Prince of Wolf
Oleh Sept
Bagian 2
Bulan purnama terlihat indah dari dalam ruangan nampak jelas menggantung di atas awan yang gelap. Sepasang mata memperhatikan dari tempatnya berdiri. Menatap ke luar, melihat hutan terlarang dari kejauhan, hutan yang kini dikepung api yang membara.
Edward kemudian berbalik, ia kini dalam sosok pria dewasa yang mempesona. Tubuhnya yang kekar perlahan melangkah mendekati ranjang besar yang megah. Dalam gelap, ia terus berjalan. Manusia srigala tersebut kemudian menyentuh punggung seorang gadis yang kini ia claim sebagai pengantinnya.
Amora, gadis itu ketika membuka mata nanti, akan mendapat status baru. Dia akan menjadi ratu di kastil tua itu. Menjadi pendamping Edward yang selama ini mencari pasangan jiwanya. Seorang gadis suci, berasal dari keturunan bangsa manusia. Edward akan mengubah takdir Amora mulai dari sekarang.
***
Pagi hari
Sinar matahari yang hangat, masuk menerobos jendela yang terbuka lebar. Amora yang masih terlelap, mengerjap. Tangannya bergerak-gerak, kemudian perlahan mata Amora terbuka.
Blakkkk ...
Saat matanya terbuka, Amora merasakan keterkejutan yang sangat luar biasa. Ia pikir semalam ia sedang bermimpi. Tentang perkawinan dengan seekor manusia srigala.
Seperti orang bingung, Amora menatap sekeliling. Ia memindai apa saja yang ia lihat. Sebuah ruangan asing dengan ornament yang terlihat sangat tua tapi terawat.
"Bukan mimpi!" ucapnya pada diri sendiri.
Amora pun beranjak, ia ingin tahu di mana dirinya sekarang. Belum juga turun, baru bergerak sedikit, tiba-tiba seluruh tubuhnya terasa sakit.
Bola matanya berputar, Amora mencoba memutar kenangan semalam. Gadis itu kemudian beringsut, merasa ketakutan. Bayangan kejadian semalam, terlihat jelas di pelupuk mata.
Amora yang gelisah, menarik kain lebar yang ada di bawahnya. Itu adalah gorden semalam yang Edward kenakan. Semua kejadian semakin jelas, itu bukan mimpi.
Tap tap tap ...
Terdengar derap langkah, tenang dan menakutkan.
Bukan manusia, tetapi hewan berkaki empat. Seketika, Amora beringsut. Ia mundur dengan cepat hingga menyentuh sandaran ranjang.
"Jangan mendekat!" teriak Amora yang sangat ketakutan saat srigala abu-abu itu mendekati dirinya.
"Tolong .... Tolong!" teriak Amora kencang. Ia sangat panik saat srigala malah melompat tepat di depannya. Srigala itu naik di atas ranjang dan menyeringai. Sungguh membuat jantung Amora berdetak lebih cepat.
Di luar sana, di luar kamar.
Para pelayan hanya menunduk, apalagi tuan Smit. Ia meminta para penjaga menjaga jarak. Agar tidak ada yang mendengar apa yang terjadi di dalam kamar itu. Seolah tuan Smit meminta semuanya menjadi tuliii.
"Pergi!" Amora melempar apapun yang ia pegang. Ia lempar tepat ke tubuh srigala.
Edward tidak gentar, ia malah semakin maju, tidak peduli pada pengantinnya yang sangat ketakutan itu.
BUKKKKK ...
Semua apapun itu, Amora lempar kembali. Hingga yang terakhir, mengenai mata srigala. Membuat srigala itu kembali berdarah.
Edward memperlihatkan taringnya, membuat Amora semakin mundur panik ketakutan. Padahal, ia sudah tidak bisa bergerak kemana-mana. Amora sudah terjebak dan tidak bisa lari lagi.
Dan saat tidak ada jalan untuk kabur, Amora mencoba melakukan serangan. Saat ia akan memukul srigala itu, tiba-tiba tangannya langsung ditangkap oleh Edward. Srigala itu berubah seketika saat tangan Amora hendak memukulnya.
Dengan sorot mata beningnya yang sangat tajam, Edward menatap Amora dengan intense. Tanpa kedip, ia tatap Amora dengan kuat.
Sedangkan Amora, saat melihat Edward berubah untuk kedua kalinya, kepalanya tiba-tiba dipenuhi kejadian semalam. Gadis itu menelan ludah, apalagi sosok srigala itu kini tanpa apapun. Ditambah lagi, Edward malah mendekatkan wajahnya. Hembusan napas hangat itu kembali menghipnotis Amora.
Seolah terbawa arus, Amora luluh saat Edward kembali membawanya mencicipi aroma nirvana.
Ada versi novelnya ya. cukup klik profile Sept.
Dan ada 17 novel lainnya yang sudah Publis.