Sepertinya sore ini akan turun hujan, aku harap hujan ini tidak turun terlalu lama. Karena aku ingin melihat Raka. Ya, dialah pacarku. Walau dia tidak pernah mempedulikanku, aku tetap saja menyayanginya.
Besok adalah hari ulang tahun Raka. Aku harus mempersiapkan hadiah istimewa untuknya. Aku tahu harus meminta tolong kepada siapa. Akupun menelepon Rani sahabatku. “Ran, kamu bisa gak sekarang temeni aku membeli hadiah untuk Raka?” Bujukku ditelepon. “tapi kan di luar hujan sya?” ujar Rani. “Ayolah ran, sebentar saja. Aku tidak ingin melewatkan hadiah ini untuk raka. Lagian besok aku akan memberikan surprise untuknya” “Baiklah, ayok. Aku sudah siap, kamu ke rumahku saja”.
Tanpa berlama-lama lagi. Aku segera ke rumah Rani. Dengan hujan-hujan begini, kami menaiki angkot untuk menuju toko kue. Untung saja toko kue ini hanya berada di seberang jalan. Hanya menempuh waktu 5 menit, kamipun telah sampai.
Aku dan Rani segera memasuki toko kue yang untungnya buka. Aku memilih kue Tart dengan hiasan lilin di sekililingnya. Tak lupa dengan tulisan Happy Birthday Cintaku. “Semoga aja Raka suka sama surprise kamu ya sya” Rani memberikan semangat padaku. “Iya, semoga aja. Aku harap setelah dia berulang tahun yang ke-16 ini, dia bisa peka dengan perasaanku ini”. Setelah selesai, aku dan ranipun pulang ke rumah.
Keesokan harinya tiba, aku segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Aku sudah tidak sabar untuk memberikan surprise ini pada Raka. Setelah semuanya sudah siap, akupun berangkat.
Setibanya di sekolah, aku segera masuk ke kelasku. Aku dan Raka berbeda kelas. Jadinya kami hanya bertemu saat jam pulang sekolah, atau sekedar berbica sebentar saat jam istirahat.
“Teng… teng..” Bel pulangpun berbunyi. Aku sudah tidak sabar untuk melihat ekspresi raka saat aku memberikan kejutan ini padanya. Aku pun berlari ke kelas Raka. Dengan membawa hadiah di tanganku.
Aku telah tiba di pintu kelasnya Raka. Disana aku melihat Raka sudah diberikan surprise duluan oleh teman-temannya, dan dia terlihat sangat bahagia. “Sepertinya dia sudah tidak mengharapkan aku lagi di sisinya” gumamku dalam hati.
“Eh sya? Lu ngapain disini? Masuk aja, tuh ada Raka” tanya salah satu temannya Raka. “Ga usah deh dit, aku cuma mau nitip ini aja ke kamu. Tolong kasih ke Raka ya, aku mau pergi dulu”. Jawabku dengan nada kecewa. Akupun berlari pulang ke rumah dengan air mata yang keluar tak henti-henti. Aku sangat sedih, sampai-sampai aku tidak melihat arah di kedua sisiku. Aku menyeberang jalan, dan tiba-tiba ada sinar yang menyilaukan mataku. *Tin.. tinn..* ternyata itu sebuah mobil, yang jaraknya sudah sangat dekat denganku. Aku berteriak sangat kencang. “Aaaa…” Teriakku.
Mobil itu menabrak, dan membuatku terpental ke sisi jalan. Aku dapat mendengar seseorang yang berteriak. Suara ini sangat hangat. “Tasyaa!!” Teriak seseorang. Aku dapat melihat walau tidak terlalu jelas. Ternyata itu Raka. Dia mengangkat kepalaku ke atas bahunya, dia terdengar sangat khawatir.
“Sya bangun!! Maafin aku sya, yang tidak pernah mempedulikanmu” “Ra.. raka..” “Iya sya, aku disini. Bangunlah sya, aku tidak sanggup melihatmu seperti ini”. “Ha..ppy.. Birth..day ka.. Aku san..gat.. Menya..ya..ngi..mu. Se..moga.. Kamu.. Selalu.. Bahagia..”. “Aku juga sya, bangunlahh!!” “Aku gak kuat ka.. Boleh..kah.. Aku.. Meminta.. Per..mintaan ter.akhir?”. Pintaku pada Raka. “Apapun untukmu sayang”. “Tol..ong.. Pe..luk aku ka.. Aku.. Ingin.. Merasaka..n pelu..kan ter..akhir mu..”.
Rakapun memelukku. Aku membalas pelukan terakhirnya dengan sisa-sisa tenagaku. Aku dan Raka berpelukan, sampai semuanya menjadi gelap..
Cerpen Karangan: Zara Zotria Blog / Facebook: Zara Zotria Namaku Zara Zotria. Sekarang aku kelas 1 SMA, di salah satu sekolah di Meulaboh. Asalku dari Aceh. Ini adalah tulisan pertamaku. Semoga saja aku dapat menjadi Penulis seperti Zara Zettira. Salam kenal!!! Follow Instagramku : @Zarazed_