"Aku tidak mau ikut kontes itu!"
Wei lian, puteri gubernur Wei Chang menatap wajahnya di cermin berframe emas itu dengan raut masam. Dia telah di dandani oleh pelayannya dengan sangat cantik
"Semua perempuan ikut lomba di pesta musim semi ini." Ny. Wei menyahut sambil meletakkan sebuah buyao emas di gulangan rambut puncak kepalanya.
"Tapi setiap yang menang akan di pilih untuk menjadi suami Yang Mulia Raja. Bandot tua itu selalu mencari perempuan muda untuk menjadi selirnya setiap tahun." Wei Lian merengut.
"Bukankah menjadi isteri raja itu adalah impian setiap perempuan." Ny. Wei berbisik di telinga anaknya itu padahal dirinya tak kalah gelisahnya. Sebenarnya dia tak ingin anaknya menjadi peserta tetapi ada undangan dengan pita merah dari istana yang menandakan Wei Lian adalah peserta khusus.
Puteri Gubernur Wei Tian itu memang terkenal cantik, Karena itulah Wei Lian mendapat undangan sebagai peserta khusus dari istana.
"Aku tidak ingin menjadi istri raja, dia bahkan lebih tua dari ayah." Wei Lian menghapus kembali pemerah bibirnya entah untuk ke berapa kali.
"Lian'er..." Ny. Wei menghela nafasnya.
"Kamu tahu, bukan? Jika kamu menolaknya, maka ayahmu bisa di hukum." Suara Ny. Wei terdengar pelan.
Wei Lian sejenak terpaku menatap cermin. Wajah Changyu berkelebat di depan matanya.
Laki-laki sederhana yang selalu di temuinya di perpustakaan istana luar itu mengganggu dengan senyumnya yang manis.
Changyu, mungkin bukan anak bangsawan tinggi tapi dia adalah siswa di akademi istana. Katanya dia dapat sponsor dari salah satu bangsawan sehingga bisa menjadi siswa di sana.
Wei Lian sangat suka membaca karena itulah dia rajin menyambangi perpustakaan, meski wanita tidak bisa bersekolah seperti halnya laki-laki, tetapi puteri-puteri bangsawan masih boleh datang ke perpustakaan luar istana untuk belajar.
Perpustakaan di Istana Hanfei itu ada dua, satu di dalam istana yang hanya boleh di kunjungi oleh raja, petinggi istana sekelas menteri dan para pangeran.
Sementara di luar istana bebas di kunjungi para bangsawan dan anak-anaknya.
Wei Lian jatuh cinta pada Changyu, si bangsawan sederhana yang mengajari menulis sajak itu. Dan sepertinya Changyupun demikian, karena itu mereka sering bertemu diam-diam di perpustakaan hanya untuk melepas rindu, paling tidak saling berbicara dan bertatapanpun sudah cukup.
"Bagaimana jika aku dipilih nantinya."
"Maka kamu akan jadi istri raja Han Chyou"
"Aku tidak mau, ibu "
Nyonya Wei menatap puterinya itu dengan mata melotot.
"Jaga mulutmu, Lian'er. Kalau sampai di dengar raja, kita akan di gantung"
Wei Lian diam tetapi dia berjanji untuk bersikap bodoh di Istana supaya dia tidak di sukai oleh raja. Dengan begitu dia tidak akan dipilih untuk menjadi selir raja.
***
Suasana aula istana tampak meriah, para perempuan muda berlalu-lalang dengan riasan cantik dan pakaian berwarna warni, perhiasan mereka berkilau di timpa cahaya matahari pagi.
Wei Lian berjalan di iringi pelayannya, rambutnya di rias rapi tetapi dengan sengaja dia menghapus permerah bibirnya dan perona pipinya.
Dia berjalan setengah menunduk tak seperti tampaknya puteri-puteri lain yang berjalan percaya diri dan setengah angkuh.
"Aku tidak boleh terpilih." Bisiknya dalam hati.
Semua puteri cantik yang jumlahnya seratusan itu berjejer rapih.
Wei Lian terus saja menundukkan wajahnya, hingga seseorang di sebelahnya menyikunya lembut. Wei Lian menoleh, gadis di sampingnya ini sangat cantik dan tinggi dari padanya, wajah itu terlihat tak asing tapi dia lupa entah bertemu di mana.
"Hah?" Wei Lian menaikkan alisnya,
gadis dengan pakaian sutera biru malam bertatah sulaman emas ini tak menyahut tetapi matanya memberi kode agar Wei Lian mengangkat wajahnya dan melihat bahwa rombongan raja di kejauhan hendak memasuki aula besar itu.
"Oh..." Wei Lian yang sibuk dengan fikirannya sendiri segera menyadari, dia harus membungkuk, jika tidak dia akan di hukum karena tidak menghormati raja.
Sebentar Wei Lian melirik, gadis ini sangat cantik dan berkelas, kulitnya halus dengan rambut hitam panjang seperti jurai sutera malam. Belum pernah dia melihat gadis secantik ini.
***
Kontes kecantikan yang berujung raja memilih selir untuknya itu akhirnya berakhir, setelah Yang Mulia raja Han menunjukkan 5 orang perempuan yang di pilihnya.
Wei Lian tidak heran jika gadis yang di sebelahnya terpilih, tetapi ketika namanya juga di sebutkan dia melongo. Rasanya dia sudah berusaha sedemikian rupa untuk tidak dilirik dan dipilih oleh raja.
"Kenapa? kenapa harus aku?" Wei Lian kelabakan, wajahnya pucat pasi.
"Stt...kenapa kamu begitu takut?" Pertama kali gadis di sebelahnya ini berbicara, suaranya serak dan aneh tidak sesuai dengan penampilannya.
"Aku...aku tidak mau menjadi selir Yang Mulia." Jawab Wei Lian dengan raut tegang, suaranya hampir tak kedengaran.
"Kenapa? apakah kamu sudah memiliki kekasih?" Tanyanya dengan suara tenang.
"Aku...aku mencintai orang lain. Bagaimana ini?" Wei Lian menelan ludahnya, kerongkongannya terasa kering.
"Apakah dia Changyu?" Tanyanya setengah menunduk supaya bisa melihat ekspresi wajah Wei Lian.
Wei Lian terperanjat, gadis ini begitu banyak tahu!
"Bagaimana kamu tahu?"
Gadis ini tersenyum,
"Apakah kamu bersedia menjadi isterinya bahkan mengabaikan sebagai isteri raja demi pemuda culun itu?"
Mata Wei Lian mengerjab bulat.
"Aku...aku mencintainya." Jawab Wei Lian tak perduli jika dirinya akan di adukan oleh gadis ini karena kelancangannya.
Tiba-tiba gadis ini tersenyum lebar menunjukkan gigi putih rapi yang sangat di kenal Wei Lian.
Tangannya memegang pergelangan tangan Wei Lian, lalu menariknya dan membungkuk di hadapan raja.
"Ayahanda Yang Mulia, aku telah menemukan calon permaisuriku." Katanya dengan suara laki-laki yang sangat di kenal Wei Lian.
"Chang...Changyu?"
"Pangeran Han Yu, seharusnya kau tak perlu merencanakan hal ini jika hanya untuk meminang puteri Wei itu." Yang Mulia Han Chyou tergelak.
Wei Lian tak pernah menyangka, Changyu yang dikiranya anak bangsawan biasa itu ternyata adalah pangeran Han Yu, pewaris kerajaan Hanfei, yang berdandan sedemikian rupa demi berjumpa dengannya dan memilihnya menjadi istri dan calon permaisurinya.
(Yuuuuk di like dan komen, author akan menulis kebih banyak cerpen lagi😅 Jangan lupa mampir di novel author yaaaa)