Ini adalah cerpen tentang realita hidup kebanyakan wanita yang menyandang status sebagai Istri dan juga sebagai Ibu di dunia nyata.
Hidup bersama orang tua mungkin adalah hal yang paling membahagiakan, dimana disana kita bisa bersama orang orang yang kita sayangi. Namun semua itu hanya bersifat sementara, karena kelak akan ada seorang Pria yang akan meminta kita kepada kedua orang tua kita untuk di jadikan seorang Istri.
Menjadi seorang Istri tentulah sangat menggembirakan, saat dimana kita meninggalkan masa masa indah kita dulu di saat kita masih sendiri dan hidup bersama orang tua kita, namun di balik semua itu ada tanggung jawab besar menanti, dimana kita harus berusaha hidup bersama orang asing yang baru kita temui dan juga tantangan terberatnya adalah menyatukan dua hati yang berbeda agar sejalan.
Membina sebuah hubungan suami Istri di dunia nyata kebanyakan orang nasibnya tidaklah sama, ada yang hidup bergelimang harta, walau tanpa harus bekerja seorang Istri hanya tinggal di rumah saja mengurus semua keperluan rumah.
Tapi bagi yang hidupnya pas pasan atau berada di bawah garis terendah tentulah membutuhkan kesabaran, harus ada rasa saling pengertian di antara dua pihak agar selalu tercipta keharmonisan dalam rumah tangga.
Sekian banyak wanita mungkin ada yang menuntut lebih, maaf untuk di garis bawahi. Terkadang Istri tidak memandang pekerjaan suami, suami jualan pentol si Istri minta belikan mobil. Ya mungkin bisa beli mobil tapi mobil mobilan, atau bisa dengan cara kredit sedikit demi sedikit. Misalkan bulan ini beli satu ban nya dulu dan bulan berikutnya beli ban yang satu begitu seterusnya hingga lunas dan mobil yang di impikan tercapai.
Sebagai seorang Istri bijaklah dalam menanggapi semua hal, mungkin kita bisa membeli apa yang kita inginkan di saat ada kelebihan dari rezeki suami.
Tapi juga seorang Istri tidak sepenuhnya salah dalam hal ini, setiap wanita ingin tampil cantik untuk suami agar ketika suaminya pulang kerja ada gairahnya ketika melihat sang Istri terlihat cantik dan segar.
Buat para Pria yang masih lajang dan masih calon calon suami atau juga yang sudah berstatus suami, mohon juga untuk sadar diri. Jangan pernah melihat sesuatu yang baik di luar sana dan di banding bandingkan yang ada di rumah.
Istilah nya sekarang Istri orang lebih menggoda, Ya mungkin benar Istri orang lebih menggoda. Coba perhatikan lagi, mungkin suaminya lebih memperhatikan penampilan sang Istri, berapa modal yang di keluarkan untuk membeli baju yang terlihat indah di tubuh Istrinya, berapa harga bedak yang melekat di wajah Istrinya, berapa harga gincu dan juga penghitam alis atau juga hal yang lain nya yang menunjang kecantikan nya.
Sadarilah berapa yang sudah kau keluarkan untuk Istrimu di rumah, Istri orang lain mungkin pakai wardah atau bahkan yang lebih mahal sedangkan Istri anda yang di rumah mungkin hanya pakai bedak bayi, pupur Viva atau bahkan hanya tepung yang di buat menjadi bedak agar ada sedikit cahaya putih namun dia tidak pernah mengeluh.
Ada juga sebagian wanita yang bijak, dia akan berpikir bagaimana agar bisa membantu penghasilan keluarga tanpa harus meninggalkan tanggung jawab nya sebagai seorang Istri.
Berbagai cara Ia lakukan untuk mencoba peruntungan, pekerjaan mana yang menghasilkan uang tapi tidak mengganggu tugas utamanya sebagai seorang Istri.
Survei kebanyakan di dunia nyata seorang suami yang merasa Istrinya punya penghasilan sendiri berbeda beda, ada yang merasa malu karena penghasilan sang Istri mungkin lebih besar darinya dan itu membuatnya tambah semangat beraktifitas.
Kenyataan yang ada adalah uang Istri adalah uang Istri, Ia bisa membelanjakan semua keperluan nya yang ingin Ia beli selama ini. Mungkin karena keinginan yang tidak pernah tercapai itu membuatnya berpikir keras untuk punya penghasilan sendiri sehingga Ia mampu membeli apa yang sudah Ia impi impikan selama ini.
Uang suami adalah uang bersama, untuk mencukupi kebutuhan sehari hari dan sebagian untuk di tabung untuk keperluan lain kedepan.
Tapi banyak realita di dunia nyata, ada juga sebagian suami yang salah mengartikan. Bekerja di tempat yang jauh, biasanya rutin mengirim uang buat bulanan belanja sang Istri di rumah. Tapi semenjak Istrinya punya usaha sendiri, uang bulanan itu pun raib entah kemana. Kalau di tanya apa jawabannya ??
" Aldi, aku mau kirim uang buat anakku di rumah, apa kau juga mau mengirim uang biar sekalian kan ngirit ongkir " Tanya seorang temannya yang sama sama bekerja di luar kota.
" Ah aku santai saja bro.... biniku di rumah juga tanpa harus dapat kiriman pun dia masih bisa makan. Biniku di rumah kan punya usaha sendiri jadi tidak akan kelaparan "
" Ya sudah kalau begitu "
Alhasil sang Istri yang tetanggaan mendengar suami tetangga mengirim uang bulanan untuk Istrinya sementara dirinya tidak, ada rasa kecewa di sana.
" Kenapa suamiku ngk kirim uang sementara tetangga sebelah suaminya kirim uang bulanan "
Pertanyaan yang muncul di hati seorang istri, ya mungkin dia diam dan bisa menerima tapi rasa kecewa tetaplah ada.
Ada juga kebanyakan suami yang salah berpikir, ketika ada uang dia memilih diam di rumah
" Ah masih banyak uang nanti saja bekerja nya "
Logika nya mumpung ada tabungan, dan masih ada uang untuk mencukupi kebutuhan sehari hari. Kalau ada pekerjaan kenapa tidak sambil bekerja, jadi uang yang ada di tabungan tidak terganggu dan bisa untuk nanti.
Memang benar rezeki tidak akan kemana, tapi juga harus ada ikhtiar yang cukup disana. Kalau hanya makan tidur rezeki yang harusnya buat kita pun akan di ambil orang lain.
Misalkan seseorang menawarkan pekerjaan
" Aldi, padi ku sudah masak di sawah apa kamu mau ngambil upah buat panen " Tanya yang punya kebun.
" Ah, aku masih banyak uang bro tawarkan saja pada yang lain "
Yang punya kebun pulang kerumah dan berpikir keras
" Malu nya aku menawarkan pekerjaan untuknya, aku pikir dia tidur tiduran karena ngk ada kerjaan. Ternyata karena uangnya banyak, ah besok besok aku tidak akan menawarkan nya lagi "
Menjadi Istri terkadang menjadi serba salah, kadang menilai sesuatu lebih mudah dari pada yang mengalami. Jadi kesimpulannya bagi yang mempunyai kehidupan adem dan tentram maka banyak banyaklah bersyukur.
Begitu juga buat sahabat yang mengalami nasib yang kurang beruntung, maka obatnya hanyalah banyak banyaklah bersabar. Semoga semua di beri kelancaran, serta di bukakan semua pintu yang masih tertutup oleh duniawi semata.
Go semua wanita di dunia nyata, tetaplah tersenyum. Kita sangat berharga, buktikan kita mampu berdiri dengan kuat di atas kaki kita sendiri.
Terima kasih semuanya, yang sudi membaca coretan tangan ini.
Makasih buat mereka yang ceritanya menjadi inspirasi sehingga terciptanya coretan ini, semoga semua bisa mengambil hikmah dari semua ini
Love you all