Underworld, dunia tanpa kehidupan. Dunia tanpa batas ruang dan waktu. Tak ada siang dan malam atau musim yang berganti. Langit yang suram selalu menjadi pemandangan abadi. Tanah berpasir yang tandus juga gersang, tidak ada yang bisa tumbuh di sana. Hanya pohon buah merah yang berdaun duri dan memiliki buah berwarna merah seperti darah. Dan satu-satunya mahkluk yang hidup dan tinggal di sana hanyalah Iblis.
Iblis di Underworld memiliki beberapa rupa. Ada yang menyeramkan seperti monster, berwujud manusia setengah binatang, ada pula yang memiliki rupa manusia sempurna. Seperti Ryuuki salah satunya yang memiliki sosok rupawan.
Ryuuki menggigit buah merah itu tanpa ekspresi. Kepalanya menengadah ke langit. Ia menelan buah yang hambar itu. Iblis-iblis di Underworld bisa hidup sampai ribuan tahun. Mereka bisa hidup tanpa memakan apa pun. Hanya saja kekuatannya akan melemah bila terlalu lama tidak menyerap energi hidup manusia. Para iblis akan pergi ke dunia manusia. Mendatangi orang-orang yang bermasalah dengan hidup. Para iblis akan membuat mereka merasakan penderitaan, kecewa, tertekan sampai putus asa. Semakin manusia itu tertekan semakin banyak energi hidup yang ia serap. Iblis yang berhati lembut tidak akan membuat manusia itu sampai bunuh diri. Tapi sebaliknya, ada pula yang suka membuat manusia bunuh diri.
Layaknya dunia manusia, Underworld pun memiliki aturan. Iblis-iblis yang terlalu sering menekan manusia sampai bunuh diri akan mendapat hukuman dari dunia atas. Karena hidup manusia juga memiliki jalan dan takdirnya sendiri.
Kembali ke Ryuuki. Iblis dengan wajah rupawan itu duduk dengan tak bersemangat memandangi langit yang selalu suram. Wajahnya nampak murung. Buah merah yang di gigitnya tadi lepas dari tangannya. Menggelinding ke tanah lalu berhenti di sepasang kaki yang berjalan mendekat.
" Hey Ryuuki, mau berapa lama kau berdiam diri di sana? Keluarlah mencari kesenangan. " ujar Kay, sahabat Ryuuki.
" Aku sedang tidak bersemangat. " jawab Ryuuki sementara matanya masih terus menatap langit.
" Kay, kenapa langit di sini selalu suram? " tanya Ryuuki.
" Heh?? Apa kau berharap langit di Underworld akan biru cerah seperti di dunia manusia? " jawab Kay sambil menyeringai.
" Mungkin. Aku bosan melihat langit yang suram setiap hari. Semuanya abu-abu. Tidak ada warna kehidupan. " kata Ryuuki.
" Langit di sini tidak akan berubah, Ryuuki! Di Underworld tidak ada kehidupan. Semuanya suram dan mati. " sahut Kay.
" Kalau begitu tidak ada yang bisa di ubah! " ujar Ryuuki.
" Apa yang kau harapkan untuk di ubah? Kita adalah iblis. Di sinilah kita tinggal. Underworld adalah dunia kita. Kita melakukan banyak kesenangan di- "
" Jika Underworld tidak bisa di ubah, maka aku-lah yang akan berubah! " Ryuuki bergumam sendiri menghentikan ucapan Kay.
" Apa maksudmu? " Kay tak mengerti.
" Aku akan pergi dari sini. Aku ingin melihat langit yang cerah, taman yang penuh bunga, kehidupan dan kebahagiaan... " jelas Ryuuki sambil membayangkan.
" Kekekeke.... Bukankah itu dunia manusia? Pergilah ke sana! Sudah lama kau tidak bersenang-senang dengan mereka. " ujar Kay sambil terkekeh.
" Tidak, Kay! Aku tidak ingin menggangu mereka. Aku ingin kehidupan yang bahagia dan penuh warna. Aku akan meninggalkan predikat iblis yang melekat pada diriku. Menjadi manusia yang abadi atau penghuni dunia atas bila perlu. Sampai aku menemukan kebahagiaan itu. " kata Ryuuki sambil menyunggingkan senyum.
" Apa?! Itu tidak mungkin, Ryuuki! Kau di takdirkan menjadi iblis! " ujar Kay.
Ryuuki tidak mendengar, ia mengembangkan sayap hitamnya. Tubuhnya mulai melayang.
" Ryuuki, kau tidak bisa melawan takdir! Ryuuki.. " teriak Kay namun Ryuuki sudah melayang jauh.
.
.
.
.
.
Bagaimana cerita selanjutnya? Apakah Ryuuki berhasil menemukan kehidupan dan kebahagiaannya? Apa dia bisa melepaskan predikat iblis dan menjadi manusia atau mahkluk penghuni dunia atas?
Silahkan teman-teman lanjutkan sesuai versi cerita teman-teman ya! Enjoy it! 😊😊😊
