Namaku DANIEL, Aku akan bercerita tentang kisahku, Lebih tepatnya kisah yang tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. Kisah tentang Kenakalan dan kejahilanku yang berakhir pada penyesalan yang aku pikul dan aku bawa selamanya… INILAH KISAHKU.
Aku masih ingat jelas, saat aku bertemu seorang gadis, waktu aku di sekolah dasar. kami satu kelas di bangku SD yang sama. Bertemu lagi di tingkat SMP, Bertemu lagi dan lagi di SMA. dan parahnya lagi kami satu jurusan. CHELSA WIJAYA, Satu nama dengan satu perjumpaan yang paling aku benci. Entah mengapa, tapi rasa benci itu mengahadirkan rasa rasa yang lain. aku mulai gemar menjahilinya. tapi dia itu perempuan aneh, dia tidak membalasku. Apa memang begitu sikap perempuan?. Kerena aku tidak pernah merasakan sentuhan ibu, makanya aku tidak tau sifat perempuan.
Wanita yang telah melahirkanku. Ya, Ibu kandungku sendiri, dia kabur meninggalkanku di rumah sakit setelah melahirkanku. Hinggga sekarang aku tidak pernah tau siapa orangtuaku dan apa alasan dia meninggalkanku. Apa mungkin ia tidak menginginkanku?… Entahlah? yang pasti, aku sangat membenci ibuku, Itulah alasan mengapa aku membenci semua wanita. Sudahlah kita lupakan yang tadi. Aku diangkat anak oleh dokter EDO, orang yang membantu persalinan ketika aku dilahirkan. dia adalah orang yang selama ini aku panggil Ayah.
Hari ini aku menjahili CHELSIA lagi, rasanya sangat seru. Aku menaruh laba laba karet di tasnya. Tapi, jauh dari harapanku, CHELSIA tidak takut. malah dia tertawa bersama sahabat sahabatnya, RIA berkata mainan itu sangat lucu.
Bukan DANIEL namanya kalau tidak mempunyai ide lain. Tanpa pikir panjang, Aku megeluarkan ular karet dari tasku dan melemparnya segaja ke arah CHELSIA dan berhasil, CHELSIA berteriak histeris dan aku hanya tertawa hingga terpingkal pingkal. Entah, tapi aku sangat senang menjahilinya.
Di menit berikutnya, aku menghetikan tawaku Kerena RIA, sahabatnya CHELSIA berteriak cukup keras kerena melihat CHELSIA tergeletak pingsan, aku terkejut bercampur takut. Pertama kalinya aku merasa bersalah, AYAH bahkan menegurku keras untuk ini.
Kerena kejadian itu CHELSIA dilarikan ke rumah sakit. Aku mengintipnya dari kaca ICU, aku tak berani melihatnya dari dekat, kerena itu akan membuat rasa bersalahku semakin besar terhadapnya.
Sejak itu, aku mencari jalan manapun untuk meminta maaf, agar dia bisa memaafkanku, setiap hari Ku menaruh setangkai bunga mawar merah di atas mejanya. Aku merelakan uang sakuku untuk mawar itu setiap hari.
Sebulan berlalu, akhirnya dia memergokiku sedang menaruh mawar di atas mejanya. Tapi, dia bukannya marah, Malah dia tersenyum lebar dan berterima kasih. Aku semakin bersalah dan menjadi kecil hati atas sikapnya. Sejak itu, Perubahan terjadi. kami semakin dekat dan sedikit demi sedikit rasa benciku berubah menjadi empati.
Sebulan kemudian, RIA meneleponku, dia menangis tersiak-siak. Dia berkata bahwa CHELSIA masuk ICU mendadak, dan itu menjadi pukulan besar bagiku. CHELSIA selama ini tidak pernah bercerita, jika dia menderita kelainan jantung bawaan dari lahir yang tak bisa menerima Shock atau pun kejutan mendadak. Terlintas di pikiranku tentang ular keret yang pernah kulempar waktu itu. Ya tuhan, seharusnya kau memukulku dan menghukumku atas kesalahan ini…
Penyesalaan adalah satu kata yang menggambarkan bagaimana perasaanku saat ini. Tapi, itu semua sudah terlambat. kuintip ruang ICU dima CHELSIA berada, dokter sedang memberi kejut jantung beberapa kali pada CHELSIA, namun tidak ada perkembangan, Jantungnya tak mau bertedak lagi.
Sebulan setelah kepergian CHELSIA. RIA datang padaku dengan surat bersampul pink di tanganya. Dia berkata bahwa surat itu untukku, saat aku tanya dari siapa?, RIA menjawab dari orang yang mencintaimu. Kemudian ia berkata lagi “Kau tau DANIEL? sahabatku itu, Sedari SMP sudah menyukaimu. dia tak pernah memikirkan apa yang kau lakukan dan kau berikan padanya. yang dia pikirkan hanya, mungkin nanti kau akan rasakan getaran yang sama, Entah kapan. Meski terlambat, tapi dia sangat senang dan gembira saat dia tahu bahwa seseorang yang menaruh mawar merah setiap hari di atas meja itu kau, DANIEL”.
Aku hanya menatap langit dengan sendu di taman sore itu. memikirkan kebodohanku untuk menyadari sifat dan hati besar CHELSIA itu, kerena dia menaruh hati padaku, orang yang selama ini menjahilinya bahkan membencinya. Aku memang merasa kanya bahwa aku mencintainya tapi Egoku menghalanginya dan saat aku menyadarinya, ternyata dia benar-benar sudah pergi untuk selama-lamanya. Perlahan aku buka surat dari CHELSIA yang diberikan SIERA padaku.
ISI SURATNYA: “DANIEL, Hidup tak berhenti saat kita mati, ada detik-detik lain dimana meraka yang hidup diharuskan dan diwajibkan tertawa dan tidak terus meratapi yang sudah pergi, Ingatlah aku akan memelukmu dari langit ketujuh, yakin itu dan percayalah aku akan selalu melihatmu dan mengawasimu dari sini, dari Atas sana…”
Belum sempat selesai aku baca surat itu. Tapi hatiku sudah terlalu sakit dan terluka. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah bisa menyelesaikan membaca surat ini. baru bagian awal saja sudah membuatku sangat-sangat bersalah dan menyesal. Sekarang aku baru menyadari “Kadang kita baru menyadari berharga sesuatu setelah dia pergi”
CHELSIA, Aku tidak akan pernah bisa melupakanmu, kau adalah wanita satu-satunya yang aku cintai. Kau adalah cinta pertamaku. Kau tak kan pernah tergantikan dalam hidupku. Maafkan aku CHELSIA kerenaku, kau harus meninggalkan dunia ini begitu cepat.
“CHELSIA, I LOVE YOU TODAY, TOMORROW AND FOREVER UNTIL THIS HAIR IS WHITE AND MY BODY SMELIS OF THE EARTH” Ucapku sambil memeluk erat-erat surat Chelsia. Ya tuhan… Semoga kau satukan kami nanti di surga dan kehidupan berikutnya. ya tuhan… berikan Chelsia tempat yang terbaik di sisimu dan jauhkanlah dia dari api nerakamu..
CHELSIA TUNGGU AKU DISANA
THE END
Cerpen Karangan: M. Andhika Pratama Blog / Facebook: Andhika Pratama (Dhika) Salam kenal semuanya