Disuatu pagi yang cerah, mentari muncul dibagian Timur bumi ini, dengan kehangatnya, dia menyapa seluruh penduduk bumi ini tanpa terkecuali. Termasuk keluarga sederhana yang ada di sebuah perkampungan.
Di perkampungan, udaranya masih sangat sejuk dan alamnya masih sangat terjaga dengan baik, karna dizaman itu belum ada orang yang menebang pohon sembarangan seperti sa'at ini, yang menyebabkan kegerahan disiang hari dan terjadinya bencana alam.
Dikampung itu, meski matahari sudah naik, tapi cuaca tidak terasa terik karna kampung mereka terjaga oleh pohon-pohon yang mengeluarkan oksigen yang menyebabkan sejuknya cuaca disana.
Warga dikampung itupun jika menyuci maka mereka akan pergi kesungai.
Pagi itu, Ningsih, istrinya pak Suryo ingin pergi kesungai untuk mencuci pakaian, diapun pamit pada san suami.
"Maakk,, Riian ikuutt!" sorak rian anak Ningsih yan baru beusia lima tahun, dia berlari keluar dari dalam rumah ketika mendengar emaknya akan pergi kesungai. Rian akan menemani si emak untuk mencuci, bukan membantu mencuci sih, lebih tepat nya bermain air di sungai, maklum, namanya juga anak-anak.
Karna waktu itu bukan musim penghujan, maka Ningsih mengizinkan anaknya ikut kesungai karna air sungai tidak terlalu dalam.
Sesampainya di sungai, Ningsih bergegas melaksanakan pekerjaannya yaitu mencuci, sedangkan anak langsung masuk air untuk berenang dan bermain air.
Sedang asik main air, tiba-tiba Rian berteriak
"maaakkk,, itu apa? sorak Rian pada emaknya. Alhasil, Ningsihpun bergegas untuk melihat apa yang ditunjuk san anak.
"oo itu buah duri, enak itu, coba ambil yan!" kata si Emak
Bergegas Rian keluar dari air dan mengejar buah tersebut yang sudah semakin hanyut.
"ini mak!, buah apaan ini mak? kog banyak durinya? tanya sang anak. "tangan Rian sampai berdarah dibuat nya" ucapnya lagi sambil memperlihatkan tangannya yang sedikit terluka oleh duri buah tersebut.
"sudah, tidak apa-apa, luka sedikit, sebentar lagi juga sembuh" jawab Ningsih.
Di keluara Ningsh, luka sedikit itu bukan persoalan bagi mereka, bukan cuma keluarga ningsih, tapi juga warga yang ada dikampung itu.
"iya mak, tapi buah apa ini mak? kog banyak durinya? tanya sang anak.
"ini buah duri yan, tuh kamu kan lihat banyak durinya" jawab si emak.
"iya Rian juga tau ini buah duri, tapi nama buahnya apa?" tanya Rian lagi.
Si emak terdiam sesaat, dia juga tidak tahu mau menjawab apa, karna warga kampungpun menyebutnya buah duri.
"Buah durian,, ya,buah durian, mak kasih nama buah Durian saja, nanti kita bilang sama tetangga kalau buah yang berduri ini namanya buah durian." ucap si emak tiba-tiba punya ide.
"bagus juga itu mak, buah durian" sahut sang anak setuju dengan ide ibunya.
Sejak sa'at itu, buah yang berduri dan berbau menyengat itu bernama DURIAN.
#Entah_betul_entak_enggak
#Ini_cerita_ mak_ku 😂😂😅😁😁