Seorang wanita tampak mengapung di laut pinggiran pantai. Ia nyaris tenggelam jika Juan tidak segera melompat ke dalam air untuk menyelamatkan dirinya.
Air tersembur dari mulut wanita itu ketika ia telah sadar. Ia terbatuk-batuk dan berusaha bernapas dengan normal setelah banyak meneguk air laut yang asin.
"Anda tidak apa-apa nona?"
Juan ingin memastikan keselamatan wanita yang baru saja ia tolong. Lelaki itu berusaha membantu sang nona ketika wanita itu berusaha untuk bangun.
"Aku tidak apa-apa dan terima kasih kau telah menyelamatkan ku"
Sebenarnya Juan ingin sekali bertanya, mengapa wanita itu bisa ada di pantai sepi yang jarang di datangi pengunjung. Namun lelaki itu mengurungkan niatnya. Ia pun mengantarkan sang nona ke Hotel terdekat karena ia berasal dari sana, katanya.
Sebulan berlalu, Juan mencoba melamar pekerjaan karena tempat kerjanya yang lama sudah memutuskan kontrak kerja dengannya. Kesana kemari ia membawa berkas lamarannya yang nyaris lusuh, namun tidak ada tempat yang mau menerima dirinya yang hanya tamatan SMA.
Juan tidak putus asa. Ia mencoba mendatangi sebuah Hotel yang cukup besar dan mewah di daerah itu. Lamaran pun di masukan, namun HRD Hotel itu mengembalikan lamarannya tanpa dibaca. Tampilan Juan yang lusuh memberi penilaian minus untuknya.
"Bimo, coba bawa berkas pemuda itu dan berikan padaku di ruanganku"
Ucap seorang wanita yang berpenampilan elegan sambil memasuki lift yang akan membawanya ke lantai atas. Sejak tadi rupanya ia telah memperhatikankan Juan dari balik kaca mata hitamnya.
"Kemasi dia dan letakkan dia di bagian pintu masuk utama"
"Baik nona"
Sepulang dari melamar kerja Juan tampak kelelahan dan duduk melamun. Namun selang beberapa saat, sebuah mobil sedan hitam berhenti tepat di depan rumahnya. Juan yang penasaran menunggu siapa yang keluar dari dalam mobil itu.
Tiga lelaki berjas hitam dan berbadan tegap menghampiri dirinya. Juan kebingungan dan sedikit takut di datangi mereka.
"Anda Juan?"
"Benar pak"
"Ayo ikut kami ini, perintah!"
Juan yang tidak pandai bela diri mau tidak mau mengikuti 3 orang tadi. Ia pun dibawa ke sebuah Spa dan mendapatkan pelayan gratis di sana.
3 Jam berlalu, hingga akhirnya Juan di antar kembali ke rumahnya. Pemuda itu tertegun melihat penampilan baru dirinya. Perubahan drastis terlihat di wajah Juan. Ia sendiri bahkan tidak mengenali dirinya yang berubah menjadi tampan.
Telponnya berbunyi, ada sebuah notif pesan yang masuk dan mengabarkan kalau besok ia harus masuk kerja di Hotel M tempatnya di tolak.
Seperti ketiban bulan, Juan nyaris tak percaya. Ia merasa apa yang terjadi hari ini seperti mimpi baginya.
Keesokan harinya Juan datang sesuai instruksi dari pesan yang ia terima. Banyak mata yang menatap kagum ke arah Juan. Bahkan HRD yang menolaknya pun pangling melihat wajah tampan pemuda itu.
Sorang wanita yang di kelilingi oleh beberapa pengawal menghampiri dirinya. Wanita itu melepaskan kaca mata hitamnya dan menyapa Juan.
"Masih ingat aku?"
"Nona yang di pantai itu?"
"Benar. Bagaimana, apa kau menyukai pekerjaan baru mu?"
Melihat penampilannya Juan merasa kalau nona yang ia tolong memiliki jabatan di Hotel itu.
"Oh, saya suka nona. Terima kasih..."
"Baiklah... semoga kamu betah, dan bekerjalah dengan sebaik-baiknya"
Setelah berkata, wanita itu pun pergi meninggalkan Juan. Seluruh karyawan menunduk hormat pada wanita itu. Lalu salah seorang yang bertugas sama seperti Juan berbisik pada pemuda itu.
"Beruntung banget kamu di sapa sama pemilik Hotel ini"
Juan tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Tenyata wanita yang ia tolong waktu itu adalah bosnya.