Pagi itu hidangan di meja semuanya sudah tersedia mulai dari capcai, sop ayam, ayam pangang dan berbagai macam makanan lain sudah disediakan. untuk menyambut kedatangan keluarga lelaki yang akan menikah dengan perempuan yang bernama ayu.
Ayu wanita berhijab, bola matanya yang hitam mengkilap dan hidungnya yang mancung. tubuhnya yang tinggi semampai seperti putri bangsawan teramat sangat cantik dengan balutan kebaya putih di badannya.
Pernikahan yang selama ini dia idam-idamkan bersama lelaki yang bernama doni, yang berprofesi sebagai pilot kini telah menjadi kenyataan doni yang dahulu adalah teman semasa SMP dan SMA terbaik ayu kini akan menjadi imam dan suami ayu. Ia tidak menyangka lelaki yang sering menyanyikan lagu untuknya ternyata menyimpan rasa kepadanya dan akan mengucapkan kata-kata yang paling indah dari sebuah lagu yaitu sebuah kata pinangan.
“Kring…. kring… kring…” suara hp ayu berbunyi, ayu yang sedang di makeup oleh seorang rias pengantin. Langsung mengambil dan mengangkat hp tersebut. “Hallo Assalammualaikum?”. “Waalaikum salam calon pengantinku. Sebelum kita menikah tiba-tiba aku teringat akan semua lagu yang aku sering berikan untukmu. Sebelumnya aku ingin sekali kamu menyanyikan sedikit lagu untukku karena aku ingin kamu menyanyikan lagu terakhir sebelum aku menjadi imammu”. Kata doni dengan nada yang senang. “tapi kan kita akan menikah. Aku akan memberi lagu untukmu sesudah kita menikah”. Kata ayu dengan perkataan yang penuh dengan tanda tanya. “ayolah calon istriku…” bujuk doni “baiklah, aku akan menyanyikan sedikit lagu. Dan kau hadir, merubah segalanya menjadi lebih indah. kau bawa cintaku setinggi angkasa kau membuatku merasa sempurna, dan membuatku untuk tuk menjalani hidup, berdua denganmu selama-lamanya kaulah yang terbaik untukku. Udah, lagu itu bukan sekedar lagu tapi lagu itu juga menandakan perasaan aku saat ini sama kamu”. “makasih yah sayang. Ya udah aku mau lanjut siap-siap dulu yah karena pernikahan kita 3 jam lagi akan dimulai dan aku ingin sekali melihat kamu untuk terakhir kalinya. Jadi kamu harus terlihat sangat-sangat cantik hari ini”. “iya don…”.
Beberapa menit kemudian dering hp ayu berbunyi kembali “Hallo, Assalammualaikum don ada apa katanya kamu mau siap-siap kok kamu telepon lagi?”. “yu.. ayu… ini mamah yu”. Ucap mamah doni dengan nada yang sedih dan terseguk-seguk. “mamah. kenapa mah?”. Ucap ayu kebingungan. “yu kamu jangan kaget ya sayang, doni sudah meninggal yu. doni jatuh ketika sedang mengendarai pesawat”. Mama doni menenangkan dan meyakinkan ayu. Prakkk… hp yang sedang dipegang ayu terjatuh, badannya lemas seakan mau pinsan. Tetapi ayu tidak percaya akan semua kata-kata mama doni.
Kemudian ayu segera mengambil hpnya kembali dan menelepon ke nomor telepon Doni. Ayu berbicara ketika hp tersebut sudah ada yang menjawab. Ternyata yang menjawabnya mama Doni. “Mah.. mamah bohong kan?.. pasti mamah bohong… satu jam yang lalu doni menelepon ayu mah. doni bilang sedang siap-siap untuk segera ke pernikahan kami mah” ucap ayu dengan nada yang sangat panik dan tidak menyangka. “Ia yu, Doni terpaksa berbohong karena ia takut kamu dan keluargamu tidak mengizinkan. Dia bilang kepada mamah dia ada telepon dan harus menyelesaikan tugasnya sebagai pilot. Dia sudah sangat siap yu bahkan jas pengantinnya sudah iapakai. Doni berpikir hanya setengah jam setelah ia dari bandara ia langsung ke rumah kamu”. “Baiklah mah karena itu keinginan Doni untuk menikahi Ayu setelah menyelesaikan tugasnya. Tolong bawa jasad Doni ke rumah Ayu mah”.
Tok tok tok “Alhamdulillah pengantin sudah datang, ayo semuanya bersiap-siap pengantin sudah datang”. Ucap ayah ayu dengan nada yang sangat gembira. Setelah dibukakan pintunya, ayah dan keluarga ayu yang tadinya terlihat sangat gembira. Seketika berubah menjadi kaget kerena melihat peti mati ke rumahnya.
Ayu yang tadinya di kamar langsung keluar dari kamarnya setelah mendengar bahwa pengantin pria sudah datang. “Ayah, ibu. doni.. ini doni.. doni sudah datang untuk menikahiku”. Ucap ayu sambil membukakan peti mayat dan langsung memeluk mayat yang ada di dalam peti tersebut. Keluarga ayu bahkan kaget melihat semua itu.
Cerpen Karangan: Fitri Handayani Facebook: Fitri Hy