku merindukanmu. Hanya aku dan sepi yang tak pernah berganti, memendam perih hingga kini. Yang kutau, tidak ada yang berubah pada diriku, masih kamu yang ada diantara sunyi dan kepingan-kepingannya sepi. Masih namamu yang kuukir di relung hati. Di duniaku kamu hanya sebatas abjad yang kubuat menjadi cerita indah dan menjadi imajinasiku. Aku selalu menganalogikan sifatmu lewat bintang lipat, saat kamu baik bintangnya sedikit lebih besar dan saat kamu jahat bintangnya sedikit mengecil. Alasannya?? Entahlah aku hanya berfikir bahwa setiap bintang itu akan selalu menyimpan kenangan tentang dirimu.
Aku tidak pernah menyesal telah mengenalmu dan menyukaimu. Apakah kamu tidak pernah sadar dengan apa yang aku rasakan saat ini? Jika iya, hebat sekali aku dalam bersandiwara sampai-sampai kamu tidak menyadarinya. Hey kamu apa kabar? Aku rindu. Apakah boleh aku merasakan hal seperti itu padamu? Jujur sampai detik ini aku belum bisa melupakanmu. Kamu tidak tau berapa kali aku berusaha untuk melupakanmu. Kamu tidak tau berapa kali aku jatuh cinta padamu berulang kali. Aku tidak pernah ingin membuka hatiku untuk siapa pun, aku hanya ingin menjalankan hidupku tanpamu. Aku sudah mencintaimu sejak lama, sudah sangat lama sampai aku tidak tau kapan itu dimulai. Sudah sangat lama sampai aku tidak tau lagi apakah perasaan ini sudah terlalu lama? Seseorang yang aku cintai selama itu dan kamu adalah sosok yang membuat aku tidak mudah berpindah hati. Apakah aku termasuk wanita bodoh yang mencintaimu selama bertahun-tahun lamanya? Wanita yang ingin mendekatimu, tapi dia tidak mampu. Jangankan dekatmu, cukup mendengar suaramu dari kejauhan sudah membuat jantung ini tidak normal.
Kesekian kalinya perasaan ini masih sedikit memanggil namanya. Namun, dia tidak pernah datang dan dia pergi begitu saja tanpa memberi kabar. Sampai kapan namanya tersimpan di hati kecilku ini? Terkadang aku lelah terus menerus menyimpan perasaanku kepadanya selama bertahun-tahun. Bagaimana aku bisa tau perasaannya? Dekat dengannya aja aku enggan, aku malu, aku merasa kurang layak untuknya. Aku menyukainya, walaupun aku tau dia tidak mungkin menyukaiku. ingin rasanya menceritakan perasaanku padanya yang selama ini masih tersimpan namanya di hatiku. Aku tidak tau apakah dia mengerti perasaanku atau tidak?
Entah sudah berapa kali aku menceritakan tentang dirimu lewat tulisanku dan sudah berapa kali kamu selalu menjadi topik pembicaraan disaat aku kumpul bersama teman-temanku. Mungkin itu sudah cukup membuatku terlihat gila diantara teman-temanku. Ingin rasanya menyapa dan bertukar pesan denganmu, tapi kenapa rasanya selalu sia-sia saat menunggu balesan darimu? semua tampak asing sekarang. Tau tidak? sebab sikapmu yang seperti itu hingga detik ini perasaanku kepadamu tidak pernah bisa kuhapus, karena tidak pernah ada penjelasan darimu yang jelas. Tiap ada hal yang menyangkut dirimu selalu berhasil membuat otakku berpikir tak karuan, mood juga tiba-tiba hilang seketika. Menurutku aku sudah terlalu banyak memohon kepada Tuhan untuk ini. Kalau diberi satu kesempatan untuk dekat denganmu kembali, tolong beri aku kejelasan untuk aku berhenti berharap kepadamu. Beri aku satu alasan yang pasti agar aku bisa melangkah jauh kedepan dengan orang yang baru. Jujur, aku lelah dengan semua hal yang membuatmu menjadi bayang-bayang di setiap perjalananku.
Tapi saat ini bayanganmu kini sudah menjadi kenangan. Kenangan masa silam yang sudah jauh tertinggal dibelakang. Seharusnya sudah tak terlihat tapi, masih tetap kamu yang ada dipikiranku. Tapi tenang saja, sekarang perasaan ini mulai memudar dan jika kita bertemu kembali aku sudah berubah menjadi diriku yang lain. Namun tetap saja semua tentangmu aku masih mengingatnya dengan sangat jelas. Meski semua kenangan itu membuatku sedih. Tapi berkat dirimu, semua ingatan itu membuatku lebih kuat, membuatku merasa tidak sendirian, semua berkat dirimu…
Cerpen Karangan: Alyardta