6 bulan lalu dia pergi, meninggalkan patung kayu ini yang dulu sering kita ukir bersama. Hingga ahirnya ada yang mengadopsimu, agar menjadi anak angkatnya.
Aku Diana, dan orang yang sedang aku pikirkan adalah roby, dia teman aku dari kecil, aku dan dia sama sama dibuang oleh orangtua kita, aku anak panti asuhan, berumur 22 tahun, yang sedang ingin-inginnya merasakan apa itu cinta. “aku akan selalu ngabarin kamu, tenang saja!” janjimu yang kamu ucapkan 6 bulan lalu sebelum orang itu mengadopsi kamu masih menggema di pikiranku.
Aku menunggu, tak ada kabar darimu. hingga suatu saat aku beranikan diri, menemui orangtua angkatmu. “Misi…” sapaku di depan pintu rumah ortu angkat kamu. “iya bentat!!!” terdengar suara seorang laki laki. Setelah keluar, ternyata itu roby. otomatis aku langsung memeluknya. “hey hey, apa apaan ini” bentak roby sambil melepaskan pelukku. “Roby kenapa kamu begitu? ini aku bawa patung kayu yang sering kita ukir bersama dulu!” ucapku. “apa ini, lebay amat sih” bentak roby sambil melemparkan patung itu lalu belah. Kemudian dia masuk lagi ke rumah dengan perasaan kesal. Diana hanya bisa menangis sambil berjalan pulang.
Satu minggu setelah kejadian itu, Diana mendapatkan kontak roby dari teman roby, diana berusaha mengajak roby ketemuan, tapi selalu ditolak. hingga paksaan demi paksaan keluar dari mulut Diana, dengan setengah hati roby mengiyakan kemauan Diana.
Malam tiba, waktu ketemuan Roby dan Diana. “roby, maaf membuatmu menunggu, macet soalnya” ucapku. “alasan” gerutu Roby. “kamu ke mana saja, janjimu gak ditepati, aku menunggu kamu” rengek Diana “kamu gak usah tau” ucap Roby “Rob aku sayang sama kamu!” ungkap Diana “terus?” tanya roby “kamu tau! kamu punya penyakit ginjal!?” ucap Diana “itu dulu, sekarang sudah sembuh!” jawab roby “iya, aku tau, itu ginjal aku yang satunya, karena aku donor ginjalku padamu!” ucap Diana, sambil pikirannya berkunang kunang lalu pingsan. “Diana…!” teriak Roby
Lalu roby menelepon ibu panti asuhan, dan mereka mengantar Diana ke Rumah Sakit terdekat. di perjalanan ibu panti asuhan menceritakan semuanya termasuk ginjalnya Diana yang didonorkan ke Roby. Roby menyesal, dia tidak mengetahui semua ini, hingga ahirnya nyawa Diana tidak tertolong di perjalanan.
Cerpen Karangan: Dio Nugroho Facebook: Dio Nugroho