"mogi..lexa.. karen... kalian dimana??" pekik azza dengan terus berjalan ketakutan diantara hutan belantara,pasalnya ia terpisah dari rombongan nya ditambah lagi langit sudah mulai gelap.
Pasalnya azza terpisah dari ketiga temannya akibat kabut yang pekat padahal hari ini merupakan hari mereka pulang berkemah di hutan ini
"mogi.. lexa.. karen... " pekiknya lagi, ia terus memeluk dirinya erat,bulir-bulir keringat keluar dari pelipis nya,suara-suara jangkrik telah keluar,diiringi dengan suara kodok,burung-burung malam dan suara lainnya
mulut gadis berusia 16 tahun itu terus mengucap doa,berharap ketakutan didadanya akan lenyap dan segera bertemu dengan teman-teman nya
"hiks.. hiks.. hiks.. " suara tangisan seorang perempuan terdengar dari balik pohon besar yang baru saja azza lewati,membuat bulu kuduk azza berdiri dan jantung yang berlari dengan laju..
"si-siapa..?si-si-siapa?.. " tanya azza terbata-bata,ia mencoba mendekati sumber suara yang berada di balik pohon besar tersebut,dengan langkah gemeteran ia terus berjalan dan..
"azza..azza... " seorang perempuan keluar dari balik pohon itu dan langsung berlari ke arah azza berdiri
"Aaaaa.a...... jangan dekati aku..... " pekik azza berusaha melepaskan pelukan dari orang yang memeluk nya, dengan mata yang tertutup
"kumohon lepaskan aku... aaaa... tolong... " pekik azza histeris
"azza.. azza.. ini aku karen za...gue.. takut za.... " karen menangis terisak
"karen, gue nyariin lo tau gak.. " azza langsung memeluk karen, pasalnya ia sama takutnya dengan karen
"ren..lo gak ada ketemu sama lexa juga mogi??" tanya azza saat mereka sudah merasa sedikit tenang
"za... gue belum ketemu sama lexa.. tapi kalau mogi... hiks hiks"air mata karen kembali keluar saat,ia terisak
" kenapa kenapa sama mogi?"
"mogi.. tadi jatuh kejurang za dia didorong sama lexa.. haa.... hiks.. hiks.. "
"apa? gak mungkin.. mogi.. mogi.. gak mungkin ninggalin gue dan lexa juga gak mungkin ngelakuin hal itu..." tangis azza pecah
"anterin.. anterin gue ke tempat dimana mogi jatuh ren.. " rengek azza
"tapi.. "
"anterin gue ren!"
"gue takut za... kalau lo mau ketempat itu,tempat itu berada di arah selatan lo bisa kesana sendiri,gue gue gak berani za... "pekik karen menangis histeris
"ren.. ren.. gue mohon.. lo temenin gue ya ren.. gue mohon.. " melas azza memegang kedua tangan karen berharap hatinya luluh
"azza... "pekik lexa dari kejauhan,pakaian nya sudah dipenuhi dengan lumpur,wajahnya sudah kotor semua,dengan tatapan amarah di mata nya
" azza jauh jauh dari karen.... "pekiknya
" xa..lo.. kenapa lo dorong mogi kejurang?"azza berlari kearah lexa mencengkam erat kerah jaket lexa
"lo.. lo. kenapa bunu mogi!!"
"lo salah za... karen yang dorong mogi.. bukan gue." pekik lexa tak Terima
"lo jangan percaya sama lexa za.. dia yang udah dorong mogi.. " pekik karen menangis mengingat kejadian
"Da-dasar kau pembunuh!! " Karen mencengkram erat leher lexa
"Lo yang udah dorong mogi.. Bukan gue.. Kenapa lo malah ngada-ngada!!"lexa mendorong kuat tubuh karen hingga ia tersungkur di tanah
"Sebenarnya siapa yang dorong mogi!!kenapa kalian malah bertengkar"
"Lexa yang dorong mogi za.. Percaya sama gue... "
"Bohong.. Karen yang dorong mogi.. Dia dorong gue sama mogi ke jurang... "
"Lo bohong.. "
"Diam...gue gak bisa percaya sama kalian berdua"
"Za.. Ren.. Xa.. " Panggil mogi pelan dengan kaki pincang
"Mogi.. Lo.. Lo gak papa?" Azza langsung mendekat ke mogi dan mengecek keadan nya
"Gue.. Gue gak papa za.. Guys kita harus cepat pergi dari sini.. " Ujar mogi dengan tatapan serius
"Gi.. Mogi.. Lo harus kasih tau gue.. Siapa yang udah dorong lo ke jurang itu.. " Tanya azza
"Gue.. Didorong sama lelaki berbadan besar za.. Gue.. Gue juga gak kenal sama itu orang"
Seketika azza, karen, dan lexa terdiam terpaku,dengan mata membulat dan keterkejutan luar biasa Merinding mendapati melihat mogi yang berubah menjadi orang yang sangat mirip dengan lexa.. Lalu berubah menjadi karen.. Dan kemudian menjadi azza dan terakhir berubah menjadi mogi kembali..
*hanya fiksi