Di malam pernikahan mantan pacar, aku hamil. Tespek yang berada di wastafel menunjukan dua garis merah.
Terpaksa aku membeli alat tes kehamilan karena sejak kemarin tubuhku menunjukkan gejala awal kehamilan atau yang dikenal dengan morning sickness. Mulai dari pusing, mual parah sampai muntah, bahkan mata seakan tidak bisa kompromi ingin selalu terpejam. Ditambah siklus bulanan yang ternyata belum kunjung datang.
Teringat surat undangan pernikahan dari mantanku, dimana akan dilangsungkan besok. Entah harus senang atau sedih berada disituasi ini.
Tiba-tiba pintu kamar mandi dibuka, "Gimana? Apa hasilnya?" Aku langsung menunjukan benda pipih panjang dengan dua garis merah. Seketika pria dihadapanku memelukku erat.
"Terima kasih sayang," ucapnya. Ya, pria yang baru saja memelukku adalah suamiku, ayah dari anak yang sedang aku kandung. "Kamu istirahat, tidak boleh capek. Tak usahlah hadir diresepsi mantanmu itu," ucapnya lagi.
Aku sangat senang, bahagia dan luar biasa gembira dengan kenyataan kehamilan ini. Tapi sedih karena tidak bisa hadir diresepsi mantanku. Padahal aku sudah mempersiapkan busana terbaik termasuk kado untuk mereka. Yah, sekedar pamer kemesraan kalau aku sudah sangat bahagia hidup tanpanya karena aku bukan jodohnya.
Mantan ke laut aje,,, (maret 2022)