“gue masih sayang sama lo.” Kata seorang perempuan benama Keysha. Ia berbicara pada seorang laki-laki yang bernama Dipta. Lelaki itu hanya menatapnya dengan pandangan yang datar. Setelah itu, lelaki itu pergi meninggalkannya tanpa bicara satu kata pun.
Semenjak kejadian itu, Keysha hanya di kelas, karena malu dengan semua yang ia dengar tentang penolakan dari Dipta. Ia sadar, dirinya hanyalah perempuan berkaca mata yang terlihat lugu. Mungkin Dipta memutuskan hubungan mereka karena ia tidak ingin malu dengan teman-temannya yang memiliki pacar yang berwajah cantik dan sempurna.
“Key, lo kenapa di kelas terus?” Tanya Rena. “Gue malu ketemu dia apalagi dengan gosip yang beredar. Lebih baik, gue disini aja.” Rena hanya mengangguk saja. Ia tahu perasaan Keysha saat ini.
“lo mau nitip sesuatu lagi?” “iya, tolong beliin roti isi strawberry satu ya.” “oke, gue turun dulu ya.”
Rena dan teman-teman yang lain pergi ke kantin. Sedangkan Keysha hanya memainkan hp nya di kelas. Ia melihat foto-fotonya saat masih bersama Dipta. Senyuman lelaki itu membuatnya rindu. Tapi saat ia melihat wajah datar Dipta, ia merasakan sakit yang begitu dalam. Hari ini seharusnya mereka merayakan hari jadian mereka yang ke satu tahun. Tapi Dipta sudah tidak bersamanya sejak dua bulan yang lalu.
Sebuah tangan memberikan roti strawberry itu, “makasih Ren-” Ucapannya terpotong ketika ia melihat bahwa itu adalah Dipta. “makasih udah bawain ini.” Ucap Keysha sambil mengambil roti itu dari tangan Dipta. Ia mengeluarkan beberapa uang dari kantong bajunya, lalu memberikannya ada Dipta. “buat lo.” Ucap Dipta. Keysha menaruh roti itu di atas meja, “kalau lo ga mau terima uang gue. Bawa aja rotinya.” “makan.” Suruh Dipta.
Keysha tetap pada pendiriannya.
“makan.” Suruh Dipta lagi.
Dipta mengambil roti itu, lalu memotong rotinya dengan tangannya. Ia mengulurkan tangannya ke depan mulut Keysha. “makan.” “ga!” “gue nyuruh lo buat makan roti ini.” “lo siapa ngatur-ngatur gue?” Dipta menekan kedua pipi Keysha agar ia membuka mulutnya agar roti itu masuk ke mulutnya. Keysha menggenggam pergelangan tangan Dipta yang menekan kedua pipinya.
“lepasin gue!! Apa peduli lo sama gue?” “gue ga mau lo sakit.” Keysha menatap Dipta, “lo ga sadar kalau gue udah sakit dari dua bulan yang lalu?” “gue punya penjelasan untuk itu.” “lo pikir gue akan percaya sama penjelasan lo?”
Dipta mengeluarkan sebuah amplop dari saku bajunya. Ia memberikannya pada Keysha. “itu alasan gue.” “gue ga mau lihat!” Dipta menghembuskan nafasnya, “ya udah, lo bawa aja. Maafin kesalahan gue.”
Dipta pergi dari kelas Keysha. Perempuan itu tidak memakan rotinya, tapi ia penasaran dengan amplop itu. Tangannya terulur mengambil amplop yang Dipta tinggalkan di mejanya. Ia membaca kertas yang intinya adalah memberitahu bahwa Dipta memiliki penyakit leukimia. Sejak ia membaca itu, Keysha langsung berdiri dari tempatnya.
Ia berlari ke kelas Dipta. Dipta tersenyum melihat Keysha yang berdiri di depan pintu. Ia menghampiri Keysha, dan perempuan itu langsung berlari memeluk Dipta. Air matanya mengalir deras karena mengetahui penyakit yang diderita Dipta.
“kenapa lo ga ngasih tahu gue??” Tanya Keysha yang terisak, air matanya membasahi kemeja sekolah Dipta. “gue takut lo ga nerima gue setelah tahu itu.” “gue sayang sama lo.” Ucap Keysha.
Dipta memeluk Keysha dengan erat, Dipta pergi ke mejanya mengambil sekaleng twister yang diberi pita, dengan kertas kecil yang digulung. Keysha menghapus air matanya dan membuka kertas itu. Isinya sebuah bungkus permen dengan tulisan di belakangnya, BALIKAN YUK!
“bungkusnya doang? permennya mana?” Tanya Keysha. “udah gue makan tadi.” “ya udah deh, no problem. Yang penting kita balikan.” Dipta mengusap rambut Keysha yang sedang memeluknya dari samping.
“gue pengen jelasin sesuatu lagi. Nanti pulang bareng ya?” Keysha mengangguk. Lalu Dipta mengantarkan Keysha ke kelasnya, dan menyuruhnya makan roti strawberry yang ia belikan.
—
Dipta membawa Keysha ke mall dan berada di foodcourt tempat biasanya mereka makan bersama. Setelah Dipta memesan makanan untuk mereka berdua, ia duduk kembali bersama Keysha.
“sebenarnya, itu surat dokter yang lama. Dia salah kasih surat ke gue. Semuanya baik-baik aja.” “gue ga ngerti maksud lo.”
Dipta menatap mata indah yang ia rindukan, “dua bulan yang lalu gue dapat surat itu, makanya gue langsung putusin lo tanpa sebab. Setelah itu, saat lo ngomong kalau lo masih sayang sama gue, yaa… gue sangat cuek, dan pasti bikin lo sangat sakit. Tapi pulang sekolah gue baca surat itu, dan gue lihat nama yang salah. Gue ke dokter itu lagi, dan ternyata semuanya salah. Dipta yang dimaksud bukan gue, itu juga salah gue karena engga nyebutin nama lengkap gue. Dan hasilnya gue sehat-sehat aja.”
“terus gue nangis-nangis kaya tadi?” “gue jadi tahu kalau lo beneran sayang sama gue. hehehe…” Keysha menghancurkan rambut rapih milik Dipta, “ga lucu. Udah ngasihnya bungkus permen doang. Jangan-jangan, hmm kalengnya isinya ga ada?” “ada isinya itu. Kesukaan lo kan?” Keysha mengangguk. Ia tersenyum melihat wajah Dipta yang sudah tidak datar. “gue senang lihat muka lo.”
Dipta menggenggam tangan Keysha, lalu menaruh telapak tangan gadis itu di kedua pipinya. Dia tersenyum memegang pergelangan tangan Keysha. “gendutan ga?” Tanya Dipta. “engga. Gendutan gue.” Ucap Keysha sambil menggembungkan pipinya. “kaya gajah.” Keysha mencubit pipi Dipta, “daripada lo kaya kudanil hamil.”
Mereka tertawa berdua. Makanan pun datang, mereka segera menyantapnya. Seperti biasa, karena hidangan mereka berbeda, tangannya mencomot makanan pasangannya. Dipta tidak pernah marah karen Keysha ingin mencicipi makanannya, Keysha juga seperti itu.
Setelah makan dan bermain, Keysha diantar pulang oleh Dipta. “hati-hati pulangnya.” “iya Key. Nanti teleponan ya?” “oke.”
Keysha masuk ke dalam rumah, Dipta juga segera kembali ke rumahnya. Sampai di rumah, Dipta langsung menelpon Keysha. Mereka membicarakan tugas yang tidak Keysha mengerti, dan hal yang tidak penting untuk dibahas.
Cerpen Karangan: Ummu Sayidah Blog / Facebook: ummu sayidah wattpad: yummyy_8 Instagram: ummu_syd