Aku Stefani Liliana Nicol saat ini aku berumur 17 tahun dan aku duduk di bangku SMA kelas11. Orang tuaku pekerja keras, sangkin kerasnya sampai-sampai mereka menelantarkan anaknya. Mereka sering pergi ke luar dan dalam negri mengabaikan ku.
Aku anak tunggal. Aku sering merasa kesepian saat di tinggal orang tuaku, karna aku tidak memiliki saudara ataupun teman, dirumah aku hanya di temani bibi pembantu ramah kami. Disekolah aku anaknya pendiam, susah bergaul sampai-sampai aku tidak punya teman walaupun aku sudah kelas11. Hobiku adalah membaca dari mulai buku pelajaran, novel, sampai cerita-cerita horor creepy pasta.
Suatu ketika di malam jum'at saat aku membaca creepy pasta, aku menemukan suatu metode membuat teman hayalan. Aku tertarik dengannya karna aku tidak memiliki teman, aku menginginkan teman hayalan yang katanya teman halayan itu bisa kita buat semau kita dari mulai bentuk wajah, suara, bahkan sifat dan bakatnya.
Aku menginginkan, aku ingin membuatnya. Aku pun membaca metode itu dan melihat cara membuat teman halayan itu. Ah ternyata caranya begitu sangat mudah. Aku hanya tingal mengosongkan pikiranku, mendengarkan lagu penenang yang di rekomendasikan dari metode itu, lalu menyebut mantra yang telah diberikan dari metode itu lalu mulai membayangkan deskripsi teman hayalan yang diinginkan beserta sifat-sifatnya.
Aku pun mulai mengosongkan pikiranku dan mendengarkan lagu penenang itu, setelah lagu habis aku menyebutkan mantra-mantranya "скдйлауъсйюнс ксйслишчч." lalu aku mulai mulai membayangkan teman hayalanku. Aku ingin membayangkan lelaki tampan seperti Leonardo Dicaprio, tapi pikiranku berkata lain. Oh tidak pikiranku tak terkendali aku mulai membayangkan perempuan dengan rambut panjang, mukanya hancur bak terlidas truk, bajunya putih usang dengan bercak-bercak darah, kukunya panjang, badannya hitam gosong, badanya bau busuk, dan mata nya penuh dengan napsu membunuh.
Oh tidak siapapun tolong aku, pikiranku tidak terkendali. Nafasku terputus-putus aku membuka mataku setelah membayangkan perempuan itu. Kosong kamarku tidak ada perempuan itu, hanya aku sendiri di kamar ini. Ah syukurlah terimakasih Tuhan, ternyata metode itu hanya kebohongan belaka. Aku pun mulai turun dari kasurku, aku ingin kedapur untuk minum setelah kejadian mengerikan tadi aku sangat haus.
Oh tunggu kenpa pintu kamarku tidak bisa dibuka sudah kucoba berulang kali, tiba-tiba lampu dikamarku kerlap-kerlip mati hidup aku sangat takut. Aku mulai menggedor-gedor pintuku, keringat mulai membanjiri tubuhku "Bibi buka pintunya bibi, bibi tolong stefani" tidak ada sahutan. Bulu kudukku meremang, aku pun melihat sekeliling kamarku memastikan tidak ada siapa-siapa disini.
Tes tes tes, tetesan darah mengenai ibu jari kakiku. Keringatku bercucuran desar aku takut setengah mati, dengan ragu aku mendongakkan kepalaku melihat ke atas. Itu dia sosok yang tidak terkendali dalam pikiranku tadi. Berdiri dengan posisi terbalik di atas asbes kamarku. Muka hancurnya tepat didekat wajahku, bau nya sangat amis, rambut panjang nya tiba-tiba menjuntai sampai mengenai kakiku, baju putih usang dengan bercak darah nya bekibar-kibar. Tiba-tiba dia terseyum, seyumannya meleking tinggi sampai kematanya. "Hai Stefani aku teman hayalanmu." mati aku.
"Aku datang untuk membunuh mu." tiba-tiba dia tepat didepanku, menghantam ku dengan kuku panjang tepat di jantungku. "Hehehehe"