AKU HAMIL
Bak disambar petir di siang bolong,air mataku luruh seiring tubuh ini yang juga ikut merosot di dinding kamar mandi. Betapa tidak ,aku melihat ada dua garis biru di benda kecil yang disebut tespack.
Hati ku kian koyak saat kembali teringat jika kekasih ku Aendru pria blasteran yang kini sudah menjadi mantan akan menikah esok hari,ia tega memutus kan hubungan kita begitu saja demi membahagiakan kedua orang tua nya,dan menikahi gadis pilihan orangtuanya.
Ya Tuhan... maafkan aku karena telah berdosa melakukan itu ,aku benar-benar khilaf malam itu .Dan apa yang harus aku lakukan sekarang?
Menggugurkan kandungan ini....tentu tidak,aku tak ingin menambah dosa dengan membunuh darah daging ku, janin ini berhak hidup.
Lalu apakah aku harus menuntut pertanggung jawaban pada nya ? atau mengacaukan pesta pernikahan nya?..juga tidak , aku tak punya cukup nyali untuk itu.
Mereka orang berada sedangkan aku ,hanya anak yatim piatu sederhana. Tak mungkin mereka akan percaya padaku .
Ku usap bulir bening yang terus saja berjatuhan,aku harus kuat ,ya ....demi janin di dalam perut ku aku harus kuat .
***
Hari ini ku kuatkan hati ku,meski langkah kaki gamang tetap aku harus terlihat baik-baik saja. Aku berjalan di atas karpet merah beriringan dengan para tamu lain yang akan mengucap kan selamat pada pasangan pengantin baru yang berdiri menyalami tamu di pelaminan.
Dengan membawa sebuah kado kecil ,aku tahan gejolak di dada yang membuat sesak ,pandangan mata yang mengabur seiring dengan menggenang nya air mata di pelupuk mata, namun ku tahan sekuat tenaga agar tak sampai jatuh ,hingga membuat mereka beranggapan jika aku lemah.
Hingga akhirnya aku berada tepat di hadapan nya ,Ya Tuhan...sakit sekali rasanya.... dulu ini adalah impian kita ,namun bersama gadis lain lah ia bersanding di pelaminan, hancur,sakit ,perih ingin rasanya aku berteriak saat ini,namun tak mungkin ku lakukan .
Ku hela nafas lalu ku ulurkan tangan ku seraya berucap
"selamat ya Dru.... semoga pernikahan kalian bahagia,ini ada hadiah kecil dariku,jangan lihat bentuk dan berapa harganya, terdapat banyak makna dalam benda ini,sekali lagi selamat" ucap ku dengan bibir bergetar menahan isakan yang mungkin akan keluar,sebab rasa ku sudah tak tahan dengan gejolak di hati yang membuat ku sesak.
Sebuah tespack bergaris dua menjadi hadiah pernikahan nya,bukan ingin membuat pernikahan mereka ribut ,hanya saja aku ingin memberi tahu nya ,jika aku tengah mengandung anak nya ,namun aku juga meminta pada nya untuk tak mencari ku ,lewat surat yang ku letakkan juga bersama tespack itu ,biarlah luka ini aku saja yang jalani .
Seiring langkah ku yang menjauh ku usap bulir air mata yang tak ingin berhenti menetes , dengan segudang doa di hati,ku usap perut rata ku seraya berucap lirih
"ibu sayang kamu nak, berjanji lah kamu harus hidup bahagia meski tanpa sosok ayah , ibu akan menjadi ibu sekaligus ayah buat mu, kita harus kuat nak"
Aku tak perduli orang akan beranggapan apa tentang ku yang hamil tanpa menikah ,juga suami , aku hanya ingin bahagia bersama anak ku .