Zafa adalah mahasiswa semester 7 di salah satu kampus ternama di kota bandung. Selama ia berkuliah disana, ia mempunyai 2 sahabat yang bernama hani dan angga. Zafa memang orang yang agak cuek, jutek dan tidak jarang ia disebut tidak peka. Namun sebenarnya ia adalah orang yang perhatian, hangat dan terbuka.
“Fa, pinjem hp donk!” kata hani “Gak” jawab zafa “Pinjem ya please!” pinta hani sambil memelas:{ “Gak mau hani” tegasnya dengan mendekatkan dan menurunkan alisnya, bibir agak manyun “Pelit deh fa” ledek hani “Ya emang aku pelit, trus kenapa pinjem ke aku kalo tau aku pelit?” ucap zafa ketus Tiba tiba ravi mendekat dan berkata, “Udah deh kalo dia gak mau, jangan dipaksa!” ravi menatap serius ke arah hani
Ravi emang akhir akhir ini jadi agak aneh gitu sikapnya, meskipun zafa sama ravi gak deket.
“Vi kamu kenapa?” tanya zafa dengan polos kebingungan “Kesel aja sama si hani, maksa maksa kamu terus” jawabnya sinis “Ada apa nih fa?” tanya angga lalu melihat ke arah ravi bergantian ke arah zafa
Berbeda dengan ravi, angga emang dekat dengan zafa, dia adalah teman main game ml(Mobile legend)
“Gak, gak ada apa apa kok” zafa hanya tersenyum simpul “Ehmm.. Fa ada yang mau ketemu sama lo nanti malem” ucap angga “Siapa?” tanya ravi mendahului zafa “Ravi kenapa sih selalu nyambung aja deh?!” “Pokoknya aku ikut!” kata ravi sambil menyilangkan tangan “Sahabat bukan, pacar juga bukan, posesif amat” gumam zafa “Lo jangan ancurin rencana orang, lo gak usah ikut! Lo diem aja di rumah, lo main ml aja tuh sampe jadi legend” saran angga pada ravi
Hari menjelang malam, angga membawa zafa ke tempat yang berada jauh di gunung. Tempatnya sepi, gelap, pohon pinus bertebaran dimana mana yang membuat suasana agak ‘horor’, namun menyajikan pemandangan indah kota bandung dari atas ketinggian. “Kamu yakin ini tempatnya? Kok sepi?” tanya zafa yang tidak yakin kepada angga “Gue yakin banget”
Tiba tiba mata zafa ditutup oleh seseorang dan seseorang itu menuntun zafa berjalan ke sebuah tempat “Eh ini apa apaan nih?!” zafa kaget saat ada yang menutup matanya “Zafa saya tidak akan menyakitimu, ada orang yang ingin bertemu kamu. Ikuti saya!” Suara bass yang tidak ia kenal
Setelah sampai, ia pun menyuruh zafa membuka penutup matanya. Pengelihatan matanya kurang jelas, zafa pun mengedip kedipkan matanya beberapa kali “Angga kamu dimana?” teriak zafa, zafa kurang bisa melihat sekelilingnya dengan jelas karena gelap “Zafa..” panggil seseorang dari arah depan, lalu lampu lampu dari semua sisi mengarah pada zafa “Suara itu.. Gak mungkin dia, gak itu gak mungkin” gumam zafa “Maukah kamu menjadi temanku, ups teman hidupku?” dengan sekejap ada seorang cowok yang sudah berlutut di depannya dan menyodorkan cincin di tangan kanannya “Tar dulu, kamu, kamu, s…siapa? Kam, kamu..ar, ar.. ga?” ucap zafa terbata bata “Iya aku arga. Rupanya kamu masih ingat denganku” jawab arga dengan perlahan berdiri
Arga adalah teman zafa sejak kecil, dan arga juga yang menjadi cinta pertama zafa. zafa sudah bertahun tahun atau lebih tepatnya 9 tahun mencintai arga namun ia memendamnya.
“Arga…” zafa langsung memeluk arga dengan sangat erat, arga pun membalas pelukan zafa “Kamu mau kan fa?” arga melepaskan pelukan dengan perlahan dan kedua tangannya berada di wajah zafa, wajah zafa terlihat mulai memerah “Iya ga, aku mau. Ak-” ucap zafa terpotong dengan adanya ravi “Enggak, zafa gak terima kamu!” kata ravi dengan keras “Oh astaga vi, kamu tuh.. Kenapa sih selalu gini sama aku?” “Ya karena aku suka sama kamu, kamu maukan jadi pacar aku?” kata ravi dengan percaya dirinya “Maaf ya vi, mungkin aku bukan yang terbaik buat kamu” jawab zafa tersenyum “Oke semoga bahagia ya fa sama arga!” Kata ravi lalu memeluk arga
1 tahun kemudian.. “Cie.. Yang sekarang mau jadi pengantin” ledek hani pada zafa “Sirik aja. Makanya kalo punya pacar tuh suruh ngelamar donk! Nunggu dia sih mau sampe kapan?” balas zafa “Iya sih kamu bener juga”
“Fa ini aku bawa boneka buat kamu” tiba tiba dari balik pintu kamar, ravi datang membawa boneka yang sangat besar, sampe sampe ia harus menyeretnya “Baik banget deh vi, tapi ini boneka kok gede amat sih? Lihat nih aku sama boneka aja gedean boneka lho” kata zafa tersenyum “Ini boneka spesial buat kamu. Ini hadiah pertama sekaligus terakhir dari aku, ini juga jadi hadiah pernikahan kamu sama arga ya” ucap ravi “Thanks ya” Waktu menunjukan pukul 08.15am. Persis di tempat saat zafa dilamar oleh arga, zafa pun dipersunting arga.
Cerpen Karangan: Acha Zf Sarangheo.. Mein Name ist acha.