Begitu banyak hal yang terjadi pada diri seorang gadis bernama lengkap Suci Andriani,kehidupan nya yang serba berkecukupan membuat dirinnya harus memutar otak untuk mencari uang untuk menghidupi ibu nya , satu-satunya orang paling berharga ,karena sang ayah sudah meninggal tepat sehari sebelum hari kelulusan nya ,ia tak memiliki biaya untuk melanjutkan ke universitas ia pun memilih untuk bekerja ,sedangkan ibunya hanya seorang pedagang gorengan keliling .
Meskipun begitu Suci yang kerap dipanggil Uci itu tak pernah mengeluh dengan keadaan nya ,ia tetap beryukur atas apa yang sudah ia dapat.Suci juga mempunyai seorang kekasih bernama Bayu,mereka juga sudah berpacaran dari awal masuk SMA, kedua nya saling mensupport satu sama lain hingga kedua nya lulus dengan nilai yang memuaskan ,namun sesuatu terjadi pada mereka pada saat malam prom night, mereka melakukan sesuatu yang seharus nya tak mereka lakukan.
Mereka melakukan atas dasar suka sama suka.
"hiks...apa yang kita lakukan ,kita sudah berbuat dosa" Suci menangis dengan terus menggulung diri nya dengan selimut
"maafkan aku ,aku tak bisa menahan nya " lirih Bayu
"bagaimana kalau aku hamil?"
"tidak mungkin ,karena kita hanya melakukan nya satu kali" sanggah Bayu ,yang sebenarnya tidak kefikiran jika Suci akan hamil
"siapa yang tahu kan " ucap Suci lagi
"kita lihat saja nanti ok,sudah lah jangan khawatir kan apapun " Bayu mencoba menenangkan kekasih nya padahal diri nya pun juga tengah bingung saat ini namun ia tak ingin memikirkan terlalu jauh .
Satu bulan telah berlalu , Bayu dan suci melakukan aktivitas nya masing-masing,jika Bayu di sibukkan dengan kuliah nya ,Suci sibuk membantu ibu nya berjualan ,ia yang pandai membuat cake pun mencoba peruntungan nya menjual cake hasil buatan nya secara online,hingga suatu hari Suci merasakan badan nya lemas tak bertenaga ,selera makan pun seakan sirna entah kemana, namun tiba-tiba ia pingsan ,sang ibu yang mengetahui anak nya pingsan pun segera membawa anak nya ke klinik terdekat.
Dan alangkah terkejut nya sang ibu saat mendengar penuturan dokter jika Suci tengah berbadan dua ,dan usia kandungan nya sekitar tiga mingguan .
"bagaimana mungkin " batin sang ibu
Setelah mengetahui jika diri nya hamil ,Suci pun segera menemui Bayu ,dan memberi tahu perihal kehamilan nya.
"apa....kamu hamil...bagaimana bisa ?" tanya nya setengah tak percaya
"ya bisa lah kan kita melakukan nya malam itu ,apa kamu lupa ?"
"bukan begitu ,itu benar-benar anak ku ?" tanya nya
"kau fikir aku wanita macam apa,ya ini anak mu lah" kesal Suci
"kamu harus tanggung jawab ,nikahi aku " pinta Suci
"kau bencana,aku bahkan baru saja masuk kuliah,mau di kasih makan apa kamu nanti,uang jajan ku dan bensin saja masih dikasih orang tua"
"lalu bagaimana dengan ku"tanya Suci dengan mata yang sudah berkaca-kaca
"begini saja ,ini aku ada uang segini,pasti cukup kan untuk kamu mengguburkan anak itu sebelum perutmu membesar"
plak'
Suci menampar Bayu hingga meninggalkan bekas merah di pipi nya
"tega kamu Bay,ini darah daging mu " suci sudah tak bisa menahan air mata nya ,gadis itu pun pergi meninggalkan Bayu dengan hati yang sudah hancur berkeping-keping.
"ya Tuhan....maafkan aku ...hiks...aku memang sudah berdosa ,aku tidak ingin menambah dosa ku dengan membunuh anak ku ,dia berhak hidup " Isak tangis Suci terdengar menyayat hati hingga sebuah sapu tangan berada tepat di hadapan nya , suci mendongak melihat si pemilik sapu tangan
"tak baik menangis di sini sendirian " ucap pria itu
"terima kasih " ucap Suci meraih saputangan nya
"akan aku kembalikan jika nanti kita bertemu kembali " ucap Suci tak enak
"tak perlu ,itu buat mu saja ,atau buang saja ,tidak apa-apa,aku masih banyak di rumah " ucap nya terkekeh
"maaf kau pasti jijik ya"
"eh tidak ,kau salah faham nona ,bukan begitu maksud ku " ucap laki-laki itu
"aku bukan nona ,nama ku Suci " ucap Suci
"hai , Suci nama yang bagus ,aku Jimi" pria bernama Jimi itu mengulurkan tangan nya Suci pun mengulurkan tangannya dan mereka saling berjabat tangan .
Semenjak saat itu kedua nya jadi selalu bertemu ,entah di sengaja atau tidak Suci maupun Jimi tak ambil pusing .Namun Jimi harus kembali ke London untuk mengurus pekerjaan nya di sana .
Satu Minggu setelah pertemuan nya dengan Bayu, Suci pun kembali menghubungi Bayu ,dan alangkah senang nya ia saat mendengar jika Bayu akan datang kerumah nya untuk membicarakan masalah mereka ,namun sampai menjelang tengah malam Bayu tak kunjung datang ,Suci mencoba menghubungi Bayu namun ponsel nya tidak aktif ,suyci pun mencoba menghubungi no telepon rumah nya ,bagai di sambar petir di siang bolong Suci pun luruh ke lantai dengan isakan nya .
"bibi tidak bohong ?" tanya nya dengan ponsel yang masih terhubung
"iya mbak , mas Bayu memang pergi ke Swiss,katanya ia akan pindah kuliah di sana " jawab pembantu Bayu
"baik makasih bi" Suci pun menangis tersedu-sedu memikirkan nasib nya yang hamil di luar nikah ,begitupun dengan anak nya yang akan lahir tanpa ayah
Ibu nya pun hanya bisa memeluk putri nya tanpa tahu apa yang akan ia lakukan untuk putri nya
"maafkan aku Bu,maafkan aku "
"sudah,tidak ada yang perlu di sesali semua nya sudah terjadi,jadikan ini untuk pelajaran ke depan nya , untuk menghindari cibiran orang mari kita pindah ke desa , disana tidak akan ada yang tahu jika ayah nya kabur " ujar ibu nya namun suci menggeleng ,percuma mau lari kemana pun orang pasti tak akan percaya begitu saja.
Cibiran , hinaan ,tak menjadikan Suci lemah ,ia menganggap jika Tuhan sedang menguji kesabaran dan ketegaran nya ,ia pun sama sekali tak pernah menggubris kata-kata pedas setiap orang pada nya .
7 tahun kemudian
"mama.... sebenarnya papa kemana ? apa benar aku anak haram,anak haram itu apa mah?" tanya Amir
"tidak ada yang namanya anak haram nak, semua anak dilahirkan suci dan bersih " tutur Suci
"Suci seperti nama mama?" tanya nya
"ehm....iya " Suci mengangguk sambil membelai putra semata wayangnya
"terus papa ku kemana ma,kenapa Amir tidak punya papa seperti teman-teman Amir yang lain ?" tanya nya sendu
"ya Tuhan...apa yang harus aku katakan " batin Suci menangis
"jika ada yang bertanya jawab saja papa Amir sudah meninggal "
"meninggal seperti nenek?" ibu nya suci memang sudah meninggal beberapa bulan yang lalu karena sakit
" terus dimana kuburan papa ma?"
Ya Tuhan ...
ingin rasa nya Suci menangis saat ini juga, ia sudah berdosa dengan mengatakan jika papa nya sudah meninggal lalu alasan apa yang akan dia katakan mengenai kuburan nya
"mengenai kuburan papa mu tidak ada yang tahu nak ,papa mu meninggal saat perjalanan menuju Swiss ,jenazah nya tak di temukan " jawab Suci kembali berbohong ,bukan tanpa alasan ia yang sudah sangat sakit hati dan membenci Bayu mengharuskan nya berkata bohong .
Setelah mendapatkan jawaban dari ibu nya Amir pun tak pernah lagi bertanya mengenai papa nya , ia percaya dengan ucapan ibu nya.
Sampai suatu ketika Suci membawa Amir untuk berbelanja bahan-bahan cake tidak sengaja bertemu dengan Jimi.
"astaga Suci....ini kamu ,oh my God akhirnya aku kembali bertemu dengan mu " ucap nya senang
"hai , Jimi apa kabar" Suci juga tak kalah senang nya bisa kembali bertemu dengan laki-laki yang sudah menjadi teman nya meski hanya bertemu sesaat.
"ini....siapa ?" tanya nya melihat Amir yang menggandeng tangan Suci
"oh iya ....ini Amir anak ku "
"hah....anak mu ,kau sudah menikah?" tanya nya shock
Suci menggeleng
"lalu "Jimi mengkerutkan kening , Suci pun meminta Amir untuk bermain di wahana khusus anak-anak
setelah dirasa Amir tak akan mendengar , Suci menjelaskan apa yang sudah terjadi padanya
"ya Tuhan ....kenapa kamu tak bilang dari dulu ,kalau begitu kasihan Amir kan dia pasti bertanya kemana papa nya "
"kita baru saja kenal dulu ,gak mungkin kan aku langsung cerita masalahku " ucap Suci
"lagipula aku sudah mengatakan jika papa nya sudah meninggal ,agar dia gak terus bertanya "tambah nya
"bagaimana jika suatu saat nanti laki-laki itu menemui mu" tanya Jimi
"itu tidak akan terjadi ,kalau dia punya itikad baik sudah dari dulu dia mendatangi ku "
***
Hari berganti hari ,tak terasa waktu berjalan begitu cepat kini tibalah saat nya kenaikan kelas Amir , kali ini Suci tak sendiri ada Jimi yang ikut menemani ,namun hal tak disangka ternyata Bayu juga turut di acara kenikan kelas itu ,rupanya ia adalah pemilik yayasan tempat Amir bersekolah .
Saat pengumuman anak berprestasi Amir naik ke atas panggung dan menerima sebuah penghargaan dari tangan Bayu.
Suci yang melihat pun terkesiap , namun ia berusaha untuk bersikap biasa seolah tak mengenal sosok Bayu.
"mama....aku juara kelas ...." teriak Amir berlari ke arah Suci dan langsung mendapat ciuman di seluruh wajah anak menggemaskan itu
Tentu saja Bayu terkejut saat melihat waniat yang memeluk anak bernama Amir itu tapi oandangan nya teralih pada sosok Jimi yang berdiri di samping Suci ,dengan perlahan Bayu mendekat
"Suci "
Suci pun mendongak
"ya....anda berbicara pada ku? apa kita saling kenal atau pernah bertemu sebelumnya?" tanya Suci berlagak tak kenal
"kamu sudah lupa padaku ,lalu ini siapa mu ,apa anak mu ,anak ki.....
belum sempat Bayu melakitkan kata-kata nya Suci menyela
"iya , Amir anak ku , tapi sayang nya papa nya sudah meninggal jauh sebelum Amir terlahir" jawab Suci
"baiklah seperti nya acara nya sudah selesai , kalau begitu kita undur diri saja ,permisi " ucap Suci yang tak ingin berlama lama melihat laki-laki yang sudah sangat ia benci itu.
"tunggu .....kita harus bicara" teriak Bayu mengejar Suci
"Jimi aku bisa minta tolong padamu " tanya Suci
"tentu"
"aku titip Amir sebentar,aku mau bicara dulu pada nya "
"Amir sayang ....kamu sama om Jimi dulu ya " Amir pun mengangguk
"kita bicara di sana " Suci mengajak Bayu ke taman yang terletak di samping sekolah
"ada apa " tanya Suci datar
"aku minta maaf ,dulu aku sudah sangat pengecut meninggalkan mu,izinkan aku untuk menebus kesalahan ku" ucap nya
"kata maaf saja tidak cukup untuk membuatku melupakan rasa sakit yang pernah kamu torehkan padaku "
"lalu aku harus apa ?" tanya nya
"jangan pernah datang menemui ku atau pun anak ku setelah ini" ucap Suci
"kita bersua sudah terbiasa hidup seperti ini ,akan sangat aneh jika tiba-tiba saja ada laki-laki lain yang tinggal bersama kami "
"laki-laki lain ,aku bukan lah orang lain ,aku papa nya ,aku berhak menemui nya "
"huh....baru sekarang kamu mengatakan jika itu anak mu ,lalu kemana kamu selama ini, bukan kah kamu pernah meragukan nya ,bukan kah kamu pernah menyuruhku untuk membunuh janin yang ada di perut ku , kemana kamu saat aku mendapat cacian ,makian , di saat aku terpuruk sendiri dimana kamu ,sekarang seenak jidat mu mengatakan dia anak mu dan kamu berhak atas nya " Suci mengungkapkan semua rasa sakit nya yang ia pendam selama bertahun-tahun
"maka dari itu maafkan aku , aku janji akan menjadi ayah dan suami yang baik jika kamu memberikan kesempatan pada ku "
"maaf ,simpan saja kata-kata mu untuk calon istri mu kelak " suci nampak engga memberikan kesempatan
"ok ,aku akui aku salah ,dulu aku begitu shock bingung harus berbuat apa,sedangkan aku masih punya impian yang ingin ku raih , aku tak bisa berfikir panjang waktu itu ,makanya aku pergi ke Swiss ,tapi aku janji setelah impian ku tercapai aku akan kembali dan mencari mu ,dan kini aku sudah kembali "ucap nya
"apapun alasan mu ,aku sudah tak ingin lagi berurusan dengan mu , lakukan saja apa yang kamu mau , kejar saja impian mu sampai ke ujung langit sekalipun ,tapi ku mu mohon jangan libatkan aku lagi dalam hidup mu ,kini aku bahagia dengan kehidupan ku yang sekarang " ucap Suci berusaha tegar ,padahal sesungguhnya ia sangat ingin menangis saat ini
"lalu siapa laki-laki yang tadi bersama mu ?" tanya nya
"aku calon suami nya " suara bariton keras terdengar di balik punggung mereka
"Jimi" lirih Suci
"apa sudah bicara nya sayang , Amir sudah menunggu mu " ucap Jimi seraya meraih jemari Suci dan menggenggam nya
melihat itu tentu saja Bayu merasa panas .
"oh ...maafkan aku , ya sudah saya permisi dulu kalau begitu , saya harap ini akan menjadi pertemuan kita yang terakhir,aku tidak berniat untuk memutus hubungan seorang anak dan ayah ,tapi alangkah baik nya jika anak ku tetap menganggap papa nya sudah meninggal ,terdengar kejam dan tidak adil tapi itu lebih baik daripada dia harus mengetahui jika papa nya hanya seorang pengecut tak bertanggung jawab " setelah mengatakan itu Suci pun pergi meninggalkan Bayu
Bayu hanya bisa terdiam menatap kepergian mantan kekasih nya bersama laki-laki lain .
"seandainya waktu bisa ku putar kembali " lirih Bayu seraya terduduk lemas di bangku taman
di dalam mobil Jimi
"Jim, terima kasih kamu tadi sudah sedikit membantu ku ,dan maaf gara-gara aku kamu jadi harus berbohong " ucap suci jadi tak enak hati
"bohong ..yang mana ?" tanya Jimi mengerutkan kening
"yang kamu bilang calon suami aku ,aku jadi tak enak "
"siapa bilang itu bohongan ,orang aku serius ko, aku sebenarnya sudah menyukai mu sejak pertama kali kita bertemu , dan kini setelah aku kembali bertemu dengan mu aku menjadi sangat yakin jika aku sudah jatuh cinta padamu " ucap Jimi yang membuat Suci ternganga ,namun tidak bagi Amir ,anak itu terlihat nampak senang dan antusias, karena ia akan mempunyai papa seperti teman-teman nyabyang lain
Suci sempat merasa tak percaya diri sebab diri nya yang sudah mempunyai anak , meskipun tak pernah menikah , tapi Jimi meyakinkan jika Suci benar-benar layak untuk nya ,apalagi sebuah fakta tentang Jimi yang ternyata seorang duda tanpa anak , ia menikah karena di jodoh kan,istri nya ketahuan selingkuh lalu ia menceraikan nya ,dan pada saat mereka bertemu dulu ternyata perceraian itu sudah terjadi .
"baiklah ,aku mau " jawaban Suci setelah beberapa hari memikirkan lamaran dari Jimi
Dan akhirnya mereka pun menikah , setelah itu Jimi selalu memanjakan Suci juga Amir , kedua nya nampak bahagia saat ini , apalagi di tambah kini Suci kembali mengandung bertambah lengkap lah kebahagiaan mereka , namun di balik kebahagiaan itu ada hati yang merana , Bayu rupanya sangat menyesali perbuatannya dulu ,seandainya dulu ia tak lari mungkin dia yang sudah bahagia bersama Suci dan Amir , namun nasi sudah menjadi bubur ia hanya bisa melihat kebahagiaan mantan kekasih dan putra nya dari jauh.
Sebuah pelajaran berharga untuk tidak pernah lari dari masalah , seberat apapun masalahnya jika kita mau menghadapi nya dengan tegar maka kebahagiaan lah yang akan kita raih nanti nya ,dan itu yang di dapatkan Suci sekarang .
******TAMAT*******
yuk mampir di novel ku
- teror guna-guna (end)
- cinta tiada batas (end)
- yang tak terduga (end)
- benci tapi sayang (on going)
terima kasih🙏🙏🙏