Halo Tuhan, apa kabar?
Aku menulis ini untuk menyambut hadiah pagi dari-Mu, dan karena aku harus kembali menimbun dalam keranjang baru.
Ya..., "keranjang awal" yang Engkau kirimkan untukku ke dunia, aku telah kehabisan isinya selama bertahun-tahun.
Kesabaranku hampir habis.
Harapan benar-benar hilang, dan botol iman kosong.
Imajinasi juga terbatas.
Engkau juga harus tahu bahwa ada hal-hal di keranjang yang tidak lagi aku butuhkan, seperti ketergantungan.
Jadi, aku ingin memohon pada-Mu untuk keranjang baru.
Sebagai permulaan, aku ingin Engkau mengisi toples kesabaran (tetapi sampai ke atas).
Juga kirimkan aku beberapa kantong harapan yang besar, beberapa yang sangat besar".
Aku juga ingin sekantong senyuman, senyuman yang menyenangkan bagi siapa pun.
Aku memohon Engkau untuk mengirimkan aku dua batu besar dan berat untuk mengikatnya di kakiku dengan rantai panjang yang cukup saja, dan menyimpannya selalu di tanah, agar aku melihat batas dan jarak.
Jika Engkau memiliki kompas di luar sana, untuk membimbingku mengambil jalan yang benar, aku akan sangat menghargainya.
Beri aku imajinasi dalam jumlah sedang.
Ilusi baru dan bagian ganda dari iman.
Aku juga meminta pada-Mu untuk palet warna, untuk melukis hidupku yang abu-abu.
Tempat sampah akan sangat berguna bagiku, untuk membuang semua yang melukaiku.
Tolong, kirimkan aku sekotak plester, untuk menyembuhkan hatiku, akhir-akhir ini aku banyak melakukan kesalahan dan itu meninggalkan banyak goresan di sana-sini.
Aku juga perlu jam tangan yang sangat besar untuk mengingatkanku bahwa waktu terus berjalan, dan aku tidak boleh menyia-nyiakannya.
Sekiranya Engkau dapat mengirimkanku kekuatan, aku sangat membutuhkannya, untuk terus mendukung, untuk dapat bangun setiap kali aku jatuh.
Aku memohon pada-Mu tiga atau empat ton "keinginan untuk hidup" dan berharap, untuk dapat mewujudkan impianku dan tidak menyerah.
Aku berterima kasih sebelumnya atas apa yang dapat Engkau kirimkan kepadaku.
Dengan penuh kasih sayang.... aku bersimpuh menengadah untuk datangnya keranjangku.
Aku...🍂
Teras belakang lantai dua, bersama deru angin aku menyapa-Mu.