Dikota terdapat sebuah keluarga yang memiliki kehidupan yang harmonis, tinggal di kota karena fasilitas yang baik dan hidup tercukupi. Namun suatu hari mereka tiba-tiba hendak pindah ke pedesaan yang sederhana, mereka mulai berfikir bahwa mungkin desa lebih baik daripada kota.
Keluarga tersebut terdiri dari 4 anggota keluarga. Ada ayah, ibu dan kedua anak mereka. Kalian bisa memanggil (ayah) tuan visko, dan (ibu) nyonya visko. Visko ialah marga ayahku, sehingga ibu setelah menikah ikut marga ayah. Dan aku akan memperkenalkan diriku, namaku adalah viona dan adikku...
Hmm kalian boleh memanggilnya apapun.
Adik : Hmm.. Kak!!
Viona : Eh! Iya²
Kalian bisa memanggil dia... Vino.
Aku masih tidak mengerti tentang orangtua ku yang tiba-tiba pindah ke pedesaan. Aku mulai berfikir "Kenapa mereka meninggalkan dunia mereka yang dikelilingi fasilitas yang baik dan bagus ,dan lebih memilih untuk tinggal di desa?!" Itulah pikiran ku saat ini.
Namun mereka tak pernah menjawab dan mengabaikan pertanyaan ku jikalau aku bertanya kepada mereka. "Huft.. Biarlah, lagipula aku juga nyaman tinggal disini. " Kataku.
Ayahku sebelumnya tidak pernah tinggal di desa dan kali ini ketika datang ke desa untuk pertama kalinya ,setelah dari kota kita langsung memasuki salah satu rumah di desa tersebut, yang artinya ayah telah membeli rumah itu.
Sudahlah lupakan tentang rumah itu. Aku tinggal di lantai atas bersama adikku dan kamarnya tepat di sebelah ruangan ku.
Meski aku nyaman tinggal dirumah yang besar dan didaerah dengan hawa sejuk ini, tetapi aku masih merasakan sesuatu yang kejanggalan. Apakah kalian tau apa yang janggal?
Yang janggal adalah rumah beserta kamarku sendiri, setiap kali aku memasuki rumah ataupun kamarku pasti aku akan merasakan keberadaan seseorang. Aku berpikir jika semua ruangan aku masuki pasti aku juga ikut merasakannya namun hal itu berbeda.
Ketika aku memasuki kamar adikku malah aku merasakan suasana yang ceria layaknya matahari _-|| sedangkan kamar orang tua ku selalu terkunci entah ketika ada dirumah atau sedang pergi keluar, seperti mereka sedang menyembunyikan sesuatu.
Namun biarlah yang penting seseorang tersebut tak menyakiti siapapun.
Aku kembali ke kamarku dan menatap rembulan di malam hari dari jendela kamarku. Aku selalu menghela nafas jikalau aku melihat bulan. Kenapa?! Karena teman ku pernah bilang jika sepasang kekasih melihat bulan bersama atau meski mereka terpisah akan jarak dengan melihat bulan itu akan mendekatkan mereka. Dan alasan aku menghela nafas adalah karena aku bingung!!dari dulu aku selalu ingin memiliki pasangan yang sesuai dengan sifatku tapi kenapa tidak ada yang sesuai?! Huft..
Untung aku memiliki adik yang tampan dan tinggi sehingga aku bisa menggunakannya untuk berpura-pura.Namun hal itu malah lebih menyakitkan adikku bahkan sudah memiliki lebih dari 20 mantan dan sekarang dia sedang mencari pacar baru lagi.
Aku sebagai seorang kakak saja tak dapat melakukan hal seperti adikku itu, bisa dibilang dia itu f*ckboy bisanya ngasih kata-kata manis ke perempuan.
Dahlah, dari dulu setiap kali bulan purnama muncul aku selalu berharap jika bulan menolehku maukah dia mengabulkan permintaan ku. Banyak yang bilang bila bulan menoleh mu maka putri bulan akan mengunjungi mu dalam mimpi. Aku bertahun-tahun sudah melakukan itu namun dia tidak pernah berkunjung (╥ω╥`) apakah aku harus menyiapkan teh agar dia mau mampir .
Karena terlalu memikirkan hal ini, itu membuatku semakin kesal akhirnya aku pergi tidur dengan perasaan kesal.
Next..
Aku terbangun ketika waktu menunjukkan pukul 06.00 pagi. Aku melihat jendela terbuka. "Ah.. Sepertinya aku kemarin lupa menutup jendela sebelum tidur. " Kataku sambil mengucek mata dan menghampiri jendela. "Tak heran kemarin aku digigit banyak nyamuk, ugh" Kataku menggerutu.
Ketika aku membenarkan gorden nya sesuatu dalam kamarku tampaknya tersinari cahaya matahari, ketika aku menghampiri benda itu aku mulai heran kenapa aku tidak menyadari ada benda ini ketika aku membersihkan ruangan. Ketika kuamati itu adalah boneka. Boneka tersebut sangatlah lucu kalo dilihat dari penampilan harusnya boneka ini cowok."ugh sangat imut" Kataku sembari memeluk boneka itu.
Karena aku begitu menyukainya sehingga aku membawanya ke sekolah.
Semua orang berkata kalau aku seperti anak dari keluarga kaya yang dimanja karena aku membawa boneka kesekolah. Aku mengetahui hal itu karena ketika aku berjalan melewati mereka aku mendengar mereka membisikkan hal itu. Aku hanya melewati mereka sembari berkata dalam hati, "Cuma bawa boneka doang kalian pikir aku anak manja?!" Kesalku.
Aku pun sampai di ruangan kepala sekolah dan kepala sekolah menunjuk salah satu guru untuk mengantarkan ku ke kelas. Setelah beberapa menit akhirnya aku sampai di ruang kelasku dari luar nampak kelas ini normal namun ketika kau masuk kau merasakan perasaan dingin yang menusuk.
Orang biasa mungkin tidak akan menyadari namun aku bukanlah orang biasa. Aku pun memasuki ruang kelasku awalnya aku nampak ragu-ragu namun guru di sebelah ku menuntunku untuk maju dan berkata "jangan gugup ruang kelas ini memang gelap karena tirai dijendela nya belum dibuka".
Guru berkata sembari menenangkan ku.
Setelah guru menyuruh para murid untuk membuka tirai suasananya seketika berubah dari dingin menjadi hangat.
Huft!..
Sudah dua minggu sejak aku pergi dari kota. Apakah mereka masih merindukan ku disana? Bagaimana kabar mereka? Huft aku sangat merindukan mereka. Ucapku sembari merenung di jendela.
Kali ini jendela kelas bukan jendela kamar_-.
Ditengah renung ku ada yang mengejutkan ku dari belakang aku terkejut. Aku tidak mengenal dia siapa namun dia adalah laki-laki, ketika aku menatapnya dari kaki sampai atas "Ugh sempurna" Aku mengucapkan nya tanpa sengaja. Tak kusangka laki-laki itu menyautku "apa kau bilang? ".
Ketika aku mendengar sautannya agak kasar pemikiran ku tentang dia berubah. Kalo dipikir-pikir matanya begitu mirip dengan boneka ku terus rambutnya juga mirip dengan boneka itu lalu yang paling mirip seragamnya itu.
" Hmmmm apakah mungkin.. "
Pikiran Viona saat ini
Mata, rambut dan seragam = Boneka
"Ah aku mengerti 🤔"kataku.
" Mengerti apa'an " Sautnya.
"Hmm aku mengerti kalau kau sebenarnya model untuk membuat boneka itu kan!?" Kataku dengan pantang kepadanya.
"Boneka?? " jawabnya bingung.
Aku menyuruh pria itu pergi karena waktu nya untuk pulang dan seketika aku bingung ,boneka ku hilang, boneka yang selalu ku bawa kemana-mana dan selalu berhati-hati meletakkannya tiba-tiba hilang. Aku tak memiliki banyak waktu untuk mencarinya karena aku harus pulang untuk makan malam.