Lyra sedang duduk seorang diri di pinggiran kasur. Ia hanya terdiam pandangannya lurus dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang entah kemana. Mengingat kejadian setahun yang lalu bersama kekasihnya yang bernama joy.
Dan sekarang ini lyra ih menjalin hubungan dengan joy, tetapi hanya sebatas teman saja. “Joy andai aja aku bisa kembali ke masa lalu, aku janji gak akan menyia-nyiakan kamu lagi. Aku sungguh menyesal udah menyia-nyiakanmu begitu saja. Dan sekarang kita ketemu lagi, bahkan sekelas. Aku seneng banget, bisa sedekat ini lagi denganmu walaupun hubungan kita sekarang ini hanayalah sebatas teman tapu aku tetap senang kok.” gumam lyra. Yah, begitulah yang ada di fikiran lyra saat ini, ia ingin kembali bersama dengan joy menjalin hubungan dengan joy sebagai sepasang kekasih. Tetapi itu tidak bisa karena joy kini telah bersama yang lain.
Ditengah lamunannya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu “tok.. tok… tok.. tok” “Lyra… buka pintunya” kata ibunya dari balik pintu. Lyra pun membuka pintu kamarnya “ada apa bu?” tanya lyra “itu teman kamu joy datang tuh” “Dimana dia sekarang bu?” “Ada di ruang tamu” Lyra pun segera keluar kamar, menuruni tangga dan menemuinya
“Joy? Ada apa?” tanya lyra “Gak papa lyr, aku cuma mau belajar bareng sama kamu. Kita ada pr kan? kerjain bareng yuk” “Huu.. giliran ada perlunya aja kesini. Kenapa sih kita harus satu sekolah lagi di SMA ini? sekelas pula..” “Ya ampun lyr, segitunya sih kamu samaku, kita kan katanya teman, harus saling membantu dong. Ntar aku traktir makan bakso deh siap ini.” “Bener ya?” “Iya” “Ya udah bentar aku ambil buku dulu”
Begitulah keakraban mereka setiap hari. Kemana-mana selalu bersama. Hingga pada suatu ketika selyn pacarnya joy, iri dengan kedekatan mereka. “Sayang, kamu tuh kenapa sih dekat-dekat dia mulu! kemana-mana selalu sama dia! aku gitu kek yang diutamain jangan dia mulu!” kata selyn “Ya ampun sayang, kamu kan tau sendiri kalau kita tuh cuman teman, gak lebih!” “Jadi kita dulu itu apa? emak sama anak gitu? dulu kita juga temen kan? semuanya itu berawal dari temen terus jadi demen, iya kan?” “Aku gak demen sama dia kok beb, kamu jangan cemburuan gitu dong. Kamu harus percaya samaku” jawab joy “Cewek mana yang gak cemburu ngeliat pacarnya jalan sama orang lain, walaupun itu teman! Ya udah sekarang aku tanya, kamu sayang gak samaku? kalau kamu sayang tolong jauhin dia” “Yaudah kalo itu mau kamu, aku bakal jauhin dia.” “Nah gitu kek dari dulu, kan aku seneng jadinya”
Joy pun mulai menjauhi lyra, ia tak lagi menjemput lyra untuk pergi ke sekolah bersama, lyra hampir terlambat karena menunggu joy menjemputnya.
Sesampainya di sekolah ketika ia masuk kelas, joy yang dulu duduk di sampingnya kini pindah duduk ke belakang. Dari bahasa tubuh yang dilakukan joy, lyra pun mengerti maksud tingkah lakunya. Lisa yang tadinya duduk di belakang kini malah duduk di samping lyra
“Lyr, aku duduk sini boleh kan? tadi si Joy nyuruh aku pindah kesini” kata lisa “Iya udah gakpapa kok” jawab lyra “Kamu lagi berantem yah sama dia?” “Gak kok, aku juga gak tahu dia kenapa, udah deh biarin aja”
Begitulah seterusnya joy selalu menghindar dari lyra. Lyra sedih ia tak tahu harus berkata apa “Mungkin benar, masa lalu bukanlah untuk diperbaiki tetapi dijadikan cerminan untuk kedepannya, aku tak lagi harus melihat masa lalu dan berusaha memperbaikinya, karena yang lalu biarlah berlalu, sekarang saatnya aku untuk melupakannya.” gumam lyra
Waktu berjalan dan semuanya berubah begitu saja, kini mereka bukan lagi orang yang saling akrab dan saling membantu. Lyra sangat sedih harinya tak lagi ceria, ia hanya murung. Hingga pada suatu ketika ia berjalan saat pulang sekolah ia ditabrak sebuah mobil yang berjalan dengan kecepatan tinggi.
Ia masuk rumah sakit dan dinyatakan buta akibat kecelakaan tersebut. Joy mendengar berita itu, ia datang ke rumah sakit namun ia tak berani memperlihatkan wajahnya ke ruangan lyra dirawat. Ia hanya mengintip dari sebuah kaca dan melihat wajah sedih lyra.
Ia tidak bisa melihat kesedihan lyra, ia berniat untuk mendonorkan matanya pada lyra. Dan akhirnya joy pun dinyatakan dokter meninggal dunia saat melakukan operasi.
Sabulan kemudian setelah kondisi lyra membaik ia pun akan pulang hari ini dari rumah sakit. orangtuanya sengaja untuk tidak memberitahukan dulu kematian joy kepada lyra.
Ketika lyra keluar dari ruangan, selyn pacarnya joy datang menghampiri lyra dgan mata yang berkaca-kaca ia memberikan sebuah surat kepada lyra. Tanpa basa basi lyra langsung membuka surat itu yang isinya:
Untuk: lyra “Hai lyra, apa kabar? baik-baik saja bukan? jika kamu sudah membaca surat dariku, itu berarti aku sudah tidak dapat bergerak untuk dapat menemuimu lagi. Oh iya maaf ya atas kelakuanku akhir-akhir ini yang tidak mengenakkan. Aku lakuin ini semata-mata hanya untuk menjaga kesetiaanku pada selyn. Tapi sebenarnya aku mencintaimu, namun aku tak mampu mengutarakannya padamu karena aku sudah memiliki selyn. Maafkan aku yang bodoh ini. Aku juga gak bisa menyembunyikan perasaanku padamu. Mungkin lewat mata yang kuberikan padamu kamu bisa merasakan cintaku padamu. Semoga kamu bisa selalu bahagia walaupun tidak bersamaku”
Membaca untaian kata surat dari joy, lyra menangis, selyn pun menangis dan memeluk lyra “Sampai segitunya joy berkorban untukmu. Rasa cintanya begitu besar, aku rela dan ikhlas menerima kebenaran semua ini” kata selyn sambil menangis Lalu mereka pun berziarah ke makam joy. Dan akhirnya mereka bersua menjadi sahabat selamanya
Tamat
Cerpen Karangan: Siti Muliyani Blog / Facebook: Siti Muliani