Perkenalkan namaku Lalita umurku 17 tahun. Namanya Dani,cowok pertama dan satu satunya yang pernah aku cintai. Yaa.. Dani adalah sahabatku sejak kecil dan dia juga yang telah mengajarkan segalanya kepadaku termasuk cinta.
Tiit.. tiit..
Aku mendengar suara klakson di depan rumah ku,itu menandakan bahwa Dani sudah datang untuk mengantarku ke sekolah.ini lah yang selalu kita lakukan setiap hari, berangkat bersama ke sekolah dengan motor nya.
Aku pun segera turun dari tangga bergegas untuk pergi keluar.
"Selamat pagi,cantik".Dani menyambut ku dengan senyumannya.
"Pagi juga, ganteng"
"Sudah siap untuk pergi ke sekolah?"
"Sudah,yuk!"
Aku dan Dani sudah sampai di sekolah, tidak lama kemudian bel pun berbunyi menandakan bahwa pelajaran akan segera di mulai
Triing.. Triing..
Aku segera masuk kelas,tapi sungguh di sayang kan aku dan Dani berada di kelas yang berbeda.
Saat aku masuk ke kelas ku Klara mencegat ku di depan kelas.klara adalah kakak tiri ku anak dari ibu tiri ku, dia hanya lebih tua beberapa bulan dengan ku dan kami berada di kelas yang sama.
"Ada apa kak,mengapa kau melarang ku masuk?"
"Kau,sudah ku ingat kan berkali kali, jangan dekat dekat dengan Dani,dia hanya milik ku"
"Apa maksud perkataan mu kak?"
"Kau masih tidak mengerti juga ya,yaa.. aku tau kau memiliki IQ yang sama seperti ikan jadi, akan sulit bagi mu untuk mengerti apa yang ku katakan,tapi tetap saja kau harus menjauh dari Dani"
"Kak dengar kan aku,Dani adalah sahabat ku jadi mengapa aku harus menjauh darinya"
"Kau! Lihat saja aku pasti akan membuat Dani menjadi milik ku!"
" Clara apa yang kau lakukan? Guru akan segera kemari,cepat masuk kelas"
Klara dan aku masuk kedalam kelas.dengan mata sinis nya ia menatap ku dengan tajam,dari matanya aku bisa melihat betapa besarnya kebencian dia kepada ku.aku sudah menghadapi ini selama bertahun tahun jadi menurut ku ini hanyalah hal biasa saja.
Triing.. Triing..
Pelajaran hari ini sudah selesai,kami semua bersiap untuk pulang,sebelum aku pergi aku menemui Luri terlebih dahulu,aku berterima kasih kepada Luri,orang yang telah membantuku mengatasi kakak ku.
"Terimakasih ya karena kamu sudah membantuku tadi"
"Sudah lah kau tidak perlu berterimakasih,aku adalah sahabat mu sudah menjadi kewajiban ku untuk membantumu,kan"
Aku pergi ke kelas sebelah berniat untuk menemui Dani.baru sampai di depan kelasnya, tiba tiba heandfon ku berbunyi, aku pun melihat pesan yang masuk, betapa terkejutnya aku pesan itu berisi foto Dani dan Klara sedang bermesraan. Aku masih tidak percaya apa yang aku lihat itu,tentu saja rasanya sangat sakit,orang pertama dan satu satunya yang aku cintai bermesraan dengan kakak tiri ku.
Aku berdiri kaku di depan kelas Dani, Dani yang melihat ku datang menghampiri ku.Namun,aku merasa sangat sedih aku pun pergi tanpa berkata apa-apa kepada Dani.
"Lalita kau mau pergi kemana,Lalita ada apa dengan mu,Lalita!"
Dani terus saja berteriak memanggil ku,namun aku tidak menghiraukan nya.aku pergi berlari meninggalkan nya tanpa mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya.
Sesampainya di rumah, aku di sambut oleh sebuah vas bunga yang melayang ke arah ku.untung saja aku cepat menghindar jika tidak, tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Ternyata,semua itu perbuatan kakak tiri ku.
"Haii Lalita, apa kau sudah melihat foto yang aku kirim kepada mu?.jika sudah, berarti seharusnya kau sudah tau dimana tempat mu sekarang"
"Tidak, aku tidak percaya ini pasti akal akal lan mu saja kan,kau ingin menjebak ku dengan foto editan ini,benar kan?"
"Ck. Betapa bodohnya dirimu, meski dengan bukti yang sangat jelas itu kau masih tidak percaya juga.sudah ku katakan bukan, aku pasti akan membuat Dani menjadi milikku!"
"Lalita!"Ibu tiri dan ayah ku pun menghampiri diriku.
"Lalita, ibu dan ayah mu ingin memberi tahu sesuatu pada mu.kami inggin mengirim mu ke Australia untuk menemani nenek, nenek akan tinggal di sana beberapa bulan untuk di rawat.karena ayah dan ibu mu ada urusan pekerjaan di sini jadi kami tidak bisa terus menemani nenek.jadi kami memutuskan kamu yang pergi dan merawat nenek di sana,kamu mau kan nak?"
Aku sangat terkejut.Aku melihat kearah kakak tiri ku, senyum jahat nya sangat terpancar di wajahnya. Benar saja, jika aku pergi ke Australia aku pasti akan jauh dari Dani, dan tidak akan mengganggu kak Klara untuk dekat dengan Dani.
Aku pun memutus kan untuk pergi ke Australia karena yang terpenting sekarang adalah kesehatan nenek. Tapi ,tetap saja aku merasa sedih karena harus berpisah dengan Dani.
Dimalam hari aku melihat rintikan hujan lewat jendela kaca,mengamati setiap inci tangisan alam.seolah mencari kedamaian di dalam nya.pikiran ku melayang entah kemana.seorang pria yang selalu hadir di pikiran ku, besok aku akan pergi meninggalkan nya,entah kapan aku akan bisa bertemu dengannya lagi.
Malam pun berlalu. Dan tiba waktu dimana aku harus meninggalkan dia.Aku sedang membereskan koperku bersiap untuk pergi ke bandara. Sesampainya di bandara aku terus memikirkannya, kemarin aku sama sekali tidak berbicara dengan nya karena kejadian itu,sekarang aku sangat merindukannya,berharap dia datang menghampiriku dan mengucapkan selamat tinggal, namun itu tidak akan mungkin terjadi, karena saat ini dia sedang berada di sekolah dan tidak mungkin bolos hanya untuk mengucap selamat tinggal kepada ku.
"Sudah lah lupakan saja,semua sudah berakhir sekarang"
Di tempat yang berbeda.
Luri yang mendengar kepergian ku,bergegas menemui Dani.
"Dani!". Teriak Luri, memanggil Dani yang sedang bermain bola basket.
Mendengar teriakkan Luri Dani bergegas menghampirinya.
"Ada apa?"
"Dani dengar,hari ini... Hari ini Lalita akan pergi ke Australia sekarang dia berada di bandara!"
Dani terkejut dengan perkataan Luri. Dani tidak berkata apa apa dia bergegas pergi ke bandara. Tanpa berpikir apa apa Dani pergi menggunakan mobil milik salah satu temannya yang sebenarnya sedang rusak. Mobil itu memang akan di bawa ke bengkel dekat sekolah untuk di servis.tapi Dani pergi tanpa mendengarkan perkataan temannya,temannya pun tidak bisa melakukan apa apa.
"kenapa, kenapa kau mau meninggalkanku?ada apa,apakah ini ada hubungannya dengan kejadian kemarin??".Dani terus bertanya tanya di sepanjang jalan,dan akhirnya dia hampir sampai di bandara.
"Sudah hampir sampai,Lalita tunggu aku! Kau tidak boleh pergi"
Dani menyetir mobil nya dengan kecepatan penuh, saat ia menginjak rem, remnya sudah blong. Dani sama sekali tidak fokus karena khawatir akan kehilangan Lalita dan akhirnya mobil yang di kendarai Dani itu menabrak tiang yang ada di pinggir jalan depan bandara.
Aku melihat kegaduhan yang ada di luar bandara. Aku pun keluar bandara untuk melihat apa yang terjadi, dan aku melihat sebuah mobil yang hancur terbakar.tiba tiba heandfon ku berbunyi, aku mengangkat telepon dari Luri
"Lalita apa Dani ada di sana.tadi aku memberi tahunya tentang kepergian mu dan dia langsung pergi dengan mobil milik temannya yang remnya blong tanpa mendengarkan kami, aku khawatir dia kenapa napa"
Aku sangat terkejut tidak bisa berkata apa apa,tangan dan kaki ku lemas sampai aku menjatuhkan heandfon ku. Diam kaku dengan air mata yang terus membasahi pipi ku.
"Dani..."
Aku berlari menuju mobil yang terbakar itu.tetapi orang orang yang juga ada di sana menghalangi ku untuk mendekati mobil itu.aku terus memberontak, tapi mereka semakin erat memegang ku.
"Dani.."
"Kak ini sangat berbahaya, jika kau pergi kesana bisa bisa kau ikut terbakar,kita tunggu pemadam kebakaran saja"ucap salah satu warga di sana.
Aku sudah tidak berdaya lagi,aku tidak bisa memberontak dan kaki ku sudah tidak kuat berdiri lagi.
Tidak lama Pemadam kebakaran pun datang.karena sudah tidak kuat aku berlutut dan terus menangis.aku hanya bisa melihat tubuh yang penuh luka bakar itu dikeluarkan dari dalam mobil dan di masungkan ke dalam ambulans,aku benar benar tidak kuat lagi.
Mata ku tertutup perlahan lahan,hal terakhir yang ku lihat adalah tubuh yang penuh luka bakar itu.
Aku sama sekali tidak percaya bahwa itu adalah Dani. kenapa jadi seperti ini?.ini karena ku, karena aku tidak menemuinya terlebih dahulu.
Aku bahkan belum memberi tahu isi hati ku kepadanya,apa seperti ini akhir cinta ku.mengapa sangat menyedihkan.
saat aku membuka mataku aku sudah ada di ruang ICU.aku teringat dengan Dani,aku pun menanya kan nya kepada ibu dan ayah yang memang ada di sana menjaga ku. mereka mengatakan bahwa Dani, dia sudah tidak lagi di dunia ini, aku sama sekali tidak percaya, lagi lagi air mata membasahi pipiku dia meninggalkan ku untuk selam lamanya, ini terlalu cepat. KENAPA!?
__TAMAT__