" sepatunya mana ya ? ...aahhh aku lupa nyimpen *sambil berlari kesana kesini mencarinya* ..aku bener bener lupaaaa "
kelas 12 di Sekolah SMA PRIMA
Rejaly yang tengah mencari dimana sepatunya itu dengan tergesa gesa.
Tak lama setelah itu..
" kak..." dengan santai adiknya datang menghampiri.
" apa ?..." sambil diem dan berpikir mencoba untuk mengingatnya .
Adiknya menghampirinya dan berkata..
" kakak menyimpannya di ujung pintu dan selalu lupa seperti ini .."
Rejali yang hanya bisa tersenyum sambil mengambil sepatunya dan secepatnya pergi ke sekolah karena sudah kesiangan juga.
" nanti kak jali bawain cilok ya " berlari menelusuri gang dan menunggu angkot datang untuk menuju ke sekolahnya.
Tak terlalu lama terlihat ada rombongan kelas 12 B berjalan melewatinya dan salah satunya itu mereka yang selalu menjadi pusat perhatian di sekolah.
Namanya Rendi dan teman temannya,..sambil mengendarai sepeda motor dengan beramai ramai menuju sekolah.
Saat itu baru pertama kalinya juga mereka bertemu karena Rendi sangat sibuk kumpul dengan teman teman yang lainnya dan untuk masalah pacaran...Nanti juga dapet ..
Saat bersamaan pula macet yang membuat rombongannya Rendi berhenti tepat di depannya Rejaly,..tentu aja itu membuat Rejaly deg degan apalagi ngeliat ada banyak laki laki kan jadi gimana gitu..
Rejaly melangkahkan kakinya dengan cepat dan tak sengaja Rendi seperti mengenalinya jika dia satu sekolah juga dengannya.
" satu sekolah kan ? .." tanya Rendi sambil melihat kearahnya Rejaly .
" iya.." jawabnya sambil melihat ke arah lain.
" bareng aja..lagi pula belakang kosong " sambil mengarah ke belakang motor.
Awalnya Rejaly ingin sekali menolaknya tapi waktu mepet banget apalagi ini udah jam 7 an dan kemungkinan kelasnya udah di mulai.
Mau gak mau Rejaly ikut dengan ajakannya dan tak lama kemudian merekapun sampai di Sekolah SMA PRIMA.
Meskipun jadi pusat perhatian ya...mau gimana lagi..
Rejaly turun dari motornya dan mengatakan terima kasih karena sudah mengajaknya bersama dan membonceng sepeda motor miliknya,.. Rendi hanya tersenyum kecil.
" iya..sama sama,... nama kamu Rejaly ya ?.." Tanyanya sambil menggaruk kepalanya
( kan di situ udah di tulis nama Rejaly kenapa nanya lagi coba ??...) Rendi jadi salting saat mengatakannya.
Rejaly tersenyum kecil sambil melihatnya karena lucu,..dia gak mengira jika Rendi yang mereka maksud itu galak atau seram jahat gitulah...
nyatanya ... dia malah bertingkah aneh di depannya..
" Iya,..namaku Rejaly " Ujarnya sambil melihat tersenyum.
" namanya cantik,..kayak orangnya.."
eh...Rendi tak sengaja mengatakan isi hatinya cepat di depannya yang membuat wajahnya merah karena gugup.
Rejaly hanya terdiam karena dia juga bingung harus mengatakan apa jika ada seseorang yang berkata jika dia cantik atau hal lainnya..
" a..aku masuk ke kelas,...terima kasih .." Rejaly pergi dengan cepat meninggalkan Rendi di parkiran sekolahnya.
Di kelas...
Jantung berdegup kencang dan rasanya aneh banget,...padahal mau lulus kenapa harus kayak gini coba,..eh...jangan jangan dia cuman gombal aja.
Pikirnya Rejaly sambil mencatat beberapa tugas yang tertulis di papan tulis.
singkatnya..
Bel pulang sekolah berbunyi dan seluruh siswa berhamburan keluar untuk pulang.
Terlihat di gerbang sekolah ada Rendi dan teman temannya yang sedang berkumpul disana..
( ngapain mereka ?...apa gak menghalangi jalan ?...)
Rejaly terus berjalan dan melewati mereka dengan santainya,..hingga sesuatu menahan tangannya.
" tunggu .." panggil Rendi menahan tangan kirinya.
Rejaly terkejut dan menghempaskannya kencang yang membuat semua murid di sekolah itu melihatnya sambil berbisik bisik membicarakannya..
" maaf ,...aku cuman .." Rendi menjadi merasa bersalah karena perilakunya .
Rejaly yang sensitive dengan orang orang yang melihat kearahnya sambil berbisik bisik seolah olah dia sudah melakukan hal yang salah dan membuat semua murid disana membicarakan tentangnya.
Rendi yang mengetahui hal itu berteriak tegas agar mereka segera pergi dan menjauh..
" Apa luh liat liat !!!! mau gue hajar !!! " terlihat perubahannya benar benar membuat suasanan menjadi panik karena Rendi sudah bertingkah.
Rejaly yang mundur perlahan karena di buat takut olehnya,...Rendi yang menahan tangannya dan langsung meminta maaf..
" aku minta maaf..aku cuman mau kita dekat dan akrab aja,..gak ada maksud lainnya kok ."
Rejaly memang agak sensitive dengan laki laki karena dia juga harus waspada untuk bisa menjaga dirinya sendiri.
Rejaly hanya terdiam sambil berpikir,..kenapa selalu sulit untuk mengatakan sesuatu sih ....ini udah 2 kali terjadi.
Rendi berkata kepada teman temannya untuk menjaga jarak dengan Rejaly dan juga melindunginya,..kalau tidak mereka akan kena akibatnya karena amarahnya.
Dengan perlahan Rendi berhasil meluluhkan hati Rejaly dan mereka pun tidak tegang atau gugup saat mereka berbicara atau menyapa sekali pun.
Rendi mengantarkan Rejaly dengan aman sampai kerumahnya dan terlihat di sisi jalan ada tukang cilok,..ya mereka pun mau gak mau harus berhenti karena ini adalah kemauan dari Rejaly.
singkatnya ...
waktu terus berlanjut dan mereka pun semakin dekat dan dekat,..bahkan bicara pun lancar tanpa adanya rasa takut atau tegang di dalam diri mereka masing masing.
semester ll
Rendi mengatakan perasaannya sambil membawakan coklat yang banyak di sukai oleh banyaknya orang,..meskipun agak mahal ya..kalau buat orang yang di suka apapun pasti di lakukan.
Dan hari itu pun mereka berpacaran bahkan hubungan mereka aman tanpa ada orang orang yang tahu tentang hubungan mereka nyatanya seperti apa.
Meskipun ini masih rahasia Rendi selalu memberikan perhatian nya pada Rejaly sendiri ataupun di depan orang banyak,di sekolah bahkan di depan teman temannya..
Sayangnya hubungan mereka di ketahui oleh salah satu siswi yang tak sengaja memergoki Rejaly dan Rendi sedang berduaan di belakang sekolah dan tampaknya mereka sedang bergandengan tangan..
Tak lama setelah itu rumorpun menyebar begitu luasnya sampai seluruh sekolah tahu jika Rendi selaku Ketua Gang di kelasnya yang banyak di ketahui oleh semua murid sudah memiliki seorang kekasih dan mereka pun dengan sendirinya mengarah ke Rejaly,.karena setiap saat dan waktu mereka selalu bersama setiap saat.
Di dalam kelas Rejaly seperti di asingkan di kelasnya dan mereka sempet mengatai hal buruk tentang Rejaly yang membuat Rejaly kesal karena cibiran mereka yang asal asalan.
" bener bener gak nyangka ya,... kok bisa bisanya hubungan kalian itu di tutupi rapat rapat..kenapa takut ketahuan ya..." ucap salah satu siswi ke arahnya..
" Rejaly,..padahal kamu sukakan sama Dimas,...kok sekarang malah pacaran sama Ketua Gang sih ?.." ucapnya mereka sambil memainkan rambutnya Rejaly.
Rejaly kesal karena tingkah laku dan nada dari ucapan mereka seperti sedang menindasnya.
" dari kapan ya aku suka sama Dimas ?..." balas Rejaly sambil menatap tajam ke arah mereka.
Mereka membawa Dimas kearahnya Rejaly dan mendorong keras ke arahnya.
" haha..tuh kan,..kalau gak suka kenapa gak menghindar ?..."
Rejaly kesal dan tak sengaja mendorong Dimas kencang.
Dimas marah merasa seperti di permalukan olehnya, dia pun mendorong Rejaly kembali dengan keras sampai terjatuh dan mereka pun yang tahu hanya melihat dan menyaksikan saja tanpa membantu sedikitpun.
Rejaly berdiri dengan menahan tangisannya dan berkata ke arah mereka...
" memangnya kalau aku pacaran sama Rendi kenapa ??!!! ..iri karena gak bisa pacaran sama dia !!!! " dengan nada kesal ke arahnya.
" Iri ?...ngapain aku iri,..buang buang waktu aja "
" Terus !!! ngapain luh ngurusin hidup gue ?!!! mau pacaran sama siapa aja lah ngapain luh yang repot !!!! "
" sifat aslinya keluar juga ya ...."
" maksudnya apa ??!!! .." Ucap Rejaly kesal kearahnya.
" YA LUH HARUS PUTUS SAMA DIA !!! "
" putus,...gak segampang itu ! " ujar Rejaly dengan menatapnya Tajam
" Rendi itu gak pantes punya pacar kayak loh,...lagipula mana mungkin Rendi bisa suka sama cewek kayak loh !!!!..."
" hey Luna yang ada loh yang bener bener gak pantes sama Rendi,..di lihat dari tingkahnya aja udah Perusak kayak gini !!! "
Luna kesal dengan ucapannya Rejaly dan mendorongnya keras,..Rejaly pun mendorongnya balik karena gak terima dan tak lama guru pun datang melerai mereka berdua...
Mereka di panggil dan di beri hukuman pastinya.
Tak lama dari itu Rendi menghampiri Rejaly dan membantu hukumannya.
" maaf,..aku gak sempet datang waktu kamu lagi ada masalah kayak tadi.."
Rejaly hanya diam dan tak mengatakan apa apa .
Terlihat Luna datang menghampiri Rejaly dan tak tahu jika Rendi pun ada disana juga..
" Bukannya kerja malah diem aja !!!!! " ucap Luna kesal.
Rendi pun melihat kearahnya dan mendekatinya.
" luh apain cewek gue ?!!! mau gue hajar !!! ..." Ucap Rendi mengancamnya.
" kasar banget sih jadi cowok,..jadi cowok itu.."
" kalau luh bisa jaga sikapluh sama cewe gue,..gue bakal sopan dan menghargai luh !!!! paham dasar cewek sinting !!! " setelah itu Rendi pergi dan membantu kembali Rejaly...
" kamu jangan kasar kayak gitu,...dia kan cewek " ujar Rejaly dengan wajah cemas
" kamu itu ngapain mikirin orang licik kayak dia,..jangan terlalu baik sama orang orang kayak mereka.." ucap Rendi menatapnya
" tapi.."
" Rejaly,..aku disini dan aku gak bakalan lagi membiarkan kamu dalam keadaan yang seperti lagi,..aku janji.." sambil menunjukan janji kelingkingnya
" apaa sih kayak anak kecil aja "
" mana jari kamu ?...aku janji dan gak bakal ingkar .."
" Rendi .."
" iya sayang.."
wajah Rejaly memerah karena ucapannya dan merekapun saling menyatukan jari kelingkingnya dan saling tertawa setelah itu.
beberapa saat kemudia Rejaly dan yang lainnya sudah pulang,...Tinggal Rendi yang sedang menunggu di Gang kecil dimana selalu di lewati oleh Dimas setiap saat.
Hari itu di waktu yang sama di mana teman temannya Rendi menunggu sambil memeriksa ponselnya,..dan tak lama kemudian Dimas pun berjalan dan dengan cepat teman temannya Rendi menyeretnya keujung dengan kasar.
" ada apa ini ???..." ucap Dimas ketakutan
Rendi datang menghampirinya dan menarik kerah bajunya lalu mendorongnya dengan keras,..sama dengan cara dia mendorong Rejaly dengan keras hingga jatuh ke lantai.
Dimas berteriak karena takut di pukul oleh teman temannya.
" gak usah takut,..mereka cuman liat aja,..sakit ?.."
Dimas melihat kesana kesini sambil mengangguk dan berusaha untuk kabur,..tetapi Rendi menarik kakinya dan menendang perutnya keras.
Dimas merintih kesakitan dan memohon ampun untuk tidak di pukul lagi.
" luh tahu salah luh dimana ?!!! " ucap emosi Rendi dengan nada tinggi kearahnya.
" sa...saya tahu,.."
" apa ??!!! Hah !!! jawab yang bener !!!!! "
" iya...iya..maaf karena udah mendorong Rejaly .."
Rendi memukul wajahnya keras sampai berdarah.
" Sekali lagi gue dengar nama pacar gue luh sebut,..gue gak segan bakal pukul luh dimanapun itu !!!!! "
Tak lama dalam perbincangan mereka selasai Rendi dan lainnya meninggalkan Dimas terkapar di ujung Gang itu.
esok harinya semuanya tampak biasa aja dan tidak jauh berbeda seperti sebelumnya..
bahkan Rendi juga sempat menunggu di depan gang rumahnya Rejaly untuk bisa berangkat bareng ke sekolah.
Hari itu tampaknya Dimas tidak masuk sekolah dan waktu istirahatpun tiba.
Tak terduga seseorang dari luar sekolah datang dengan membawa gerombolannya menuju sekolah SMA PRIMA,..dan mereka pun berjalan ke arah lapangan sekolah sambil berteriak nama Rendi untik keluar sekarang .
Rendi keluar bersama teman temanya dan mereka bertanya " ada apa ya mencari saya ? .." ..
" jadi luh yang namanya Rendi !!! "
Mereka menghajar Rendi habis habisan dan teman temannya pun ikut membantu dan mereka saling menghajar satu sama lain,..bahkan para guru pun turun tangan karena keributan itu,..sayangnya mereka sangat brutal dan sangat keras para Guru sudah kewalahan hingga mereka beransumsi untuk menghubungi polisi.
Tapi sayang nya banyak dari mereka yang tidak setuju karena takut akan mencemarkan nama baik sekolah.
Tak beberapa lama karena Rendi dan yang lainnya pun sudah tidak bisa bertarung lagi karena di kroyok membuat Rendi tumbang dan tak bisa melakukan apapun lagi,...Rejaly dengan cepat berlari kearahnya dan memanggil namanya juga membantunya berdiri.
salah satu orang yang menghajar Rendi melihat kearahnya dan menunjuk ke arah wanita yang berada di samping Rendi dan mereka yakin jika dia adalah pacarnya.
beberapa hari kemudia setelah kejadian itu Rejaly merawat Rendi di kamarnya dengan izin ortu juga dan akhirnya Rejaly bisa datang untuk menjenguknya.
1 bulan kemudian...
Rendi sudah baik baik saja dan hari pun berjalan dengan lancar tanpa adanya masalah..
sayangnya Rejaly tidak masuk sekolah hari ini dan Rendi pun datang berkunjung ke rumahnya..
Namun anehnya mereka mengatakan jika Rejaly sekolah dan pagi pun dia sudah berangkat ke sekolah.
Rendi berusaha untuk menenangkan mereka dan segera mencari Rejaky dengan cepat.
Singkatnya...
Rendi sudah mengetahui kemana Rejaly pergi dan bagaimana keadaanya...
Hal ini membuat Rendi mendidih emosi karena Rejaly berada di tangan para gerombolan yang waktu itu datang dan menghajarnya.
Rendi memanggil semua teman teman dan juga anak buahnya untuk ikut ke tempat yang sudah di tentukan dan lokasinya pun lumayan jauh dari rumah dan sekolahnya.
beberapa saat kemudian....
Terlihat Rejaly di sekap di tempat itu dan berusaha untuk bisa melepaskan diri dari kurungan mereka.
salah satu dari mereka datang sambil tertawa,. .
" Sayang sekali jika pacarmu tidak tahu kebaradaanmu berada sekarang,..gini aja aku mau kamu putusin dia terus kamu jadi pacar aku dan aku pastikan kamu akan hidup senang tanpa derita..."
" lebay,...aku sama Rendi gak bakalan pernah putus,..meskipun dia gak tahu aku dimana sekarang tapi aku yakin Rendi tidak akan pernah menyerah.."
" hahaha aku mana percaya.."
tak lama dalam perbincangan itu terdengar suara berisik di luar sana yang membuat Pria itu keluar dan memeriksa keadaan di luar sana.
Krek membuka pintu
Tepat setelah membuka pintu seseorang dengan cepat menendang perut dan memukul keras pria itu sampai Pria itu tidak sanggup dan kuat lagi untuk berdiri,..setelah dia melihat siapa yang melakukannya ternyata dia adalah...Rendi
Rejaly menahan tangisnya sambil menunduk dan Rendi datang melepaskan ikatannya dan memeluknya erat.
" aku minta maaf untuk yang kedua kalinya,...maafkan aku .." ucap Rendi sambil memeluk erat Rejaly.
Rejaly membalas pelukannya dan merasakan aman jika Rejaly berada di sampingnya.
beberapa jam telah berlalu Rendi mengantar Rejaly kembali pulang sampai depan pintunya juga tak lupa untuk menyapa ibunya dan juga adiknya.
Karena tak ingin merasakan khawatir Rendi mengenakan jaket dan masker untuk menutupi lukanya.
esok hari dan harinya pun kehidupan sekolah mereka berjalan dengan lancar tanpa ada lagi masalah apapun dan Dimas tidak ke sekolah di hari itu dan kemungkinan Dimas takut jika bertemu dengan Rendi atau melihat Rejaly,..karena tidak ingin menjadi masalah antara mereka Dimas melakukan pembelajaran sekolah di rumahnya dan datang ke sekolah setiap ujian.
Hari dimana mereka lulus pun tiba..
Rendi dan Rejaly mengabadilan moment yang indah ini karena keduanya berdandan sangat rapi dan juga cantik.
" kamu cantik banget hari ini.." ucap Rendi sambil memainkan rambutnya
" Kamu juga,...hari ini bener bener keren..."
Keduanya jadi salah tingkah dan tersenyum malu bersama...
meskipun cinta mereka penuh dengan kekerasan tapi antara mereka berdua tidak akan pernah lepas atau terpisahkan...
" aku menyukaimu ehh..tidak..
maksudnya aku sangat mencintaimu.." ujar Rendi sambil menatapnya lembut
" aku juga,..antara kita..gak kan pernah terpisahkan..." ucap Rejaly sambil memandangnya.
" kita berdua saling mencintai,..oleh karena itu.."
" apa...??..."
" izinkan aku untuk selalu di sampingmu dan membuat mu bahagia.."
keduanya saling bertatap dan tersenyum manis yang membuat Rendi ingin sekali memiliki dia seutuhnya.
Mereka berfoto bersama sambil berpegangan tangan dengan mesra,....untuk di jadikan moment dimana di antara mereka berdua ada banyak kisah perjalanan percintaan mereka..
hingga akhirnya mereka mendapatkan pekerjaan setelah bertahun tahun mereka menikah dan hidup bahagia tanpa adanya masalah,...hanya keyakinan dan cinta antara mereka juga kepercayaan yang selalu ada ....
kisah ini pun selesai...