Disuasana gelap, seorang gadis tersesat didalam hutan yang terkenal angkernya.
Rumornya sebuah keluarga yang masuk kedalam hutan tersebut tidak kunjung
datang. Maka dari itu hutan ini sangat ditakuti oleh seluruh warga yang berada.
Gadis ini tidak tau lagi harus kemana sampai ditengah perjalanan ia melihat ada
sebuah rumah yang sangat megah, bisa dibilang itu adalah mansion yang
tersembunyi didalam hutan gelap. Ia berjalan ragu mendekati mansion tersebut.
Tangan gadis itu ingin membuka pagar, namun tangannya belum menyentuh, pagar
hitam mansion itu sudah terbuka dengan sendirinya semakin ragu namun tak bisa
diurungkan.
Saat ia sudah memasuki halaman depan mansion tersebut, pagar hitam
itu menutupnya dengan kencang sampai membuat suara keras.
Brak! Gadis itu pun langsung terperanjat kaget, dengan cepat ia melangkahkan kaki
kedepan pintu utama.
Diketuknya pintu besar itu sampai terbuka lagi seperti ada yang membukakan dari dalam mansion tersebut. Dengan pelan ia mengucapkan
kata sopan agar ia tidak terganggu oleh penghuni yang sebenarnya dimansion
tersebut. "Permisi. Apakah ada orang? Somebody else here?" Tanyanya dengan
mengeraskan suaranya.
Tak lama ada suara langkah kaki dari arah belakangnya dan Bugh! Suara kencang
terdengar ditelinganya. Setetes darah segar keluar dari pelipis gadis itu, dengan
cepat tubuhnya rubuh terjatuh namun ia merasa ada sebuah tangan menahannya.
Dan kalimat yang terakhir yang ia dengar adalah, "Cepat bawa dia, sebelum tuan
datang."
Sepasang mata coklat mengerjapkan kedua matanya lalu memandang sekeliling
ruangan, saat ini ia berada dikamar yang sepertinya tidak pernah ditempati.
Lalu ia berdiri dari duduknya dan melangkah pelan karena pusing masih merajalela
dikepalanya, kemudian ia menghampiri sebuah cermin ia menatap bayangannya
yang saat ini sedang memakai sebuah gaun pernikahan dan dandanan diwajahnya.
Gadis ini bernama Raina Rainleya yang suka dipanggil Rain, saat ini Rain berusia
19 tahun dan baru saja lulus dari sekolah SMAnya.
Namun karena perjodohan
konyol yang dibuat oleh ayah dan simpanannya itu membuat dirinya kabur dan tersesat didalam hutan, sampai ia menemukan sebuah mansion yang berada
didalam hutan seram itu.
Rain kini ini menyentuh pelipisnya yang sudah ada plester transparan dipelipisnya.
Ia mengingat kembali bahwa dirinya setelah masuk kedalam mansion ini ia
mendengar suara langkah kaki dari arah belakang dan mengakhiri pelipisnya yang
berdarah.
Tak lama suara langkah kaki diluar pintu kamar terdengar, gadis itu mengkaku tidak
bisa melangkah karena takut. Ceklek! Pintu kamar terbuka dan tampillah seorang
pria berjas hitam dengan kemeja putihnya yang kontras dengan wajah tampan dan
dinginnya itu.
Pria itu mematung dan terdiam sebentar lalu ia melangkah mendekat kearah gadis
yang sedang mematung, dielusnya pipi gadis itu pelan. Pria asing ini tersenyum,
“Kau sangat cantik. Dan dimana sepatumu? Kita harus segera keluar.” Gadis itu
masih bingung dengan situasi ini. Saat pria asing sudah memakaikan heels indah
kepada kakinya itu, ia pun membuka suaranya. “Tunggu, kamu siapa? Dan aku
dimana?”
“Aku Zacky Armeda, suamimu. Kamu ada dirumahku.” Ia mematung kaku dengar
kalimatnya.
Setelah turun dan menyapa semua tamu yang ada dirumah megah ini, akhirnya ia
bisa bersantai dan memikirkan hal yang membuatnya semakin pusing. “Jangan
terlalu dipikirkan, lebih baik kamu istirahat saja.” Celetuk Zack yang sudah berdiri
didepan kasurnya membuatnya segera duduk tegap.
“Apa kau mengetahui namaku?” dibalas anggukkan. “Tau, namamu Raina Rainleya,
usia 19 tahun. Kabur dari rumah karena perjodohan, dan tersesat disini.” Rain mengangguk, entah kenapa nasibnya begini sekali. “Ya sudah tidurlah, selamat tidur
Rara, bolehkan diriku memanggilmu seperti itu?” Rainpun mengangguk.
Setahun kemudian, Rain melakukan tugasnya sebagai istri, seperti membangunkan
suami, menyiapkan pakaian yang akan dikenakan suami, menyiapkan sarapan, dan
segala hal yang dibutuhkan oleh suaminya.
Namun yang baru Rain ketahui selama
menikah dengan suaminya, Zack ternyata adalah seorang yang berkarakter
Sosiopat yang anti social, dan tidak menghormati norma atau hukum social, tidak
mementingkan keselamatan sendiri maupun orang lain. Rain juga tau selama ini
kerjaan suaminya adalah CEO yang terkenal kejam diseluruh dunia.
Darimana ia tau itu semua? Dari suaminya sendiri yang menceritakan semuanya
saat tak sengaja lampu kamar Rain mati dan keran dikamar mandinya rusak, maka
dari itu Rain menginap tiga hari dua malam dikamar suaminya. Dari situ ia bertanya
tentang semua kehidupan suaminya tanpa tersisa.
“Kamu sedang buat masakan apa?” tanya Zack yang baru saja turun dari kamarnya
dengan pakaian santainya. Dipeluknya pinggang ramping istrinya dengan lembut,
mereka memang sudah sering melakukan sentuhan sederhana seperti ini namun
untuk yang lebih lanjut Rain belum siap.
“Aku buat Fish n Chips, kamu sukakan?” dijawab anggukkan antusias oleh Zack.
“Sangat suka jika itu buatanmu, aku tunggu diruang makan ya.” Rain bergumam,
sambil menatap suaminya yang saat ini terlihat sedang bahagia.
Diruang makan, Rain dan Zack terdiam, tidak ada suara saat makan. Selesai makan Rain menyuruh
pelayan untuk mengangkat semua piring kotor yang berada dimeja makan, Zack
berdiri dan mengajak istrinya kesuatu ruangan yang setiap hari ia jaga.
“Kita mau kemana sih?” tanya Rain penasaran. “Kamu akan tau nanti.” Jawabnya.
Dibukanya pintu yang terdapat ruangan rahasia yang sering kali dilarang oleh semua pelayan karena itu perintah dari suaminya sendiri, walaupun dirinya adalah seorang istri namun dia tidak mempunyai hak untuk masuk kedalam ruangan tanpa seizing
suaminya.
“Kok gelap? Ini ruangan apa?” Tanpa menjawab Zack menyalakan lampu dan
hordeng jendela yang tertutup agar suasananya lebih bagus lagi.
Rain terpana melihatnya, melihat sebuah lukisan besar yang cantik didepannya ini.
Lukisan itu adalah dirinya waktu ia masih kecil mungkin dirinya masih berumur 10
tahun dan kilasan ingatan menghampiri pikirannya, ia mendengar seorang remaja
laki laki mengucapkan kalimat yang membuat dirinya menaruh harapan.
“Aku akan menunggumu beranjak dewasa dan akan menikahimu disaat itu juga, jadi
kumohon tunggulah aku karena aku mencintaimu, Rara.” Ucap Zack yang sama
seperti remaja laki laki yang berusia 17 tahun, 7 tahun lebih tua diatasnya, Rain pun
langsung menghadap suaminya dengan tatapan berkaca kaca.
Zack tersenyum manis. “Maafkan aku, sudah membuatmu menunggu lama, sejak
pertama kali kita bertemu aku sudah mengetahui bahwa kamu adalah takdirku dan
teman hidupku selamanya. Aku mengetahui bahwa kamu kabur dari rumah karena
kamu akan dijodohkan oleh pria tua oleh ayahmu. Maka dari itu aku menikahimu
saat kamu setengah sadar.”
Zack meraih kedua tangan istrinya dengan lembut. “Mulai sekarang kita memulai
kehidupan yang baru, aku ingin kita mengulang pernikahannya menjadi sah, dan
membahagiakanmu selama hidupku. Bersediakah kamu menjadi istri dan ibu dari
anak anakku kelak?” Rain terharu, dan menangis bahagia. Ini yang ia tunggu dan
berharap.
Rain mengangguk semangat. “Aku mencintaimu, Kyky.” Jawabnya dibalas tawa
bahagia dari Zack.
“Aku juga mencintaimu, Rara.” Balasnya dengan memeluk Rain
dengan erat.
Tamat