Huuh.... sekarang hari ulang tahun Dewi Klaura yang ke 20 tahun,Dewi termasuk anak yang cerewet dan mudah bergaul.Tapi,meski dia anak yang mudah bergaul di usianya yang ke 20 tahun dia belum pernah merasakan yang namanya pacaran.Kenapa yah dewi tidak pernah berpacaran?.
Pagi 07.50 di SMA BUNGA LESTARI.
"Tunggu kakk",ucap Dewi sambil mengatur nafasnya karna berlari.
"Cek kayaknya kamu anak baru",berbicara sambil menatap Dewi.
"Iya kak,aku anak baru pindahan dari SMA SUKA CITA",sahut Dewi sambil menyeka keringatnya.
"Anak baru udah terlambat,sepertinya kamu akan menjadi langganan saya",Jawabnya melirik name tag Dewi mencatat nama Dewi Klaura di buku pelangaran siswa.
"Hah emangnya dia kang bakso depan rumah apa?,kalok dia juga jualan bakso ogah juga beli ke dia mukaknya judes amat".Dewi berkata dengan suara kecil tapi masih terdengar oleh orang yang ia bicarakan.
"Ngomong apa kamu?",bertanya karna merasa dibicarakan.
"Ehh engak kok kak,emm aku udah boleh masuk gak kak?",tanya Dewi.
"Hemm jangan terlalu banyak membuat onar",menutup pintu pagar.
"Emangnya mukak aku khas orang pembuat onar ya?",sambil bercaka dijendela sekolah.
Di kelas X sastra dan budaya.Seluruh siswa kelas tersebut sudah duduk di bangku mereka masing-masih.Pak aryo wali kelas X sastra dan budaya memasuki ruangan kelas di ikuti siswa baru.Seluruh siswa diruangan kelas berdiri dan memberikan salam kepada pak aryo.Terdengar grasak grusuk dari para siswa membicarakan siswa baru tersebut yang tak lain adalah Dewi.
"Selamat pagi pak",ucap siswa serentak.
"Pagi anak-anak,sebelumnya perkenalkan ini angota baru dikelas kita,silahkan Dewi perkenalkan dirimu",menatap Dewi dan mengangguk.
"Halo pekenalkan nama aku Dewi klaura,panggil aja Dewi,aku murid pindahan dari SMA SUKA CITA salam kenal",Dewi memperkenalkan diri dengan percaya diri dan tersenyum manis.
Para siswapun tampak bersahabat menyambut Dewi sebagai angota baru.
"Baiklah,Dewi kamu bisa duduk di sebelah indah",ucap pak aryo dan mendapat anggukan dari Dewi.
"Hey aku Indah,semoga kita menjadi teman yang baik",kata indah menyambut Dewi.
"Iya pasti dong",jawab Dewi.
Bel istirahat berbunyi,seluruh siswa berlari mencari tujuan utama istirahat,iyap kantin tak terkecuali Dewi dan indah mereka sudah menjadi teman dekat walau baru bertemu karna mereka sama-sama orang yang mudah bergaul.Jalan menuju kantin melewati kelas XII IPA,tanpa sengaja Dewi yang sedang memeriksa uang di saku bajunya menabrak kakel yang mencatatnya tadi di gerbang sekolah.
"Aduhh maaf maaf aku ga..",ucap Dewi sambil berdiri dibantu Indah.
"Kan aku udah bilang jangan sering buat onar",setelah berucap langsung Meningalkan Dewi.
"Buat onar apanya,masak cuman gak sengaja nabrak di bilang buat onar",gerutu Dewi.
Indah yang tadinya haya menyimak,mulai buka suara.
"Ehh wi kamu tau dia siapa?",tanya indah sambil menatap pungung kakel tadi.
"Ohh dia penjaga gerbang sekolah,emangnya napa?"sahut Dewi denangan entengnya.
"Wah wah wah penjaga gerbang?.Orang cerdas,kaya,berbakat kamu bilang penjaga gerbanga?,dia itu Efanno praja siswa kebanggan sekolah ini"kata indah heran
"Efano praja?,kayak pernah denger tapi kapan dan dimana yaa?"ucap Dewi sambil berpikir.
"Yaampun ni bocah,namanya bisa terkenal karana dia itu setiap mewakili sekolah maupun negara dia selalu menang,tentu namanya ada di mana-mana dan dia juga anak orang kaya",Jelas indah kepada dewi.Tapi dewi hanya menanggapi dengan owh ria
didalam pikiran dewi "cerdas dan berbakat ya,aku suka orang cerdas dan berbakat".
Hari-hari dilalui Dewi di SMA BUNGA LESTARI tak tersa sudah tiga bulan dia ada di sana dan tentu saja dia selalu berurusan dengan Efan dan tanpa sadar dia mulai terbiasa dengan Efan hingga dia sadar bahwa dia mencintai Efan.
Tidak seperti biasanya kali ini dewi tidak terlambat lagi.
Efan menjalankan rutinitasnya menjaring siswa-siswa yang mungkin sangat menyayani kasur mereka.
Dewi mendatangi Efan.
"Kak Efan haii",berkata sambil tersenyum.
"Tumben",jawab Efan singkat.
"Udah ga telat salah,giliran telat tambah salah maunya ginama sih",ketus dewi.
Efan bergegas menutup gerbang dan menuju kelasnya,dewi mengekori Efan.
"Kelas kamu di sebelah sana",ucap efan menunjuk ke arah kelas dewi yang berlawanan arah dengan kelasnya.
"Ehh iya,okedeh aku kekelas dulu dahhh",dewi berucap sambil berlari dan melambaikan tangan ke arah Efan.
Saat ini dewi sedang ada dirumahnya,dia mengechat sahabatnya indah melanjutkan curhat tentang Efan yang terpotong di sekolah tadi.Karna dewi sudah cukup lama memantau Efan,dia berniat besok akan mengatakan isi hatinya kepada Efan.
Esok hari di sekolah.
"Aku tidak",ucap Efan dengan tegas.
"Kenapa apakah kak Efan sudah memiliki kekasih?",tanya dewi karna isi hatinya ternyata tidak sama dengan Efan.
"Bukan seperti itu,hanya saja...."melirik dewi sekilas "kau....huhhh lihatlah dirimu cermati buku ini" menyodorkan buku pelanggaran ke pada dewi,tapi tidak dihiraukan,"berapa banyak nama mu ada di sini,aku adalah orang yang disiplin,cerdas,dan berbakat.Tidak etis rasanya jika aku berpacaran dengan wanita sepertimu banyak pelanggaran,tidak memiliki prestasi ataupun bakat",sambil tersenyum merendahkan.
Dewi menunduk dia sangat malu dan marah mendengar ucapan Efan,dia kira Efan adalah orang yang rendah hati tidak sombong meski memiliki muka yang judes.Dewi berlari meninggalkan Efan,dan sejak saat itu Dewi tidak lagi dekat dengan efan dia mulai memperbaiki diri dan akan membalah semua perkataan menyakitkan dari efan.
Saat itu usia Dewi 16 tahun,sebelumnya dia belum pernah berpacaran,dan karna kata-kata efan iya merasa tidak pantas untuk siapa pun.Atau mungkin karna dewi tidak bisa melupakan Efan.Selalu terbayang di benak Dewi "APAKAH AKU TAK PANTAS?"
Kalau ada yang tertarik dengan cerpen ini,mungkin akan aku lanjutkan menjadi novel.Terimkasih😊