Apa kabar kamu cinta pertamaku?
Setelah lebih 200 purnama rasa itu kembali bersemi.
Kembali menapaki jalan memori.
23 tahun yang lalu.
Saat dirimu selalu membuatku berdebar, resah dan gelisah.
Selalu mencari cara bagaimana bisa melihat dirimu.
Saat diriku berlalu lalang di depan kediamanmu.
Menyelidiki kemanapun langkahmu.
Duhai dirimu sang pujaan hati.
Cinta pertamaku.
Yang bayangnya tak pernah lekang oleh waktu.
Kala itu, aku hanya bisa mengamatimu dari tempat yang jauh.
Sembari mengagumi dirimu.
Auramu begitu mempesonakan diriku.
Hanya itu yang bisa kulakukan.
Aku tidak punya keberanian untuk mendekat.
Terlebih menyatakan segala rasa ini padamu.
Untuk mengatakan bahwa ada rindu yang membuncah
Karena kita bagai langit dan bumi.
Maka aku memilih mencinta sendiri.
Dan yang lebih mengenaskan lagi.
Kamu bahkan tidak pernah tau aku ada.
Atau siapa aku.
Sekarang setelah 23 tahun berlalu,
kau berada pada tempat yang jauh.
Wajahmu kembali membayang.
Bukankah rasa itu tidak pernah mati?
Meskipun kamu dan aku masing-masing ada yang memiliki?
Akankah kelak ada waktu,
Agar kamu tahu segala rasa ini,
Bukan untuk saling memiliki,
Cukup kamu tahu saja.
Dari
Perempuan ini