Sudah hampir dua tahun Della hidup bersama suami yang tak pernah mencintainya. Pernikahan yang tidak di landasi dengan rasa cinta membuat Della harus menelan pil pahit dalam hidupnya.
Della dan Ardi,mereka berdua menikah karena paksaan keluarga. Ardi sebenarnya memiliki pacar sendiri,tapi mamanya tidak merestui hubungan mereka karena wanita itu adalah seorang model. Bu Anisa lebih senang jika anaknya mau menikah dengan Della,anak dari sahabatnya. Ardi yang tidak mau di katakan sebagai anak durhaka akhirnya menerima perjodohan itu,dan akhirnya dia dan Della menikah.
Hingga saat ini Ardi masih berhubungan dengan Oliv,kekasihnya.
"Mas,bangun! Sudah pagi,kamu enggak ke kantor?" tanya Della,dia membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas.
Ardi masih tidak membuka matanya,lelaki itu malah menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya.
"Mas,sudah pagi ayo bangun!" Della menyentuh tangan Ardi.
"Jangan sentuh aku!" bentak Ardi emosi,Della sangat kaget dengan bentakan keras suaminya.
Ardi buru-buru bangun dan berdiri di depan Della,dia memegang dagu Della dan berkata "Dengar ya! Jangan pernah menyentuh aku dengan tangan kotormu itu. Kalau bukan karena permintaan mama aku juga tidak mau menikah sama kamu!" setelah mengeluarkan kata-kata kasarnya terhadap Della,dia langsung pergi ke kamar mandi tanpa peduli bagaimana rasa sakit yang di terima Della setiap kali dia berkata kasar.
"Aku harus sabar,bagaimanapun juga mas Ardi adalah suamiku,aku tidak boleh marah. Mungkin ini ujian untuk aku,aku harus tetap sabar dan ikhlas menerimanya,mungkin suatu saat dia akan berubah,aku yakin mas Ardi akan berubah." Della menyemangati dirinya sendiri.
----
"Kamu sudah memutuskan belum kapan akan menceraikan Della?" tanya Oliv.
"Aku tidak mungkin menceraikan dia Liv,kecuali dia sendiri yang meminta. Itu sebabnya aku terus bersikap dingin terhadap Della supaya dia tidak betah dan minta pisah dari aku." Jawab Ardi.
"Kalau begitu kamu harus membuat dia semakin tidak betah hidup sama kamu,buat dia semakin benci sama kamu hingga dia sendiri yang akan pergi dari kehidupan kamu." Oliv begitu bersemangat,perempuan itu ingin cepat-cepat menikah dengan Ardi.
"Kamu yang sabar ya,kita pasti akan secepatnya menikah." Ardi meraih tubuh Oliv dan memeluknya,dia memang sangat mencintai kekasihnya itu,namun dia tidak berani melawan perintah dari mamanya.
"Apa Della tahu tentang hubungan kita,Ar?" tanya Oliv.
Ardi menggeleng pelan, "Dia sama sekali tidak tahu Liv."
"Bagaimana kalau kita mengatakannya sama dia,dengan begitu dia akan merasa di khianati dan akhirnya dia sendiri yang pergi,jadi aku tidak perlu menunggu lebih lama lagi," usul Oliv.
"Kamu sudah gila ya? Kalau aku mengatakan sama dia tentang hubungan kita yang ada malah dia ngadu sama mama,ujung-ujungnya aku juga yang harus mendengar mama marah-marah." Ardi tidak setuju dengan usulan konyol dari Oliv.
"Ya maaf,aku cuma memberikan saran aja," lirih oliv dengan wajah murung.
"Liv,kamu tahu kan kalau mama punya riwayat penyakit jantung,jadi aku tidak mungkin membuat dia marah,kalau kamu memang benar cinta sama aku,kamu harus bisa menunggu. Aku yakin Della tidak akan sanggup bertahan lebih lama lagi."
----
Della menyambut kepulangan suaminya dengan senyuman manis,seperti biasanya setiap Ardi pulang dari kantor Della pasti menunggu di depan pintu rumah.
Della meraih tangan Ardi hendak menciumnya,tapi lagi-lagi Ardi menepiskan tangan Della dengan kasar. Ardi selalu bersikap dingin dan kasar terhadap isterinya,sudah hampir dua tahun tapi sikapnya tidak berubah,dia tidak pernah mau tangannya itu di sentuh oleh Della,tapi Della tetap berusaha meluluhkan hati sang suami.
"Mas,semua bahan dapur sudah habis,beras juga tidak ada." Adu Della seraya mengikuti langkah Ardi dari belakang.
"Bukan urusan aku! Yang makan di rumah kan cuma kamu." Jawabnya ketus.
"Aku sudah tidak punya uang lagi untuk membeli semua bahan dapur,mas." Berharap Ardi memberikannya sedikit uang agar bisa ke pasar besok dan membeli bahan untuk memasak.
"Emang aku peduli?" Ardi berkata sinis,seraya membalikkan badannya dan menatap Della dengan lekat. "Bukankah mas kawinmu masih ada? Jual saja emas-emas itu!"
"Emas-emas itu sudah aku jual semenjak hari pertama kita menikah,sudah hampir dua tahun." Ucap Della sedih, "Dan sekarang yang tinggal hanya cincin kawin ini!" lanjutnya,menujukkan cincin kawin yang masih melingkar di jari manisnya.
"Jual saja cincin itu! Kamu lihat kan,aku bahkan tidak memakainya. Kamu tahu kenapa? Karena bagi aku pernikahan ini tidak pernah membuat aku bahagia." Pungkas Ardi,dia kembali melangkahkan kakinya dan masuk ke kamar seraya membanting pintu dengan kerasnya.
Della tersentak kaget mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kamar. Della pergi menuju dapur untuk melihat apa ada makanan yang bisa di makan untuk mengisi perutnya yang terasa sakit.
---
Tidak ada yang tersisa,semuanya benar-benar habis. Padahal sudah tiga hari Della kehabisan stok makanan,tapi dia tidak berani mengatakannya sama Ardi,karena Ardi tidak pernah memakan masakannya.
Della memutuskan untuk masuk ke kamar,dia ingin tidur secepatnya. Perutnya juga sangat perih,saat sudah tiba di kamarnya Della tidak mendapati Ardi di sana,kelihatannya dia masih di kamar mandi.
Della naik ke atas tempat tidur,saat itu ponselnya Ardi berbunyi dan dia tanpa sengaja melihat nama yang tertera di layar "My Love"
Dengan agak ragu-ragu Della mengangkat ponsel itu dan menjawabnya. Dia sangat penasaran siapa yang menelepon suaminya malam-malam begini,namanya My Love lagi. "Mungkinkah ini selingkuhan mas Ardi? Della mulai menduga-duga.
"Sayang,kamu sudah sampai di rumah belum? Sudah dari tadi aku telepon kenapa lama banget ngangkatnya?"
Seketika hati Della jadi hancur,saat dia tahu kalau suaminya ternyata punya kekasih.
"Maaf mbak,mas Ardi sedang man..
Plak! Tiba-tiba seorang datang menampar wajahnya dan merebut handphone itu,dia Ardi.
"Berani-beraninya kamu mengambil hp aku tanpa izin dari aku!"
"Kamu marah mas? Kamu marah karena aku mengetahui kebusukan kamu? Kamu marah karena aku sudah tahu kalau selama ini kamu selingkuh di belakang aku?" Della juga marah,dia tidak sanggup lagi menahannya.
"Bagus,bagus kalau kamu sudah tahu semuanya. Dan kamu tahu itu artinya apa? Itu artinya aku tidak perlu menutup-nutupinya lagi sama kamu tentang hubungan aku sama Oliv." Ungkap Ardi.
"Kalian selingkuh di belakang aku?" Della terduduk lemas di sisi ranjang.
"Oliv itu pacar aku,dan kami sudah menjalin hubungan sebelum aku menikahi kamu. Tapi karena paksaan mama akhirnya aku harus membatalkan pertunangan sama Oliv,dan sampai sekarang aku masih terikat dengan pernikahan yang membuat aku sengsara,aku tidak pernah bahagia,sampai kapanpun aku tidak akan pernah mencintai kamu!" Ardi meluapkan semua emosinya yang sudah bertumpuk,sudah lama dia ingin mengatakan hal ini sama Della,tapi tak punya kesempatan.
Ardi tidak sadar kalau dia belum mematikan panggilan masuk dari Oliv. Jadi Oliv dapat mendengar pertengkaran hebat antara dirinya dengan Della.
"Apa aku sudah merusak kebahagiaan kamu,mas?"
"Ya,kamu memang sudah merusak kebahagiaan aku,kalau saja kamu tidak menerima perjodohan ini sekarang aku pasti sudah bahagia bersama Oliv,semua ini gara-gara kamu,dalam pernikahan ini cuma kamu yang bahagia."
Ardi mengambil jaketnya dan keluar dari kamar itu,dia pergi entah kemana,yang pasti malam ini dia tidak akan pulang.
Della kembali mengambil handphonenya Ardi yang di tinggal begitu saja,dia ingin mengambil nomor hpnya Oliv,besok dia akan bertemu dengan perempuan itu.
----
"Menikahlah dengan mas Ardian!" ucap Della sendu.
"Kamu enggak salah? Kamu mau melepaskan begitu saja suami kamu untuk aku?" Oliv masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Ini jalan terbaik untuk kita semua,mbak. Mas Ardi sangat mencintai kamu,dia tidak pernah bahagia bersamaku,dia menikahiku hanya karena tidak ingin melawan perintah mamanya."
"Tante Anisa tidak merestui hubungan kami karena aku seorang model," ungkap Oliv.
Della terdiam sejenak,mencoba menguatkan lagi niatnya,hembusan angin di taman kota membuat dia bisa sedikit rileks.
"Pakai ini!" Della mengeluarkan selembar kain dari dalam tasnya,dan ternyata itu adalah kerudung, "Jika mbak benar-benar mencintai mas Ardi dan ingin mendapatkan restu dari ibunya,temui ibunya mas Ardi dengan memakai kerudung ini,jadilah wanita muslimah. Jangan biarkan auratmu dilihat oleh lelaki yang bukan mahrammu." Kata-kata Della begitu lembut,sangat menenangkan dan menyentuh. Oliv terkesima melihat wanita cantik,shaleha dan baik hati seperti Della,tapi kenapa Ardi tidak bisa mencintai isterinya itu?
"Tetap saja Della,tante tidak akan merestui kami karena kamu adalah menantu pilihannya."
"Aku yang akan bicara,nanti malam mbak datang saja ke rumahnya mama mas Ardi,aku akan mengakhiri semuanya."
"Kamu akan meminta cerai dari Ardi?" sekarang Oliv mulai merasa bersalah.
"Kalau meminta cerai tentu saja tidak mungkin,karena mama mas Ardi tidak akan mengizinkannya. Aku akan tetap menjadi isterinya mas Ardi,tapi mbak jangan takut aku tidak akan mengganggu kalian. Sekarang aku sadar,kalau aku sangat mencintai mas Ardi dan cinta itu perlu pengorbanan,sedikit berkorban untuk orang yang kita cintai tidak mengapa bukan? Dan aku akan melakukannya."
Kata-kata Della membuat Oliv terdiam,sibuk dengan pikirannya sendiri,bahkan Oliv tidak sadar saat Della pamit padanya untuk segera pergi.
Oliv baru tersadar saat mendengar suara ribut-ribut di tengah jalan,dia baru sadar kalau Della sudah pergi,melihat dari kejauhan sepertinya barusan terjadi kecelakaan,Oliv langsung ke tempat kejadian dan betapa terkejutnya dia kalau orang yang kecelakaan itu adalah Della.
Della masih sadar saat Oliv datang,dia juga sempat melemparkan senyum ke arah Oliv,senyuman yang membuat Oliv semakin merasa bersalah.
----
Semenjak Della masuk rumah sakit Ardi sudah mulai berubah,dia merenungi semua kebaikan Della,dia menyesal sudah menyia-nyiakan isterinya,Oliv juga tidak berniat untuk melanjutkan hubungannya dengan Ardi,dia memilih mundur. Ketegaran dan kebaikan hati Della sudah merubah segalanya. Hari ini dia kembali datang ke rumah sakit untuk melihat kondisi Della.
Della sudah sadar dan dia sedang bicara dengan ibu mertuanya,begitu Ardi masuk,bu Anisa langsung keluar. Beliau ingin Ardi meminta maaf atas perlakuan buruknya terhadap Della selama ini.
"Della!"
Mendengar seseorang memanggil namanya,hati Della sangat bahagia.
"Kamukah itu mas?" Della kenal betul dengan suara Ardi. Selama ini Ardi tidak pernah menyebut namanya,baru kali ini dia mendengar Ardi menyebut namanya.
"Ya,ini aku!" Ardi memeluk Della dengan erat sambil menangis.
"Jangan menangis,aku tidak apa-apa,ini hanya luka sedikit." Ucap Della berusaha menenangkan. Della meraba wajah Ardi untuk menghapus air matanya. Melihat hal tersebut membuat Ardi heran, "Kamu kenapa? Mata kamu kenapa? Kamu tidak bisa melihat aku?"
Mendengar pertanyaan Ardi,Della tersenyum. "Ini ujian hidup untuk aku,Tuhan ingin melihat apa benar kamu sudah berubah,ikhlaskah kamu merawat isteri yang cacat ini? Kalau tidak sanggup tinggalkan saja aku,mas. Kembali pada mbak Oliv karena aku hanya akan menjadi beban."
"Tidak! Aku tidak akan kembali pada Oliv,aku akan tetap di sini,maafkan aku sudah mengabaikan kamu selama ini sayang." Ardi sangat menyesal dia semakin mengeratkan pelukannya,kali ini dia berjanji akan menjadi suami yang baik untuk Della.
...End...