Oleh : Reny Rizky Aryati
Aku berpacaran dengan makhluk lain !!!
Bagaimana kisah kami berdua....??? Mari ikuti kisah ku ini...!!!
Di sebuah negeri tinggallah seorang perempuan cantik bernama Fayyana. Dia adalah seorang perempuan yang sangat mandiri dan kuat. Dia berpisah jauh dari keluarganya karena faktor pekerjaan yang mengharuskannya. Fayyana tinggal disebuah apartemen yang cukup dekat dengan pusat kota, dia sengaja memilih tempat itu karena memudahkannya untuk beraktivitas.
"Mesir ?!" kataku heran.
"Iya..., benar, Mesir ?!"
"Apa tidak ada tempat lainnya ?!"
"Aku merekomendasikan tempat itu karena cocok dengan karaktermu ?!" jawab Bertha.
"Karakter ?!"
"Kamu termasuk perempuan yang tangguh dan aku rasa tempat itu bisa menyenangkan hati mu ?!"
"Hufh... ?!"
"Percayalah padaku sobat, aku tidak akan mengecewakan dirimu kali ini ?!"
"Benarkah ?!"
"Tentu saja !!!" " kata Bertha sembari menepuk punggung ku pelan dan dia tersenyum sangat meyakinkan.
Aku mengambil liburan panjang ini selama dua minggu, meski aku bisa berlibur sesuka hatiku tapi itu tidak mungkin karena ayahku akan memarahiku. Maklum, sebagai seorang CEO perusahaan besar aku mempunyai tanggungjawab yang sangat besar pula karena tidaklah mudah buatku untuk menjalankan sebuah perusahaan yang telah diwariskan oleh ayahku.
"Akh !?" aku mengusap rambutku dengan kedua tanganku. "Apa yang direncanakan oleh Bertha kali ini ?!"
Aku melihat ke arah luar bandara dan berdiri termenung. Tidak seorang pun yang menyambut kedatanganku disini, dan aku rasa ini sungguh sangat keterlaluan. Seharusnya pihak hotel sudah menjemputku dan mengantarkan aku sampai disana. Apa aku harus menghubungi pihak hotel dan menyuruh mereka untuk menjemputku di bandara.
Kemudian aku menelpon pihak hotel untuk menjemputku. Tapi tidak ada suara yang menyahut panggilan telepon ku hanya terdengar suara aneh diseberang telepon.
"Hallo, sir !? Hallo !?"
"Brrrrt..brrrrttt..brrrrttt... !!!"
"Hallo ?! Apakah ada orang disana !"
"Brrrtttt....brrrrtttt...brrrrtttt....!?" aku mendengar suara aneh itu lagi.
"Hallo, kenapa tidak ada yang menjawab telepon ku ??? Aku ada di bandara dan aku adalah Fayyana yang telah memesan kamar di hotel anda !? Tolong jawab !?"
"BRRRTTT...BRRRRRTTT....BRRRTTT... !!!!"
"Astaga ? Suara aneh itu lagi !?"
Aku menarik nafasku dalam-dalam dan berusaha untuk tenang. Ini cuma kesalahan saja dan mungkin sinyal telepon disini agak sulit. Aku melihat ke arah telepon genggamku dan mencoba memeriksanya, mungkin ada yang salah dengan telepon milikku ini. Tapi aku sudah mengganti nomerku dengan nomer lokal negara ini. Aku akan menanyakannya kepada passenger service di bandara saja, aku berjalan menghampiri lobi bandara.
Seorang wanita cantik dengan hidung yang mancung terlihat disana, aku lalu mendekat ke arah nya dan menyapanya.
"Hai, Selamat pagi !?"
"Selamat pagi !" jawabnya. "Ada yang bisa saya bantu, nona ?!"
"Saya Fayyana dan saya sedang berlibur di Mesir !"
"Iya....!?"
"Bisakah saya meminta tolong untuk menghubungi pihak hotel untuk menjemputku di bandara !?"
"Tentu, saya akan menelpon pihak hotel untuk menjemput anda, dan tolong tunggu sebentar !"
"Baiklah dan terimakasih !" ucapku.
Aku melihat wanita itu sedang berbicara di telepon dan kemudian dia memberi isyarat padaku. Lalu aku mendekat ke arahnya.
"Bagaimana ??? Apakah ada yang menjawab telepon nya ???" tanyaku penasaran.
"Tadi ada suara seorang pria yang menjawab telepon tapi dia tidak banyak berbicara hanya menjawab "Hallo" dan "Iya" !?"
"Hah ???"
"Maaf nona, hanya itu yang saya bisa lakukan !?"
"Tuhan.... !!!!" pekikku pelan.
"Maaf nona jika anda ingin memesan tempat lainnya untuk menginap saya bisa memesankannya untuk anda ???"
"Saya akan menunggu beberapa jam untuk berpikir lagi, nanti saya akan meminta tolong pada nona untuk memesankan tempat menginap buat saya !"
"Baiklah...!!!" jawab wanita itu. "Silahkan nona untuk duduk di ruang tunggu bandara dulu atau anda ingin menunggu di ruang tunggu VIP agar bisa beristirahat ???"
"Baiklah !" kataku sambil menganggukkan kepalaku.
Tiba-tiba seseorang dari arah belakang menepuk bahuku pelan. Aku terkejut lalu menoleh ke arah belakang dan aku tertegun untuk beberapa saat.
"Selamat datang !!!" seorang pria yang sangat tampan berambut perak sedang tersenyum padaku.
"M-mm...???????"
"Apakah anda benar Nona Fayyana ???"
Aku mengangguk pelan tanpa bersuara sedikitpun dan hanya termangu melihat ke arah sosok pria yang sangat tampan itu yang sedang berdiri di hadapanku ini.
"Perkenalkan nama saya Akins !!! Pihak hotel mengirim saya kemari untuk menjemput anda !!!"
"Aha..ha..ha...!!?" aku hanya bisa menjawabnya seperti itu dan tersenyum kaku.
"Iya...???" tanyanya.
"Iya..., iyaaaa..., mari kita berangkat ???" kataku gugup. "Benarkah dia dari pihak hotel ???" gumamku pelan.
"Benar saya dari pihak hotel dan saya datang secara khusus menjemput anda kemari karena ini merupakan bagian jasa utama dari hotel untuk tamu sepenting nona !"
"Oh, iya.... ???" tanyaku kikuk, ternyata dia bisa mendengar ucapan ku tadi.
Kami berdua memasuki sebuah bangunan yang sangat megah, seorang pelayan hotel menyambut kedatangan kami berdua seraya mengucapkan salam kepada kami.
"Selamat datang !!!"
"Terimakasih !!!" jawab pria itu.
"Apa perlu saya mengantarkan nona ini ke kamar tidurnya, tuan ???"
"Tidak usah, aku yang akan mengantarkannya sendiri dengan aman !" kata pria tampan itu seraya melirik dingin ke arah pelayan hotel tersebut.
"B-baiklah Tuan Akins ?" pelayan hotel itu tampak ketakutan ketika pria yang sangat tampan itu menatap ke arahnya.
"Mari, Nona Fayyana ! Saya akan mengantarkan anda ke kamar tidur nona !?"
"Terimakasih...???"
"Panggil saja saya Akins !!!"
"Baiklah, Akins. Terimakasih banyak telah membantu ku !"
"Maaf tadi saya terlambat datang menjemput anda di bandara karena jalanan di kota menuju bandara agak macet."
"Iya, saya mengerti !? Tapi saya agak khawatir tadi...???"
"Khawatir ??? Kenapa ???" tanyanya lembut seraya menatapku teduh.
"Aku sempat khawatir tadi jika tidak ada orang yang menjemputku karena aku tidak tahu harus bagaimana tinggal di Mesir ini ???"
"Tenanglah, nona...!?" jawabnya sambil tersenyum lembut ke arahku.
"Aku benar-benar sangat ketakutan tadi....???" tiba-tiba pria yang sangat tampan itu mengusap lembut pipiku dan membuatku terkejut.
"Kamu tidak perlu takut lagi karena ada aku sekarang di sisimu dan selalu bersama mu...!!!"
"A-apa...!???" aku terperangah mendengar ucapan pria itu.
"Aku bahkan bisa mengabulkan semua permintaan mu padaku...!?"
"A-apa...????" dia tersenyum padaku dan membuka pintu kamarku.
"Selamat datang, Fayyana..."
"Eh...???"
Aku menoleh ke arah kamar tidur hotel yang telah terbuka kemudian kembali menoleh ke arah pria yang sangat tampan itu.
"Kemana dia...???" aku tidak menemukan pria yang sangat tampan itu, dia menghilang.
Benar-benar sangat mengejutkan, pria berambut perak itu tiba-tiba datang dan dia juga tiba-tiba pergi menghilang tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Memberi salam kepada ku juga tidak, apakah dia bisa menghilang sewaktu-waktu.
Akins...!? nama pria berambut perak itu, wajahnya sangat tampan dan setiap ucapan yang dia katakan padaku mampu menyihir diriku apalagi jika saat melihat ke dalam matanya aku merasa tubuhku hilang kendali dan tersihir oleh tatapan nya yang teduh.
"Ahhhhhh.....!!!!" aku berseru senang seraya menghempaskan badanku keatas tempat tidur.
Hotel ini lumayan mewah dan modern, tapi nuansa Timur Tengah tidak terlalu banyak mendominasi interior hotel ini, hanya dinding dan ranjang tidurnya saja yang berunsur Mesir.
"Hmmmmm...... ?????" Aku memejamkan kedua mataku dan menghela nafasku. Rasa lelah setelah perjalanan jauh lewat udara yang mendera sedari tadi sudah tidak aku rasakan lagi saat aku membaringkan tubuhku diatas tempat tidur ini.
Tak terasa malam telah larut dan Fayyana masih tertidur lelap karena kelelahan.Terdengar sayup-sayup suara pintu kamar diketuk sebanyak tiga kali dan terdengar suara memanggil.
"Fayyana..., Fayyana....!????"
Tiba-tiba pintu kamar terbuka sendiri dan muncul hembusan angin menerpa seluruh ruangan kamar tidur hotel ini.
"PLAAAAAASKKKKKKH....!!!!" Suara angin berhembus. "Wuuuuuussssshhhhhh.....!!!!"
"Fayyana...!!! Fayyana....!!!"
Aku merasakan seseorang mengusap wajahku lembut dan terdengar suara memanggil namaku.
"Siapakah itu....???" tanyaku masih dengan mata terpejam.
"Fayyana...!!! Bangun....!!!"
"Hmmmmm....???"
"Bangun...., sayangku....!!!"
"Mmmmm...., siapa....????" tanyaku seraya menggeliat dan membuka kedua mataku perlahan-lahan.
"Selamat Malam, sayang.....!?"
"Selamat M-mm....?!" aku terkejut ketika melihat sosok dihadapanku sekarang. "Akins !?"
"Selamat Datang di negeri ku ini, sayangku !?" ucapnya sembari memelukku erat. "Aku sudah lama menunggu dirimu selama ini !!!"
"I-iya...???" jawabku yang tersihir oleh perlakuannya yang lembut kepadaku.
Sejak itu, aku dan Akins menghabiskan hari-hari bersama dan aku merasa semakin dekat dengan Akins. Kami berjalan-jalan ke seluruh kota dan terkadang Akins menghadiahkan bermacam-macam kado untukku, baik itu perhiasan atau gaun yang indah. Anehnya, aku menikmati perlakuan Akins itu. Bahkan aku yang biasanya sangat rasional dan tegas tiba-tiba berubah jika berhadapan dengan Akins.
Suatu hari di sebuah restoran di dalam hotel, Akins menyatakan perasaannya kepadaku. Dia memberiku sebuah cincin bermata permata yang sangat indah.
"Maukah kamu menerima perasaan cintaku ini, Fayyana ???"
"Akins ???"
"Aku ingin kamu menjadi kekasih ku, Fayyana !?"
"Akins..., a-aku...???"
"Aku sangat mencintaimu dan aku sudah lama menunggu kedatangan mu selama ini, Fayyana !?" kata Akins sambil menatapku dengan penuh harap.
"Akh...???" aku hanya bisa mejerit pelan. "Akins...??? Ini terlalu cepat Akins ???" sambungku seraya menutupi wajahku yang memerah.
Tiba-tiba Akins memelukku erat dan mencium ku lembut. Aku sangat kaget melihat perlakuan Akins yang mendadak itu. Aku berusaha melepaskan pelukan Akins. Lalu menatap ke arahnya dengan perasaan yang bercampur aduk, bagaimana ini ???
Aku berlari menghindarinya tetapi Akins menarik diriku dan memelukku erat. Aku hanya bisa terdiam tanpa bergerak sedikitpun didalam pelukannya.
"Jangan pergi, Fayyana !???" ucapnya lirih.
"Akins...???" batinku.
"Aku tidak akan pernah bisa kehilangan dirimu sayangku....???" ucap Akins gemetar. "Aku sangat mencintaimu, Fayyana !!!"
"Akins, aku juga menyukai mu tapi aku harus kembali ke negaraku karena masa liburan ku akan segera habis !"
"Aku tidak peduli Fayyana!!! Aku bisa bersama mu !!!" Akins memelukku erat dan menciumku lagi.
"Apakah kamu mencintai ku Fayyana ???? Tapi, itu tidak perlu karena aku mampu membuat mu mencintai ku !!!" Aku tertawa kecil ketika mendengarnya, dia begitu percaya diri. "Kenapa kamu tertawa ???"
"Tidak, tidak apa-apa...., aku sangat senang mendengar ucapan mu itu !"
"Benarkah ???"
"Iya, aku sangat menyukainya bagaimana bisa aku menolak mu jika sudah seperti ini ???" kataku sambil tersenyum.
"Maksudmu ???" tanyanya. "Ahk, aku tidak peduli !!! Sekarang kamu sudah menjadi kekasih ku, miliku, Fayyana !!!" sambungnya seraya memeluk diriku.
Sepanjang malam kami menghabiskan waktu kami direstoran ini hanya berdua dengan mesra dan penuh cinta, suasana malam ini benar-benar sangat romantis.
Akins memperlakukan diriku dengan sangat lembut sesekali dia mengusap kepalaku dan menciumku. Aku sangat bahagia saat ini tapi jika teringat waktu liburanku hampir habis tiba-tiba aku merasa sangat sedih harus meninggalkan Akins seorang diri di sini. Apakah hubungan ini bisa kami lalui jika jarak yang sangat jauh memisahkan kami berdua.
"Selamat malam sayangku !!!" ucapnya seraya mengecup keningku lembut.
"Selamat malam, Akins...!!!" jawabku. "Terimakasih untuk makan malamnya !!!"
"Selamat beristirahat Fayyana !?"
Aku melihat pria tampan itu menutup pintu kamar tidurku pelan-pelan. Aku hanya berdiri terpaku melihat ke arah pintu kamar yang tertutup rapat.
"Apakah kamu akan menyembunyikan identitas aslimu darinya, Akins ???" suara seorang pria tiba-tiba terdengar dari arah belakang Akins.
"Itu bukan urusanmu !?" sahut Akins sembari menolehkan kepalanya.
"Tidakkah kamu merasa sangat kasihan dengan perempuan cantik itu, Akins ???"
"Aku mencintainya !!!"
"Akins !!! Dunia kita berbeda dan sangat berbeda !!! Kita bukan manusia Akins !!!" teriak pria itu pada Akins.
"Tutup Mulutmu !!!"
"Sadarlah Akins !!!" teriak pria itu lagi dengan sangat kerasnya.
"Tutup Mulutmu Matthew !!!" kata Akins sambil melayangkan tinjunya ke arah pria itu. "Jika tidak...???"
"Apa ??? Kamu akan menghancurkan diriku ??? Sadarlah..., kita bukan manusia Akins !?" ucap pria itu menyeringai. "Kita ini Jin Tomang !!!"
"Tutup Mulutmu !!!"
"Ha...Ha...Ha...Ha...!!!" pria bernama Matthew tertawa keras.
"BRAAAAAAAKKKK....!!!!"
"Pukullah aku sepuasnya jika itu mampu membuatmu Puaaaaassss !!! Akiiiins !!!!" teriak pria itu yang tergeletak di lantai tak berdaya.
"Matthew !!!! Tutup Mulutmu !!!!" teriak Akins marah.
"Hentikan !!!" terdengar suara perempuan berteriak.
"Fayyana... ???" Akins menoleh ke arah suara tersebut dan dia terkejut melihat ke arah perempuan cantik itu yang tengah berdiri didepannya.
"A-akinsss...!!!" kataku sambil menangis perih.
"Fayyana ???"
"Akins... ???"
"Eh....????!"
"Apakah yang dia katakan itu benar ???" tanyaku.
"A-aaku...???" Akins menggelengkan kepalanya bingung.
"AKINS !!!" jeritku pedih.
"I-iya.....???" jawab Akins sambil menundukkan kepalanya.
"Apa itu benar Akins ???" tanyaku terisak dan aku melihat pria berambut perak itu menganggukkan kepalanya pelan.
"Aku memang seorang jin dan aku adalah seorang raja dari bangsa jin, Fayyana !?" ucap Akins lesu seraya menatapku teduh.
"Oh Tidak ???" aku hanya bisa menangis perih.
"Tapi aku sangat mencintaimu Fayyana !!!"
"Kenapa k-kamu membohongiku Akins ???" tanyaku sambil menatapnya dengan pandangan kosong.
"Aku tidak membohongi dirimu..., aku...???"
"Cukup !!! Cukup Akins !!! Aku tidak ingin mendengar mu !!! Kamu Jahat !!!" teriakku seraya berlari dan tanpa aku sadari aku berlari menuju balkon hotel dan aku tidak merasakan jika aku terjatuh dari balkon.
"FAYYANA AAA.... !!!"
Aku melihat pria berambut perak itu terbang kearahku dan meraihku kedalam pelukannya saat aku merasakan tubuhku melayang jatuh dari lantai atas hotel yang sangat tinggi. Aku hanya memejamkan kedua mataku dan aku berharap ini semua hanya mimpi.
"Akiiiinsss...!!!" tanpa sadar aku memanggil nama nya didalam hatiku.
Meskipun kita berbeda dunia tapi kamu telah memberiku hari-hari yang sangat indah dan tak terlupakan, jika aku bisa memilih...aku ingin kamu menjadi seorang manusia seperti diriku...
"Aku mencintaimu, Akins...!!!"
"WUUUUSSSSHHH...!!!"
"Fayyana !?"
Aku melihat Akins memelukku erat dan tersenyum padaku dan berkata, "Kita akan selalu bersama Fayyana dan kita tidak akan pernah terpisahkan !!!"
"Akins...!!!"
"Aku mencintaimu, Fayyana !?"
"Akins...!?"
"Fayyana... ?!" kata Akins pelan. "Jangan pergi dariku Fayyana !!!"
"Akins...!?"
"Tetaplah disampingku Fayyana !!!"
Aku melihat tubuh kami melayang diudara saling berpelukan dan tiba-tiba tubuh kami menghilang perlahan-lahan dari tempat ini, meninggalkan bangunan hotel yang megah itu.