“Kenapa denganku Ya Allah? Aku terlalu bodoh, aku sibuk mengejar cinta laki-laki yang cintanya bukan untukku. Hingga aku mengabaikan seseorang yang begitu peduli padaku.” batinku dalam lamunanku.
Tiba-tiba seseorang menyadarkanku dari lamunanku “kamu kenapa Ti?” ku tatap matanya, pandangannya masih tetap sama, tatapan yang kusuka hangat dan penuh cinta. “aku nggak papa kok Ziz” jawabku “kamu marah ya sama aku” tanya Aziz padaku “enggak kok Ziz” jawabku lirih. “Ti, ikut aku yuk?” Aziz mengajakku pergi tapi aku tak menjawabnya aku hanya mengangguk, Aziz menarik tanganku kemudian dia membawaku ke suatu tempat dan…
“Ti, aku mau pamit ya, aku mau pergi jauh, o iya, dan aku mau kamu tau kalo aku sayang sama kamu. Kamu jaga diri kamu baik-baik ya? Kamu nggak usah ngemis-ngemis cintanya Rey. Percuma Ti, ada aku di sini yang sayang sama kamu. Maaf kalo selama ini kehadiranku mengganggumu dan mengganggu kedekatan antara kamu dan Rey. Ti, kamu itu cewek baik. Dan kamu pantas bersanding dengan laki-laki yang baik. Semoga Allah mempersatukanmu dengan laki-laki yang mencintaimu di Surga-Nya. Aku pamit ya Ti” kata-kata Aziz membuatku bingung, aku tidak mengerti sama sekali apa yang dia katakan. “emang kamu mau pergi ke mana sih Ziz? Jauh banget ya? Aku boleh ikut nggak?” aku bertanya pada Aziz tapi jawabannya “nggak Ti, kamu nggak bisa ikut sama aku. Kamu harus selesain tugas kamu di sini. Tugasku di sini udah selesai. Semoga kamu mengerti dan ikhlas. Aku pulang ya, bye Ti” Aziz pergi meninggalkanku sendiri di tempat itu.
Tak lama kurang lebih 5 menit, Dion teman Aziz menelponku. “Assalamu’alaikum. Hallo Di, kenapa? Tumben nelepon?” tanyaku pada Dion “Waalaikum salam. Halo Ti, lu dimana? Cepetan dateng ke rumah Aziz, Ti!” jawab Dion. “Ngapain ke rumah Aziz Di? Barusan Aziz sama aku ngobrol berdua kok, tu dia aja barusan pulang” kata-kataku membuat Dion bingung “ketemu gimana sih Ti? Aziz meninggal Izti. Aziz meninggal jam 07:45 pagi Izti. Kok bisa-bisanya lu bilang abis ngobrol sama Dia?” sontak aku terkejut dengan apa yang diucapkan Dion kulihat jam di hp ku menunjukkan pukul 09:30 sejenak ku terdiam dan bertanya pada hati kecilku “kalo Aziz udah meninggal, terus tadi siapa?”. Suara Dion membuyarkan lamunanku. “Ti, cepetan lu ke sini. Hallo? Ti?” kata Dion “i… iya Di”
Sesampainya aku di rumah Aziz, ternyata Dion benar. Ada bendera Kuning di depan rumah Aziz, saat aku memasuki pintu betapa terkejutnya aku melihat Aziz sudah terbujur kaku ditutupi oleh kain kafan. “Aziz!!! Jangan tinggalin aku Ziz. Aku mohon Ziz, kembali Ziz, aku disini Ziz. Kamu nggak boleh ninggalin aku sendiri di sini Ziz. Aku butuh kamu Aziz! Aziz!!! Bangun Ziz! Bangun!!” airmataku tak lagi mampu kubendung, ada Ibu Aziz di sampingku dan beliau menenangkanku sambil memelukku “Nak Izti, sudah. Ikhlaskan Aziz ya Nak? Kasian Aziz kalo nak Izti tidak mengikhlaskan Aziz.” Ibu Marwa berusaha menenangkanku “Tapi Bu,” aku tak mampu meneruskan kata-kataku. Aku menangis sejadi-jadinya. Aku tak kuasa, hingga aku pingsan.
Ketika aku sadar, aku berada di dalam sebuah kamar, yaa aku berada dalam kamar Aziz. Ibu Marwa tiba-tiba datang dengan membawa buku diary “eh nak Izti sudah siuman, nak ini buku catatan milik Aziz, semua isinya tentang nak Izti. Aziz juga sering cerita tentang nak Izti kepada Ibu, Ayah dan Kakaknya. Ini silahkan nak Izti simpan sebagai kenangan dari Aziz. Ibu tinggal keluar dulu ya nak?” kata Bu Marwa “I..iya bu” jawabku lirih.
Kubaca semua isi buku diary itu. Dan benar apa kata Bu Marwa, semua isi buku itu tentangku. Bahkan catatannya pun tertulis dengan rapi dan di akhir halaman buku diary itu ada satu foto, ya, itu foto Aziz denganku ketika kami di taman saat hari ulangtahunku.
Ya Allah, terima kasih sudah mengutus laki-laki seperti Aziz untukku. Dan aku baru menyadari arti dari kehadirannya dalam hidupku selama ini. Ya Allah, jika Kau tidak mempersatukan kami di Dunia, semoga Kau satukan kami di Surga-Mu. Amin.
Cerpen Karangan: Tia Nur Hartini Blog / Facebook: Tia (Izti) Namaku Tia Nur Hartini Aku lahir di Tri Tunggal Jaya, 06 juni 2002. Gedong Aji Baru. Kec. Penawartama kab. Tulang Bawang. Fb: Tia (izti)